Pengertian Konsep Pengelolaan Dana Talangan Haji Menurut Hukum

36 memutar balikkan kata-kata atau enggan menjadi saksi, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.” 44 Tujuan utama dalam melakukan analisis pembiayaan adalah menilai seberapa besar kemampuan dan kesediaan debitur mengembalikan pembiayaan yang mereka pinjam dan membayar keuntungan dan bagi hasil sesuai dengan isi perjanjian pembiayaan. Berdasarkan penilaian ini, bank dapat memperkirakan tinggi rendahnya risiko yang akan ditanggung. Dengan demikian, pihak bank dapat memutuskan apakah permintaan pembiayaan yang diajukan ditolak, diteliti lebih lanjut atau diluluskan kalau perlu dengan memasukkan syarat-syarat khusus kedalam perjanjian pembiayaan.

2. Pengertian Konsep Pengelolaan Dana Talangan Haji Menurut Hukum

Islam. Pembiayaan dana talangan haji merupakan suatu proses penyerahan dari pihak bank yang memberikan dana talangan haji kepada nasabah yang ingin mendaftarkan haji di Kementerian Agama, tetapi dananya belum mencukupi untuk membayar BPIH untuk mendapatkan porsi haji, kemudian bank syariah yang memberikan dana talangan haji itu kepada nasabah untuk mendapat waiting list porsi haji di Kementerian Agama. Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa : transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah. Akad syariah yang dapat dipergunakan dalam kegiatan penyaluran dana berupa pembiayaan disebutkan, antara lain, dalam ketentuan Pasal 3 huruf b Peraturan Bank Indonesia Nomor 919PBI2007 yang menetapkan bahwa : 44 Al-qur’an, Surat An-Nisa 4 :135 Universitas Sumatera Utara 37 Dalam kegiatan penyaluran dana berupa pembiayaan dengan mempergunakan, antara lain akad mudharabah, musyarakah, murabahah, salam, istishna, ijarah, ijarah mumtahiyah bittamlik dan qardh. 45 Dalil pensyariatan al-qardh pinjaman adalah hadits dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, ‘Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang membantu seorang mukmin terhadap kesusahan dari kesusahan dunia, niscaya Allah SWT membantunya terhadap segala kesusahan hari kiamat. Dan barang siapa yang memberi kemudahan kepada orang yang kesusahan, niscaya Allah SWT memberi kemudahan kepadanya di dunia dan akhirat. Dan barang siapa yang menutup aib seorang muslim niscaya Allah SWT menutupi kesalahannya di dunia dan akhirat. Dan Allah SWT selalu menolong hamba selama hamba itu selalu menolong saudaranya.”HR. Muslim. 46 Hadist di atas menunjukkan bahwa pinjaman disyariatkan dalam rangka saling membantu diantara umat muslim. Selayaknya umat Islam memperhatikan syariat pinjaman al-qardh dengan semangat membantu saudaranya sesama muslim, tanpa mengharap imbalan tambahan dari saudaranya yang berhutang kepadanya. Syari’at menjelaskan bahwa al-qardh tidak membolehkan adanya tambahan pengembalian, sebagaimana qaidah ushuliyah menyebutkan: “Setiap pinjaman yang mensyaratkan tambahan hukumnya haram”. Dasar hukum talangan haji yang terdapat dalam Al-qur’an yang berbunyi : ”apakah mereka membagikan rahmat tuhanmu? Kami yang membagikan penghidupan diantara mereka dalam kehidupan dunia ini. Dan kami tinggikan sebagian dari yang lain beberapa tingkat, agar sebagian itu dapat membantu yang lain si kaya membantu yang miskin dan yang kuat membantu 45 Evi Isretno, Pembiayaan Mudharabah Dalam Sistem Perbankan Syariah, Cintya Press, Jakarta, 2011, hal.20. 46 Anita Yuniar, Dana Talangan Haji, http:adiseko.wordpress.com , diakses pada 14 Mei 2012. Universitas Sumatera Utara 38 yang lemah.dan rahmat tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”. 47 Juga terdapat dalam surat Al-qashash 28: 26 yang berbunyi : ”salah seorang dari kedua wanita itu berkata, wahai bapakku Angkatlah ia menjadi karyawan. Sesungguhnya yang baik engkau angkat menjadi karyawan ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya” 48 ”Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”. 49 Adanya perbankan syariah di Indonesia dipelopori oleh berdirinya Bank Muamalat Indonesia yang diprakarsai oleh MUI Majelis Ulama Indonesia dengan tujuan mengakomodir berbagai aspirasi dan pendapat di masyarakat terutama masyarakat Islam yang banyak berpendapat bahwa bunga bank itu haram karena termasuk riba dan juga untuk mengambil prinsip kehati-hatian. Dalam sosialisasi Rancangan Undang-Undang Pengelolaan Dana Haji RUUPDH pemerintah mengusulkan dikelola dengan model Badan layanan Umum BLU dengan demikian persepsi negatif selama ini dalam pengelolaan dana haji bisa dihindari. Abdul Ghofur Jawahir, Sekretaris Direktorat Jenderal Ditjen Haji dan Umrah Kementerian Agama, menganggap model BLU dirasakan sangat tepat dengan demikian dana haji dapat dikelola secara profesional. Dana haji diakui olehnya sangat besar maka sangat diperlukan pemanfaatan yang benar dan mampu digunakan dalam pemberdayaan masyarakat. Abdul Ghofur 47 Al-qur’an surat Az-Zukhruf 43: 32. 48 Al-qur’an, surat Al-qashash 28: 26. 49 Al-qur’an, surat An-Nisa 4:29 Universitas Sumatera Utara 39 Jawahir sangat iri melihat Malaysia dengan kosep tabungan haji-nya dimana sejauh ini mampu diberdayakan untuk sektor riil. Sedangkan Sofyan Safrii Harahap, menolak tegas jika dana haji dikelola dengan cara BLU, ia memilih agar dana haji dikelola oleh lembaga independen seperti lembaga keuangan tapi non bank. Dengan demikian ia menyakini lembaga tersebut bisa bekerja secara profesional. 50 Meski Rancangan Undang-Undang Pengelolaan Dana haji RUUPDH belum mendapat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat DPR, tapi penempatan dana haji di instrumen Surat Berharga Syariah Negara SBSN Sukuk tidak bertentangan terhadap Undang-Undang UU. Dengan demikian sukuk dana haji yang telah diterbitkan oleh pemerintah hingga empat kali tersebut dinyatakan legal. Demikian pernyataan, Abdul Ghofur Jawahir, sekretaris Direktorat Jenderal Ditjen Haji dan Umrah Kementerian Agama, saat berbicara dalam seminar sosialisasi RUU Pengelolaan Dana Haji di hotel Borobudur – Jakarta, Kamis 173. Menurutnya, penempatan dana haji di sukuk sebagai upaya pemerintah untuk memproteksi penyalahgunaan dana tersebut dan menyelamatkannya jika terjadi krisis keuangan. 51 Sejak tahun 2004, Kementerian Agama memberlakukan sistem pembayaran setoran awal untuk BPIH. Para calon jamaah calhaj menyetorkan dana mereka ke 27 bank penerima setoran BPS awal. Hingga akhir Februari, ditaksir jumlah dana 50 Choir, Usul Pemerintah Soal Pengelolaan Dana Haji, http:zonaekis.com, diakses pada 13 April 2012. 51 Choir, Penempatan Dana Haji di Sukuk Tak Menyalahi UU, http:zonaekis.com, diakses pada 13 April 2012. Universitas Sumatera Utara 40 setoran itu terkumpul Rp 38.000.000.000.000 tiga puluh depalan triliun rupiah. Sebagian BPS menggulirkan program dana talangan BPIH. Calhaj diberi kemudahan oleh sejumlah lembaga keuangan resmi berupa dana talangan. BPIH calhaj dipenuhi oleh lembaga yang bersangkutan agar mendapat nomor antrian. Di kemudian harinya, nasabah tersebut membayarnya dengan mengangsur 52 . Presiden Susilo Bambang Yudhoyono SBY menegaskan kemakmuran rakyat Indonesia bukanlah isapan jempol belaka. Salah satu indikasi kemakmuran itu adalah semakin banyak warga yang menunaikan haji. Saat ini, telah tercatat 1.700.000 satu juta tujuh ratus ribu orang yang masuk daftar tunggu haji. Pertumbuhan ekonomi kita semakin membaik kedepannya. 53 Pada akhir-akhir ini semakin banyak umat muslim yang mendaftarkan beribadah ke Tanah Suci. Laporan yang telah di terima, hingga 13 Maret 2012 di Kementerian Agama telah tercatat 1.700.000 satu juta tujuh ratus ribu calon haji. Kedepan akan semakin banyak lagi yang mendaftar haji. Presiden juga mengatakan bahwa jumlah calon haji tersebut tentu saja tidak bisa diberangkatkan bersamaan, karena kuota haji Indonesia sekitar 221.000 dua ratus dua puluh satu ribu orang setiap tahunnya. Karena itu, SBY meminta Kementerian Agama untuk membuat skala prioritas. Salah satunya memprioritaskan calon jamaah yang telah berusia lanjut. 54 52 Heri Ruslan, Dana Talangan Haji, Bolehkah?, Republika.co.id, diakses pada 19 April 2012 53 Presiden SBY: Rakyat Makin Makmur, Daftar Tunggu Haji Mencapai 1,7 Juta Orang, http:www.kemenag.go.id, diakses pada 23 April 2012. 54 Ibid. Universitas Sumatera Utara 41 Kementerian Agama juga harus mampu memberikan jaminan bahwa pelayanan pelaksanakan ibadah haji semakin baik, profesional dan transparan. Sedangkan bagi IPHI Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, KBIH Kelompok Bimbingan Ibadah Haji, dan bank-bank, berkewajiban membantu pemerintah untuk pelaksanaan haji dimasa yang akan datang semakin baik. Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Bachrul Hayat, memastikan institusinya benar-benar mengelola dana haji sesuai dengan ketentuan. Tiap tahun, dana kebutuhan haji mencapai Rp 8.000.000.000.000 delapan triliun rupiah. Menurutnya, pengawasan terhadap penyelenggaraan haji dilakukan oleh banyak pihak. Misalnya Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Inspektorat Jenderal, lembaga swadaya masyarakat, hingga Komisi Pemberantasan Korupsi. Selain itu ada survei kepuasan jemaah yang sudah dilakukan Badan Pusat Statistik. Dari hasil survei, tingkat kepuasan rata-rata di atas 75 persen, katanya. Misalnya soal transportasi, pendaftaran, akomodasi, bimbingan, dan kesehatan. Mantan Atase Haji Indonesia di Jeddah, Arab Saudi, Muhammad Nursamad Kamba mengakui manajemen haji Indonesia sering mendapat pujian dari pemerintah Arab Saudi. 55

B. Faktor Pendorong Umat Islam Dalam Menggunakan Dana Talangan Haji

Dewasa ini, dunia perbankan dan lembaga keuangan syariah mengalami perkembangan yang sangat cepat. Produk-produk yang inovatif juga bermunculan 55 Dana Haji Dikelola Sesuai Ketentuan, http:www.kemenag.go.id, diakses pada 23 April 2012. Universitas Sumatera Utara 42 secara beragam sehingga beberapa model akad multi jasa tidak bisa dihindari lagi, bahkan semakin marak. Seperti praktik adanya pembiayaan dana talangan haji bagi para calon yang ingin menunaikan haji yang sekarang ini sedang menjamur di tengah masyarakat. Sebagian orang menganggap dana talangan haji sebagai aplikasi dari akad qardh pinjaman dan ijarah sewa-menyewa jasa. Di satu sisi, masyarakat memandang adanya pembiayaan dana talangan haji sebagai alternatif yang cukup menarik untuk mengatasi masalah sulitnya berhaji, baik karena faktor pendanaan yang belum mencukupi maupun karena terbatasnya quota haji yang tersedia untuk calon jamaah haji di Indonesia. Namun di sisi lain, diduga ada unsur riba dalam praktek dana talangan haji. Hal ini karena praktek dana talangan haji mengharuskan calon jamaah haji membayar sejumlah uang lebih daripada yang dipinjamnya. Lembaga perbankan dan keuangan syariah serta pakar ekonomi Islam harus memahami dengan baik perkembangan terakhir tentang produk-produk yang mereka tawarkan sekarang ini. Setiap produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah kepada masyarakat hendaknya betul-betul diperhatikan apakah sesuai dengan prinsip-prinsip muamalah dalam Islam ataukah tidak. Faktor pendorong umat Islam dalam menggunakan dana talangan haji adalah sebagai berikut: 56 56 Dana talangan haji, http:adiseko.wordpress.com20120503dana-talangan-haji, diakses pada 25 Juli 2012. Universitas Sumatera Utara 43 1. Proses pendaftaran haji jadi lebih mudah, cepat dan murah, hanya dengan Rp.5.000.000 lima juta rupiah seseorang sudah dapat menggunakan dana talangan haji pada bank syariah. 