Tabel 4.1. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
α Tingkat Stres
0,873 Reliabel
Keteraturan Makan 0,835
Reliabel Makanan dan Minuman Iritatif
0,825 Reliabel
Sindroma Dispepsia 0,720
Reliabel
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada 30 orang responden mahasiswa di Fakultas Kedokteran Gigi FKG Universitas Sumatera Utara.
Peneliti melakukan uji reliabelitas instrumen di FKG karena dianggap karakteristik mahasiswanya hampir sama dengan mahasiswa keperawatan.
8. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan setelah peneliti mendapat izin dari Fakultas Keperawatan USU untuk melakukan penelitian. Peneliti menentukan responden
sesuai dengan kriteria dan cara pengambilan sampel yang telah ditentukan. Kemudian peneliti memilih salah seorang perwakilan dari masing-masing
angkatan untuk membantu dalam pengumulan data. Untuk angkatan 2008, peneliti sendiri yang mengmpulkan datanya. Calon responden berhak menerima atau
menolak untuk menjadi responden. Apabila calon responden yang bersedia diminta untuk menandatangani surat persetujuan kemudian responden
dipersilahkan untuk menjawab semua pertanyaan yang tertera dalam kuesioner penelitian. Kuesioner diisi oleh 74 orang responden, setelah responden mengisi
kuesioner penelitian peneliti terlebih dahulu memeriksa kelengkapan jawaban 42
Universitas Sumatera Utara
responden sesuai dengan pertanyaan kuesioner kemudian seluruh data dikumpulkan untuk dianalisa.
9. Analisa Data
Analisa data dilakukan setelah semua data terkumpul dengan melalui beberapa tahap, yaitu editing untuk memeriksakan data responden dan
memastikan bahwa semua jawaban telah diisi, kemudian data yang sesuai diberi kode untuk memudahkan melakukan tabulasi dan analisa data, selanjutnya
memasukkan entry data ke komputer dan dilakukan pengolahan data dengan mengunakan tehnik komputerisasi. Analisa data yang dilakukan meliputi analisa
univariat, bivariat dan multivariat. a.
Analisis univariat Analisis ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik masing-masing
variabel penelitian. Data dari faktor-faktor yang mempengaruhi sindroma dispepsia tingkat stres, keteraturan makan, makanan dan minuman iritatif,
dan riwayat penyakit gastritis atau ulkus peptikum dijelaskan dengan nilai jumlah dan persentase masing-masing kelompok. Penyajian masing-masing
variabel dengan menggunakan tabel dan diinterpretasikan berdasarkan hasil yang diperoleh.
b. Analisis bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk membuktikan hipotesa penelitian, yaitu adakah hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi sindroma dispepsia
tingkat stres, keteraturan makan, makanan dan minuman iritatif, dan riwayat 43
Universitas Sumatera Utara
penyakit gastritis atau ulkus peptikum dengan sindroma dispepsia mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Uji statistik untuk analisa
bivariat dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Uji Statistik Analisa Data
No Variabel independen
Variabel dependen Uji statistik
1 Tingkat stres
Sindroma dispepsia Uji Chi Square
data nominal data nominal
2 Keteraturan makan Sindroma dispepsia
Uji Chi Square data nominal
data nominal 3 Makanan dan minuman
Sindroma dispepsia Uji Chi Square
Iritatif data nominal
data nominal 4
Riwayat penyakit Sindroma dispepsia
Uji Chi Square Gastritis ulkus peptikum
data nominal data nominal
c. Analisis multivariat
Uji statistik yang dipakai adalah uji statistik regresi logistik ganda model prediksi dengan tahapannya meliputi seleksi kandidat, pemodelan multivariat,
uji interaksi dan model akhir. 1
Seleksi kandidat Variabel kandidat dimasukkan ke dalam pemodelan multivariat jika hasil
uji bivariat mempunyai nilai p value 0.25 atau secara substansi dianggap penting.
44
Universitas Sumatera Utara
2 Pemodelan multivariat
Pada seleksi kandidat bila didapatkan p value 0.25 maka variabel dapat masuk dalam pemodelan multivariat. Selanjutnya untuk mendapatkan
pemodelan multivariat dilakukan dengan cara mempertahankan variabel yang memiliki nilai p value
≤ 0.05 dan mengeluarkan variabel yang memiliki nilai p value
≥ 0.05 secara bertahap mulai dari p value terbesar. Variabel yang dikeluarkan dimasukkan kembali ke dalam model jika
terjadi Odds Ratio OR satu atau lebih variabel yang melebihi 10 . 3
Uji interaksi Sebelum pemodelan akhir ditetapkan, perlu dilakukan uji interaksi dari
variabel-variabel bebas yang diduga ada interaksi. Setelah dilakukan uji interaksi jika menunjukkan p value 0.05 artinya ada interaksi variabel
tersebut. Sebaliknya jika p value 0.05 artinya tidak ada interaksi. 45
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN