Bentuk Saluran Distribusi Pengertian Saluran Distribusi

9 perusahaan yang terdiri atas agen, dealer, pedagang besar dan pengecer, melalui mana sebuah komoditi, produk, atau jasa dipasarkan.

a. Bentuk Saluran Distribusi

Adapun menurut bentuknya saluran distribusi di bagi menjadi 2 Marwan Asri, 1988; 253 antara lain : 1 Saluran distribusi langsung Saluran distribusi langsung adalah suatu cara penyampaian barang ke tangan konsumen akhir yang membutuhkannya yang dilakukan sendiri secara menyeluruh oleh produsen barang tersebut, tanpa melalui pihak lain sebagai perantara middleman. 2 Saluran distribusi tidak langsung Saluran distribusi tidak langsung adalah suatu cara penyampaian barang ke tangan konsumen akhir oleh produsen barang tersebut, dengan menggunakan jasa perantara atau middleman. Penjualannya dapat melalui : a Perantara, yaitu bagian dari mereka yang membeli dan menjual barang-barang tersebut dan memilikinya, dan 10 kegiatannya bergerak dibidang perdagangan besar dan pengecer. b Agen, yaitu orang atau perusahaan yang menjual atau membeli barang untuk perdagangan besar. c Distributor, yaitu lembaga yang melaksanakan perdagangan dengan menyediakan jasa-jasa atau fungsi khusus yang berhubungan dengan penjualan barang dengan distribusi . Dalam pemilihan saluran distribusi dapat dibedakan menjadi 2 Basu Swasta, 1996 ; 207 1. Distribusi barang konsumsi Ada 5 alternatif, yaitu ; a. Produsen Konsumen Bentuk saluran distribusi yang paling pendek dan paling sederhana adalah saluran distribusi dari produsen ke konsumen, tanpa menggunakan perantara. