156
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Maksud dari penelitian dengan menggunakan metode survei adalah penelitian
yang mengambil sample dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok Singarimbun, 1993: 3. Angket dalam penelitian ini
menjadi alat pengumpul data dari responden untuk mewakili seluruh populasi. Peneliti berupaya untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta
informasi dari berbagai individu yang menjadi responden penelitian dengan menggunakan instrument daftar pertanyaan yang disusun secara terstruktur sesuai
dengan kepentingan data, dan berpedoman pada subtansi serta judul penelitian. Setelah menentukan variable operasional, maka dibentuk suatu instrument
penelitian yang disebarkan kepada responden. Hasil data yang dikumpulkan dari para responden kemudian diolah dengan menggunakan korelasi ganda, analisis
regresi ganda dan analisis jalur path analysis. Sebelum melakukan analisis statistik, data harus memenuhi persyaratan uju analisis yang akan digunakan, yaitu
distribusi normal dan uji linieritas. Setelah dianalisis secara statistik, kamudian hasil pengolahan data tersebut dibahas dengan mengacu pada teori-teori atau
pendapat yang mendasari penelitian ini untuk diketahui apakah hasilnya mendukung teori atau tidak, sehingga dapat dibuat sebuah kesimpulan dan
rekomendasinya.
157
B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiyono, 2008: 117. Nana Sudjana dan Ibrahim 2004: 84 menyatakan bahwa populasi, maknanya
berkaitan dengan elemen, yakni unit tempat diperolehnya informasi. Elemen tersebut bisa berupa individu, keluarga, rumah tangga, kelompok sosial, sekolah,
kelas, organisasi dan lain-lain. Dengan kata lain populasi adalah kumpulan dari sejumlah elemen.
Margono 2004: 119-120 membedakan populasi penelitian ke dalam dua sifat yaitu pertama, populasi yang bersifat homogen, yakni populasi yang unsur-
unsurnya memiliki sifat yang sama, sehingga tidak perlu dipersoalkan jumlahnya secara kuantitatif. Misalnya, seorang dokter yang akan melihat golongan darah
seseorang, maka ia cukup mengambil setetes darah saja. Dokter itu tidak perlu satu botol, sebab setetes dan sebotol darah, hasilnya akan sama saja. Kedua,
populasi yang bersifat heterogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang bervariasi, sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya, baik
secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Penelitian di bidang sosial yang objeknya manusia atau gejala-gejala dalam kehidupan manusia menghadapi
populasi yang heterogen. Populasi dalam penelitian ini adalah Madrasah Aliyah Swasta MAS di
kota Yogyakarta yang berjumlah empat buah yaitu Madrasah Aliyah Mualimin
158 Muhammadiyah, Madrasah Aliyah Mualimat Muhammadiyah, Madrasah Aliyah
Nurul Umah, dan Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gedongtengen. Obyek penelitian ini adalah guru yang ada di empat Madrasah Aliyah swasta MAS
tersebut. Pertimbangan terhadap pemilihan guru sebagai obyek penelitian adalah bahwa guru merupakan faktor yang paling menentukan dalam pencapaian mutu
pembelajaran. Berikut ini adalah tabel jumlah guru di keempat Madrasah Aliyah Swasta Kota Yogyakarta.
Tabel 3.1 Jumlah Guru di Madrasah Aliyah Swasta Kota Yogyakarta
No Nama Madrasah
Tingkat Pendidikan Jml
1 Madrasah Aliyah Mualimin
Muhammadiyah 4
49 5
- 58
2 Madrasah Aliyah Mualimat
Muhammadiyah 2
30 5
- 37
3 Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gedongtengen.
2 24
- -
26 4
Madrasah Aliyah Nurul Ummah
4 11
7 -
21
Jumlah 12
114 17
- 142
Jumlah Total 142
Obyek penelitian guru tersebut yang menjadi responden diklasifikasikan dalam dua hal pertama, yang bukanbelum diangkat menjadi Pegawai Negeri sipil
PNS, dan kedua, yang belum lulus sertifikasi guru. Dasar pertimbangan penentuan responden penelitian dalam dua klasifikasi tersebut adalah:
a Guru Pegawai Negeri Sipil PNS diyakini telah mendapatkan berbagai
pelatihan, diklat, kursus, dan berbagai pembinaan, sehingga dimungkinkan telah menjadi guru profesional. Sedangkan yang belum PNS diyakini
kurang mendapatkan pembinaan, pelatihan, diklat, dan kursus sehingga
159 sangat dimungkinkan belum memenuhi stándar guru profesional sesuai
dengan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan. b
Guru yang telah lulus sertifikasi diyakini telah memenuhi stándar kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sehingga telah menjadi
guru profesional, sedangkan bagi guru yang belum lulus sertifikasi diyakini belum memenuhi stándar kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan sehingga belum menjadi guru profesional. Atas dasar hal tersebut, maka obyek atau responden dalam penelitian ini
adalah guru Madrasah Aliyah yang bukan PNS dan belum lulus sertifikasi. Berikut ini adalah tabel jumlah guru berdasarkan klasifikiasi tersebut:
Tabel 3.2 Jumlah Guru Berdasarkan Klasifikiasi
No Nama Madrasah
PNS Sertifikasi
Non-PNS Sertifkasi
Jml
lulus belum
lulus belum
1 Madrasah Aliyah Mualimin
Muhammadiyah 3
2 18
35 58
2 Madrasah Aliyah Mualimat
Muhammadiyah 3
1 23
10
37 3
Madrasah Aliyah Muhammadiyah
Gedongtengen. 2
5 3
16 26
4 Madrasah Aliyah Nurul
Ummah 1
2 4
14
21 Jumlah
9 9
48 75
142
2 Sampel Penelitian
Sampel penelitian merupakan bagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Kualitas dan mutu sebuah
penelitian tidak selalu ditentukan oleh besarnya sampel, akan tetapi oleh kuatnya
160 dasar-dasar teori yang digunakan, desain penelitian, dan mutu pelaksanaan serta
pengolahannya. Hal ini menunjukkan bahwa pemilihan dan pemilahan sampel yang representatif sebagai data penelitian menjadi kunci kualitas penelitian yang
dilakukan. Terkait dengan pengambilan sampel penelitian Arikunto 1998: 120 mengemukakan bahwa untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyek kurang
dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika subyeknya besar maka dapat diambil sampel
antara 10-15 atau 20-25 atau lebih. Memperhatikan hal tersebut, karena jumlah populasi kecil kurang dari
100 orang hanya berjumlah 75, maka semua subyek penelitian diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian