C. Kepatuhan PT. Bank Sumut Terhadap Ketentuan Dan Peraturan Perundang-Undangan
Kepatuhan Bank terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku telah dilaksanakan sebagaimana mestinya, hal tersebut dapat dijelaskan
bahwa Bank : 1. telah melaksanakan prinsip kehati-hatian dan membuat langkah-langkah
upaya perbaikanpenyempurnaan prosedur kepatuhan compliance procedure, Standar Operasional Prosedur SOP, penyesuaian pedoman
intern bank dan lain-lain melalui pengujian kepatuhan sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku;
2. telah melakukan pemantauan dan menjaga agar kegiatan usaha Bank telah sesuai dengan prosedur kepatuhan compliance procedure dan tidak
menyimpang dari ketentuan yang berlaku; 3. telah melakukan pemantauan dan menjaga kepatuhan Bank untuk mematuhi
perjanjiankomitmen yang dibuat Bank dengan Bank Indonesia, dan lembaga otoritas yang berwenang serta melaporkannya secara berkala kepada Bank
Indonesia.
Pelaksanaan penerapan fungsi Kepatuhan Bank berjalan secara efektif, hal tersebut dapat dilihat dari :
150
150
Laporan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance Bank Sumut Tahun 2009, hal 7
Universitas Sumatera Utara
1. Direktur Kepatuhan dalam melaksanakan fungsi tugasnya tetap melakukan pencegahan secara preventif agar kebijakan danatau keputusan Direksi atau
Komisaris tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku. 2. Untuk membantu tugas-tugas Direktur Kepatuhan, Bank telah membentuk
satuan kerja Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko yang membawahi bidang Compliance dan Quality Assurance dan bidang Manajemen Risiko.
3. Direktur Kepatuhan tetap melaporkan Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab setiap bulan kepada Direktur Utama dengan tembusan Dewan
Komisaris, dan melaporkan Pokok-Pokok Pelaksanaan Tugas Direktur Kepatuhan setiap 6 enam bulan kepada Bank Indonesia. Laporan Pokok-
Pokok Pelaksanaan Tugas Direktur Kepatuhan Semester II Tahun Buku 2010 telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan fungsi kepatuhan yang dilaksanakan oleh Direktur Kepatuhan, telah dilakukan perubahan
penyempurnaan terhadap suatu Pedoman Tata Kerja dan Sistem Pelaporan Direktur Kepatuhan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT. Bank Sumut
Nomor : 449DIRDKMR-CQASK2007 tanggal 28 Desember 2007. Telah diciptakannya fungsi kepatuhan yang efektif dengan berpedoman
kepada prinsip kehati-hatian dan selalu mengadakan pembinaan kepada unit kerja agar patuh comply kepada peraturan yang berlaku antara lain :
Universitas Sumatera Utara
1. Melaksanakan kegiatan usaha Bank berdasarkan SOP dan kode etik code of conduct perbankan yang sehat
2. Membudayakan risiko dan GCG. 3. Melaksanakan dan menerapkan APU dan PPT
4. Meningkatkan efektifitas pengendalian intern 5.Memberikan kreditpembiayaan dengan berdasarkan kepada azas-azas
perkreditanpembiayaan yang sehat Untuk membudayakan GCG pada seluruh unit operasional Bank Kantor
Cabang, Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Kas, telah diterbitkan Surat Keputusan Direksi No. 077DirDKMR-CQASK2010 tanggal 20 Mei 2010 dan
Surat Edaran Direksi No. 077DirDKMR-CQASE2010 tanggal 20 Mei 2010 tentang Self Assessment Penerapan Good Corporate Governance GCG Pada Kantor
CabangCabang PembantuKantor Kas yang mewajibkan seluruh unit kerja operasional Bank Sumut melakukan self assessment terhadap pelaksanaan GCG dan
kemudian dilaporkan secara berkala untuk dilakukan evaluasi. Pedoman kerja, sistem, dan prosedur kerja telah tersedia dan lengkap pada
seluruh unit kantor Bank. Direktur Kepatuhan melalui Satuan Kerja Kepatuhan dan Manajemen Risiko selalu memantau peraturan dan atau perundangan yang terbaru
yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang untuk kemudian disesuaikan dengan peraturan internal bank seterusnya disampaikan kepada seluruh unit kantor sehingga
peraturan yang ada tetap up to date. Selain itu Satuan Kerja Kepatuhan tetap
Universitas Sumatera Utara
melakukan peninjauan ulang review terhadap Pedoman Perusahaan, SOP, dan sistem dan prosedur lainnya untuk tetap dikinikan minimal 2 dua tahun sekali atau
dengan frekuensi yang lebih tinggi sesuai dengan kebutuhan dan disampaikan secara lengkap dan menyeluruh pada seluruh jenjang organisasi. Dalam penyampaian
kebijakan dimaksud, Direksi tetap mengkomunikasikannya yang dituangkan dalam Surat Keputusan, Surat Edaran, Surat Instruksi, Buku Pedoman, SOP dan kebijakan
strategis yang tertuang dalam rencana bisnis kepada setiap lini organisasi. Bank Sumut memiliki kebijakan dan prosedur yang tertulis untuk penyediaan
dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar dalam bentuk Kebijakan Perkeditan Bank KPB, Standard Operating Procedure SOP, Surat Keputusan, dan
Surat Edaran Direksi. Dalam rangka penyediaan dana dimaksud, Bank Sumut tidak pernah melanggar danatau pelanggaran BMPK sebagaimana ketentuan yang diatur
oleh Bank Indonesia. Bank Sumut telah mengikuti ketentuan terbaru dalam hal pelaporan dengan
merujuk kepada ketentuan LBU Basel II Tahun 2008, sehingga komposisi penyediaan dana bulan Desember 2010 adalah sebagai berikut :
1. 1,90 kepada Kredit Usaha Mikro 2. 27,32 kepada Kredit Usaha Kecil
3. 3,03 kepada Kredit Usaha Menengah 4. 67,75 kepada Kredit Non UMKM
Universitas Sumatera Utara
D. Upaya Pencegahan Kredit Macet pada PT Bank Sumut Berdasarkan Pedoman Perusahaan Tentang Perkreditan
Pemantauan Nasabah merupakan rangkaian aktivitas untuk mengikut sejauh mana perkembangan usaha nasabah dan perkembangan kredit sejak diberikan sampai
lunas. Pemantauan nasabah wajib dilakukan oleh setiap perjabat kredit untuk menilai sampai sejauh mana syarat syarat kredit maupun kewajiban pembayaran lainnya telah
dipenuhi oleh debitur. Pejabat kredit juga dapat melakukan penilaian atas kelayakan usaha debitur dari waktu ke waktu yang berkaitan dengan risiko yang dihadapi oleh
Bank. Penilaian tersebut diatas dapat dipergunakan Bank dalam mengambil langkah langkah preventif yang diperlukan.
