Konsep Kerangka Teori dan Konsep 1. Kerangka Teori

Tambahan modal dari pihak bank dengan cara, penambahan atau penyetoran uang fresh money dan konversi utang nasabah, baik utang bunga, utang pokok, atau keduanya. Tambahan dari pemilik jika bentuk perusahaannya adalah perseroan terbatas maka tambahan modal ini dapat berasal dari pemegang saham maupun pemegang saham yang baru, atau keduanya. Ad. 4. Kombinasi Tindakan penyelamatan seperti yang telah disebut di atas dapat juga merupakan kombinasi misalnya “rescheduling” dengan “reconditioning”. “Rescheduling” dengan “restructuring”, dan “reconditioning” dengan “restructuring”, serta gabungan dari “rescheduling, reconditioning, dan restructuring”.

2. Konsep

Konsep adalah salah satu bagian terpenting dari teori. Konsepsi diterjemahkan sebagai usaha membawa sesuatu dari abstrak menjadi sesuatu yang konkrit, yang disebut dengan operational definition. 23 23 Sutan Renny Sjahdeni, Kebebasan dan Perlindungan Yang Seimbang Bagi Para Pihak Dalam Perjanjian Kredit Bank Indonesia, Jakarta : Institut Bankir Indonesia, 1993, hal 10. Universitas Sumatera Utara Pentingnya defenisi operasional adalah untuk menghindarkan perbedaan pengertian atau penafsiran mendua dubius dari satu istilah yang dipakai. 24 Oleh karena itu untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini harus didefenisikan beberapa konsep dasar sehubungan dengan penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Bank adalah Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, termasuk kantor cabang bank asing. 2. Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. 3. Kredit macet adalah keadaan dimana nasabah sudah tidak sanggup membayar sebagian atau seluruh kewajibannya kepada bank seperti yang telah diperjanjikan. 4. Prinsip kepercayaan adalah prinsip yang mengajarkan pemberian kredit oleh bank kepada nasabah dapat bermanfaat bagi nasabah sesuai dengan peruntukannya dan terutama sekali bank percaya kepada nasabah yang bersangkutan mampu melunasi hutang kredit beserta bunga dalam jangka waktu yang telah ditentukan. 24 Kamello Tan, Perkembangan Lembaga Jaminan Fidusia : Suatu Tinjauan Putusan Pengadilan dan Perjanjian di Sumatera Utara, Medan; Disertasi, PPs-USU, 2002, hal 55 Universitas Sumatera Utara 5. Prinsip kehati-hatian prudential principle adalah Prinsip kehati-hatian prudent banking principle adalah suatu asas atau prinsip yang menyatakan bahwa dalam menjalankan fungsi dan kegiatan usahanya wajib bersikap hati-hati prudent dalam rangka melindungi dana masyarakat yang dipercayakan padanya 6. Risiko adalah kewajiban memikul kerugian yang disebabkan karena suatu kejadian di luar kesalahan salah satu pihak atau dalam perbankan risiko dari kemungkinan ketidakmampuan debitur untuk membayar angsuran kredit karena sesuatu hal tertentu yang tidak dikehendaki. 7. Jaminan adalah suatu keyakinan bank atas kesanggupan debitur untuk melunasi kredit sesuai dengan yang diperjanjikan. 8. Pencegahan Kredit Macet adalah tindakan dan upaya bank dalam menerapkan instrumen prinsip prinsip pemberian kredit untuk memperkecil risiko kredit. 9. Penyelesaian kredit macet adalah upaya yang dilakukan bank dalam meminimalkan risiko akibat terjadinya kredit macet serta mengambil tindakan tindakan dalam rangka penyelematan kredit.

G. Metode Penelitian 1. Spesifikasi Penelitian