Satuan Wilayah Pembangunan SWP IV Jawa Timur masih belum mandiri.
4.3.1.2 Uji Analisis terhadap Pola Hubungan Keuangan dan Tingkat
Kemandirian Daerah
Pada hubungan keuangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah harus dilakukan sesuai dengan kemampuan daerah
dalam membiayai pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan. Derajat desentralisasi fiskal menunjukan berapa besar peranan pemerintah pusat
terhadap pemerintah daerah tercemin dalam Sumbangan dan Bantuan SB yang terdiri dari Dana Alikasi Khusus DAK dan Dana Alokasi Umum
DAU. Derajat desentralisasi fiskal merupakan rata-rata perbandingan Pendapatan Asli Daerah PAD terhadap Total Penerimaan Daerah TPD,
rata-rata perbandingan Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak BHPBP terhadap TPD. TPD dalam hal ini merupakan penjumlahan dari PAD,
BHPBP, dan SB. Semakin Derajat desentralisasi fiskal, Khususnya yang di hitung dengan membandingkan PAD terhadap TPD dan BHPBP terhadap
TPD, maka suatu daerah dapat di katakan semakin mampu melaksanakan otonomi daerah. Sebaliknya semakin rendah derajat desentralisasi fiskal,
maka suatu daerah di katakan semakin kurang mampu melaksanakan otonomi daerah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan untuk Mengetahui Tingkat Kemandirian Daerah
No Kabupaten Kota
IDF Kemampuan
Daerah Pola
Hubungan 1.
2. 3.
Kabupaten Jember Kabupaten Bondowoso
Kabupaten Situbondo 14,97
11,7 12,6
Rendah sekali Rendah sekali
Rendah sekali Instruktif
Instruktif Instruktif
Sumber: Lampiran 12 Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa kemampuan persentase
dari Kabupaten Jember paling tinggi yaitu sebesar 14,97, tetapi dari daerah-daerah tersebut diatas kemampuan daerahnya rendah sekali
sehingga pola hubungannya dinyatakan Intruktif. Jadi dari ketiga daerah di Satuan Wilayah Pembangunan SWP IV Jawa Timur tersebut rata-rata
pola hubungannya yaitu Instruktif dimana tingkat kemandiriannya sangat kurang atau bisa dikatakan belum mampu melaksanakan otonomi daerah.
Sehingga pemerintah pusat masih terlibat dalam keuangan daerah itu sendiri.
4.4 Pembahasan