Tahap persiapan Tahap pelaksanaan Tahap analisis data

Catatan lapangan digunakan untuk mendapatkan informasi tentang kinerja guru dan aktivitas siswa serta berbagai kejadian yang dianggap penting yang tidak direncanakan dan tidak dapat teramati pada pedoman observasi. d. Skala Sikap Instrumen skala sikap digunakan untuk mengukur tingkat minat serta motivasi siswa terhadap pembelajaran matematika. Bentuk skala sikap yang digunakan adalah skala sikap Likert yang terdiri dari empat pilihan jawaban yaitu sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju STS. Skala sikap ini terdiri dari 15 butir pernyataan mengenai minat dan motivasi siswa terhadap pe mbelajaran matematika. Siswa harus membubuhkan tanda cek √ pada salah satu kolom isian SS, S, TS, dan STS. Pengolahan hasil dari pengisian skala sikap ini yakni dengan menjumlahkan pilihan sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju terhadap masing-masing butir pernyataan.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini terdiri dari 4 tahapan, yaitu: 1 tahap persiapan, 2 tahap pelaksanaan, 3 tahap analisis data, dan 4 tahap pembuatan kesimpulan. Penjelasan dari keempat tahap berikut adalah sebagai berikut.

1. Tahap persiapan

Pada tahap ini akan dilaksanakan beberapa kegiatan yaitu: pengembangan perangkaat pembelajaran lembar kerja siswa, penyusunan instrumen dan uji coba instrumen, revisi perangkat pembelajaran, mengurus perijinan penelitian, dan pemilihan secara acak sekolah yang akan dilakukan eksperimen yaitu sebanyak dua kelas untuk dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kegiatan di atas terlebih dahulu direncanakan oleh peneliti agar pada saat pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar. Selain kegiatan-kegiatan seperti di atas, peneliti juga merumuskan jawaban dari rumusan masalah yang telah ditentukan. Kemudian, dari rumusan jawaban tersebut dapat ditarik sebuah hipotesis atau jawaban sementara yang selanjutnya akan di buktikan kebenarannnya.

2. Tahap pelaksanaan

Pada tahap ini, dilaksanakan pembelajaran sesuai jadwal dan materi yang sudah ditetapkan. Pada saat pembelajaran, peneliti mengumpulkan data pada kelas yang telah ditentukan. Peneliti menggunakan instrumen penelian dalam melaksanakan penelitiannya. Instrumen tersebut dalam bentuk instrumen tes dan instrumen non tes. Instrumen tes di berikan pada saat tes awal dan tes akhir yaitu sebelum diberikan perlakuan, dan setelah di berikan perlakuan. Tes awal diberikan sebeluum pembelajaran, sedangkan tes akhir diberikan setelah pembelajaran berakhir secara keseluruhan. Instrumen non tes diberikan pada saat pembelajaran berlangsung dan setelah pembelajaran. Pada saat pembelajaran, peneliti menggunakan lembar observasi dan catatan lapangan. Selanjutnya setelah pembelajaran selesai, peneliti menggunakan pedoman wawancara untuk mengetahui komentar siswa dan guru mengenai pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw.

3. Tahap analisis data

Analisis data yang akan dilakukan yaitu: pengumpulan data kuantitatif dan data kualitatif. Pengolahan dan penganalisisan hasil data kuantitatif berupa postes kemampuan pemahaman matematik siswa dari kedua kelas kemudian dicocokan dengan hipotesis yang telah dibuat apakah hipotesis tersebut diterima atau tidak. Sedangkan pengolahan data kualitatif berupa hasil observasi, wawancara dan catatan lapangan.

4. Tahap pembuatan kesimpulan

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SD KELAS V PADA MATERI GAYA MAGNET (Suatu Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Ckareo I dan SDN Cikareo II di Kabupaten Sumedang).

0 0 51

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA MATERI GAYA MAGNET (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Jatimulya II dan SDN Jatimulya III Kecamatan Kasokandel Kabupaten Majalengka).

0 0 34

PENGARUH MODEL INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA. (Penelitian eksperimen terhadap kelas V SDN I Muara dan Kelas V SDN II Muara Kecamatan Suranenggala Kabupaten Cirebon).

0 2 36

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI SIMETRI LIPAT (Suatu Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Padasuka II dan SDN Padamulya di Kabupaten Sumedang).

0 0 40

PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI SIMETRI PUTAR (Suatu Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Cimalaka 2 dan SDN Citimun 2 di Kabupaten Sumedang).

0 0 44

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH(PBM) DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS V PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Cadaspangeran Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang).

0 0 54

PENGARUH PERMAINAN BILBAKCAGAM TERHADAP TES HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA (Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Gunungsari I dan SDN Ranjikulon II di Kecamatan Kasokandel Kabupaten Majalengka).

0 0 37

PENGARUH MEDIA PIZZA PAPER TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA DI SEKOLAH DASAR PADA MATERI PECAHAN (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas IV SDN Margasuka I, SDN Kebonseureuh, dan SDN Tenjonagara di Kabupaten Sumedang).

0 2 55

PENGARUH MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE ) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Salam dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang ).

0 2 37

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SDN Karangwuni I melalui model pembelajaran kooperatif Jigsaw II.

0 0 2