2. Dengan adanya dana talangan haji, maka calon jemaah haji dapat dengan segera mendaftar untuk pergi haji, meskipun dananya belum mencukupi untuk membayar porsi haji 3. Dengan adanya dana talangan haji diharapkan calon jemaah haji dapat segera merealisasikan niat sucinya untuk segera pergi haji tanpa harus menunggu dananya cukup untuk membayar BPIH ke Kementerian Agama. Sepintas lalu, memang sepertinya sistem talangan ini memberikan kemudahan bagi umat muslim Indonesia untuk menunaikan ibadah haji, namun apabila kita amati dengan teliti, dalam sistem talangan ini ada pembiasan atau pengkaburan makna istitha’ah mampu yang merupakan prinsip dalam menunaikan ibadah haji. Pembahasan ini mencoba melihat dari sudut pandang Islam yang lebih realistis dengan melihat dampak sosilogis yang ditimbulkan. Orang yang sebetulnya belum istitha’ah mampu namun sudah mendapatkan porsi seat haji karena dana talangan, hal tersebut tidak menjamin kepastian untuk bisa berangkat, karena pada saat tahun masa pelunasan belum ada kepastian apakah dia bisa melunasi talangan hajinya ataukah tidak. Hal ini menunjukkan bahwa dana talangan haji tidak serta merta menjamin adanya kemampuan untuk menunaikan ibadah haji. Karena dalam praktik dana talangan haji mengandung unsur hutang yang menuntut pelunasan sehingga Universitas Sumatera Utara 44 mengurangi kesempurnaan istitha’ah yang seharusnya tidak ada paksaan sama sekali sebagaimana dalam al-Qur’an disebutkan : Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya…” 57 Berdasarkan fakta dilapangan, dampak negatif adanya dana talangan haji adalah: 58 1. Daftar tunggu untuk menunaikan ibadah haji jadi semakin lama, hingga mencapai jangka waktu 8 tahun. 2. Orang yang seharusnya sudah wajib untuk pergi haji, jadi terhambat oleh daftar tunggu yang begitu lama, karena adanya dana talangan haji. 3. Uang setoran awal untuk mendapatkan porsi haji juga mengendap di rekening Kementerian Agama, dan juga dikelola secara tidak transfaran, sehingga menimbulkan kecurigaan bagi masyarakat dan juga calon jemaah haji.

C. Akad-Akad Yang digunakan Dalam Dana Talangan Haji 1. Aqad

Al-qard. Akad dalam bahasa Indonesia disebut perjanjian, sedangkan dalam hukum ekonomi syariah disebut akad. Kata akad berasal dari kata al-a’qad, yang berarti mengikat, menyambung atau menghubungkan ar-rabt. 59 Akad al-’aqd dalam pengertian bahasa Indonesia disebut kontrak, merupakan konsekuensi logis dari 57 Al-qur’an, Surat Al Baqarah : 2 286 58 Dampak Negatif adanya dana talangan haji, http:politik.kompasiana.com, diakses pada 20 Maret 2012. 59 Syamsul Anwar, Hukum Perjanjian Syariah Studi tentang Teori Akad Dalam Fiqih Muamalah, Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada, 2007, hal.96. Universitas Sumatera Utara 45 hubungan sosial dalam kehidupan manusia. Hubungan ini merupakan fitrah yang sudah ditakdirkan oleh Allah ketika menciptakan manusia. Akad sebagai suatu istilah dalam hukum ekonomi syariah merupakan pertemuan ijab serah yang diajukan oleh salah satu pihak dengan qabul terima dari pihak lain yang menimbulkan akibat hukum pada objek akad ijab qabul serah terima. Hal dimaksud, diungkapkan atau diucapkan atau sesuatu yang bermakna demikian yang datang dari orang yang memiliki sesuatu, baik berupa barang maupun jasa sehingga dapat memindahkan hak kepemilikannya melalui akad. 60 Suatu akad itu bisa dilihat dari segi ada atau tidak adanya kompensasi, dalam fiqh muamalah maka ditemukan bahwa akad terbagi dua bagian, yaitu akad tabarru’ dan akad tijarah mencari keuntungan. Jenis akad tabarru’ adalah segala macam perjanjian yang menyangkut non profit transaction transaksi nirlaba. Kata tabarru’ berasal dari kata birr dalam bahasa Arab, yang artinya kebaikan. 61 Transaksi dimaksud, pada hakikatnya bukan transaksi bisnis untuk mencari keuntungan secara komersil. Namun akad tabarru’ dilakukan dengan tujuan tolong menolong dalam rangka berbuat kebaikan sehingga pihak yang berbuat kebaikan tersebut tidak berhak mensyaratkan imbalan apapun kepada pihak lain. Imbalan dari 60 Ibid, hal.97. 61 Burhanuddin Susanto, Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 2008, hal.259. Universitas Sumatera Utara 46 tabarru’ adalah datangnya dari Allah swt, bukan dari manusia. Salah satu akad tabarru’ adalah qardh pinjaman. 62 Al-qard merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah dalam membantu pengusaha kecil. Pemberian qardh diberikan tanpa adanya imbalan. Al-qardh juga merupakan pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali sesuai dengan jumlah uang yang dipinjamkan, tanpa adanya tambahan atau imbalan yang diminta oleh bank syariah. Dalam perjanjian qardh, pemberi pinjaman bank syariah memberikan pinjaman kepada pihak nasabah dengan ketentuan bahwa penerima pinjaman akan mengembalikan pinjamannya sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan dengan jumlah yang sama dengan pinjaman yang diterima. Artinya, nasabah penerima pinjaman tidak perlu memberikan tambahan atas pinjamannya. Bank syariah memberikan pinjaman qardh dalam akad qardul hasan pinjam meminjam tanpa bunga, dengan tujuan sosial. Bank syariah tidak mengalami kerugian atas pinjaman qardul hasan, meskipun tidak ada hasil atas pemberian pinjaman ini, karena sumber dana qardh sebagian besar bukan berasal dari harta bank syariah, akan tetapi dari sumber-sumber lain. Sumber dana qardh, antara lain adalah sebagai berikut : a. Al-qardh yang diperlukan untuk pemberian dana talangan kepada nasabah yang memiliki deposito di bank syariah. Dana talangan ini diambilkan dari modal bank 62 Abdul Ghafur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 2007, hal.61. Universitas Sumatera Utara 47 syariah yang jumlahnya sedikit dan jangka waktunya pendek, sehingga bank syariah tidak dirugikan. b. Al-qardh yang digunakan untuk memberikan pembiayaan kepada pedagang asongan pedagang kecil lainnya, sumber dana berasal dari zakat, infak, sedekah dari nasabah atau para pihak yang menitipkannya kepada bank syariah. c. Al-qardh untuk bantuan sosial, sumber dana berasal dari pendapatan bank syariah dari transaksi yang tidak dapat dikategorikan pendapatan halal. Misalnya pendapatan denda atas keterlambatan pembayaran angsuran oleh nasabah pembiayaan, denda atas pencairan deposito berjangka sebelum jatuh tempo, dan pendapatan non halal lainnya. 63 Al-qardh memberikan manfaat bagi masyarakat dan bank syariah sendiri, manfaat al-qardh, antara lain adalah : a. Membantu nasabah pada saat mendapat kesulitan dengan memberikan dana talangan jangka pendek b. Pedagang kecil memperoleh bantuan dari bank syariah untuk mengembangkan usahanya, sehingga merupakan misi sosial bagi bank syariah dalam membantu masyarakat miskin. c. Dapat mengalihkan pedagang kecil dari ikatan utang dengan rentenir, dengan mendapatkan utang dari bank syariah. d. Meningkatkan loyalitas masyarakat kepada bank syariah, karena bank syariah dapat memberikan manfaat kepada masyarakat golongan miskin. 63 Ismail, Opcit, hal.213. Universitas Sumatera Utara 48 Menurut Sudarsono, mengemukakan qardh adalah pinjaman uang. Aplikasi qardh dalam perbankan diantaranya: a. Sebagai pinjaman talangan haji, dimana nasabah calon haji diberikan pinjaman talangan untuk memenuhi syarat penyetoran biaya perjalanan haji. Digunakan modal bank yang bersumber dari zakat, infak, sedekah. b. Sebagai pinjaman tunai cash advanced dari produk kartu kredit syariah, dimana nasabah diberi keleluasaan untuk menarik uang tunai milik bank melalui ATM. Nasabah akan mengembalikan sesuai waktu yang ditentukan. c. Sebagai pinjaman kepada pengusaha kecil atau membantu sektor sosial. Guna pemenuhan skema khusus ini dikenal suatu produk khusus yaitu Al-qardh Al- hasan. d. Sebagai pinjaman kepada pengurus bank, dimana bank menyediakan fasilitas ini untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan pengurus bank. Pengurus bank akan mengembalikan secara cicilan melalui pemotongan gajinya. e. Sebagai fasilitas nasabah yang memerlukan dana cepat, sedangkan ia tidak bisa menarik dananya karena, misalnya, tersimpan dalam bentuk deposito. 64

2. Akad