Sumber Pendanaan Wilayah Kerja
72
berbasis kewirausahaan, proses pelaksanaan pembelajaran life skills berbasis kewirausahaan, apa saja macam life skills yang diselenggarakan UPTD SKB
Kulon Progo. Berikut uraian pemaparan wawancara yang dilakukan dengan
pengelola, pengajar dan peserta didik: a.
Persiapan
Pembelajaran Life Skill berbasis kewirausahaan diawali dari penyusunan perencanaan kurikulum pembelajaran untuk menentukan target yang hendak
dicapai, identifikasi keadaan masyarakat sekitar, identifikasi peserta didik, menentukan pendidik, persiapan materi, jadwal, persiapan lokasi dan alat-alat
yang dibutuhkan.
Persiapa-persiapan pembelajaran
dibuat untuk
mempermudah digapainya target output. Adapun langkah-langkahnya mencangkup: 1penentuan target ouput yang dihasilkan 2pencermatan dan
identifikasi hal-hal yang dibutuhkan masyarakat 3strategi pemilihan dan pemilahan pesertadidik 4Menentukan tutor dan praktisi narasumber
5Penyiapan materi, bahan belajar dan sarana-prasarana pembelajaran. 6Perencanaan Evaluasi. Keterangan tersebut disampaiakan oleh
“ES”, selaku salah satu pendidik life skills, yaitu:
pamong belajar sebelum melaksanakan pembelajaran Menyiapkan kurikulum, kalender pendidikan,Kurikulum jadi satu, kurikulum
itu uraian apa saja yang dilakukan. Kurikulum mengacu pemerintahdirektorat jendral PAUDNIDalam melaksanakan program diperlukan pencermatan
identifikasi kebutuhan, pencermatan menentukan tutor, menjaring peserta didik, menyiapkan kurikulum, pelaksanaan terkonsep dan evaluasi Kalender
pendidikan memudahkan dalam menjalankan program-program SKB.
73
Hal ini serupa dengan keterangan yang disampaikan “H”, selaku salah satu
pengelola life skills UPTD SKB Kulon Progo, yaitu: Perlu banyak persiapan sebelum melaksanakan satu program, dari penyiapan
kurikulum, tutor hingga alat-perlengkapannya. Hal-hal lain seperti jadwal kalender pendidikan , modul atau buku pegangan. Kurikulum mengacu pada
kurikulum pemerintah yang disesuaikan dengan keadaan. Dapat diketahui persiapan sebelum pelaksanaan pembelajaran, disiapkanlah
kurikulum, kalender pendidikan, tutor hingga alat-perlengkapan. Sedangkan kurikulum mengacu pada kurikulum yang ditetapkan pemerintah.
Tabel..Daftar Identifiksi Enviromental Input
N o
Bidang Potensi Wilayah
1 Pmerintahan 1. Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Kab.Kulon Progo memberikan wewenang SKB menggarap sector pendidikan Nonformal
sebagai percontohan, maka dari itu SKB berbentuk UPTD. Dalam menjalankan fungsi UPTD SKB Kulon Progo mengintegrasikan program
PAUDNI dan program-program dinas pendidikan Kab.Kulon Progo.
2. Pemerintah dinas pendidikan dan PAUDNI memberikan pendanaan serta insentif pelaksanaan sebagian program yang akan diselenggrakan
UPTD SKB Kulon Progo 2 Keagamaan, 1. Adanya semangat warga untuk menuntut ilmu sejak dini dan tak berhenti
hingga dewasa. melaksanakan spirit keagamaaan. Manfaat nyatanya UPTD SKB Kulon Progo selalu mendapatkan siswa dalam setiap
programnya.
2. Keberadaan beberapa pondok pesantren di Wates dan sekitarnya menyumbangkan kesadaran masyarakat untuk gemar membaca, gemar
belajar hingga aktif mengikuti dan mengamalkan hasil dari yang dipelajari.
3 Sosial Budaya
1. Sosial-Budaya Kulon Progo tak jauh berbeda dengan daerah lainnya, penduduk sebagian besar memegang dan menjunjung nilai-nilai dan
norma-norma khas jawa dan kem Pemerintah memberikan wewenang SKB menggarap sector pendidikan Nonformal sebagai percontohan
74
2. Pemerintah memberikan dana insentif pelaksanaan sebagian program SKB
4 Pendidikan 1. Wajib belajar 9tahun rata-rata terpenuhi, hanya sedikit warga yang
belum tercapai, kebanyakan warga pendatang. Sehingga peserta didik di UPTD SKB Kulon Progo memiliki latar belakang yang berbeda
5 Lingkungan Alam
1. Lingkungan kulon Progo terbilang masih alami, penduduk giat menjaga kebersihan yang terlihat dalam rutinitas pagi dan sore hari para ibu
menyapu baik rumah dan halaman pekarangannya. 6 Kesehata
1 Masyarakat Kulon Progo cukup sadar akan pentingnya kesehatan
2 Akses kesehatan cukup merata di Kulon Progo
7 Ekonomi 1. Masyarakat agraris Kulon Progo mulai merambah menjadi masyarakat
industry, dimulai dengan berdirinya berbagai home industry kebutuhan sehari-hari dan berdirinya beberapa pabrik multinasional di wilayah ini.
2. Lahan yang subur tetap dipertahankan sebagai penghasil makanan pokok dan sayuran hijau
3. Pembuatan bandara internasional,pengolahan biji besi dan pelabuhan