Pemantauan nasabah penting artinya dalam rangka mengevaluasi kewajaran kredit yang diberikan. Pemantauan terhadap nasabah dilakukan terhadap Hasil
Prestasi Nasabah Performance dan Pemantauan barang agunan. Pemantauan terhadap hasil prestasi nasabah dilakukan untuk menjamin penilaian yang
berkesinambungan atas performance nasabah. Selanjutnya pemantauan terhadap barang agunan kredit adalah menjamin penilaian yang berkesinambungan atas barang
agunan. Pemantauan Nasabah dilakukan untuk mendorong Seksi yang mengelola Kredit Pemasaran dan Seksi yang mengelaola Penyelamatan Kredit, agar mengambil
tindakan preventif yang diperlukan pada tahap yang sedini mungkin. Tindakan preventif akan mengurangi kemungkinan memburuknya kredit dengan cara :
Universitas Sumatera Utara
1. Melakukan penelitian apakah nasabah mengalami kesulitan likuiditas atau solvabilitas.
2. Memberi petunjuk kepada nasabah untuk memperbaiki keadaan keuangannya. 3. Mengurangi fasilitas kredit nasabah secara bertahap.
4. Menawarkan Jenis Fasilitas yang bisa memperkecil risiko Bank. Tindakan preventif lainnya yang dilakukan dalam memperbaiki barang
jaminan dengan cara meminta tambahan jaminan jika masih memungkinkan dan menukar barang jaminan dengan yang lebih baik sesegera mungkin dan secepatnya
mengambil langkah langkah penyelamatan sedini mungkin bila perlu. Pemantauan Nasabah memerlukan informasi yang sumbernya dapat berupa Rekening Koran
Pinjaman dan Giro, Daftar registerisasi fasilitas kredit tidak langsung a.l. Bank Garansi, LC Import, Laporan Kunjungan Setempat dan Berita Acara Taksasi
Jaminan, Call Memo, Laporan Keuangan Nasabah, dan Perjanjian Kredit Pemantauan administrasi pelaksanaan pemberian kredit merupakan proses
untuk memantau administrasi Persetujuan Kredit, Review kredit dan Dokumentasi Kredit. pamantauan persetujuan dan review kredit adalah untuk menjamin
kelengkapan dan kebenaran proses pengambilan keputusan Pemantauan dokumentasi nasabah dilakukan oleh pelaksana administrasi kredit untuk menilai kelengkapan
dokumentasi. Laporan pemantauan sangat penting untuk memelihara pelaksanaan pengelolaan perkreditan yang sehat. Secara lengkap ketentuan isi dari dokumentasi
kredit di PT Bank Sumut berpedoman pada Surat Edaran Direksi No. 047DIRDKR-
Universitas Sumatera Utara
KRSE2005 tanggal 28 September 2005 perihal penataan Ruang Batas Penyekat Berkas Dokumen Kredit.
Manajemen harus memperoleh informasi dengan segera dan mempergunakan file nasabah untuk memantau second way Out. Kesempurnaan dan kelengkapan
dokumentasi nasabah penting dalam usaha mengamankan kredit. Peyimpangan akan lebih mudah diperbaiki bila diketahui secara dini.
Kebijakan dan prosedur dalam pemantauan nasabah dapat dilihat dalam Model Pemantauan dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Skema 1. MODEL PEMANTAUAN NASABAH
151
151
Bank Sumut, Buku Pedoman Perusahaan Tentang Perkreditan BukuIV,PT Bank Sumut, 2008
MENETAPKAN SISTEM PEMANTAUAN NASABAH
MENETAPKAN SISTEM KOLEKTIBILITAS
MENETAPKAN SISTEM DOKUMENTASI KREDIT NASABAH
MENETAPKAN SISTEM ADMINISTRASI PELAKASANAAN PEMBERIAN KREDIT
MEMANTAU NASABAH
MEMVERIFIKASI KOLEKTIBILITAS
MENELITI ADMINISTRASI
PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT
MENELITI DOKUMENTASI KREDIT
NASABAH RISK MANAGEMEN
COMMITEE
DIREKSI MANAJEMEN LINI
DAN ADMINISTRASI
KREDIT KANTOR CABANG
K E
B I
J K
A N
P R
O S
E D
U R
Universitas Sumatera Utara
E. Penyelesaian Kredit Macet Pada PT Bank Sumut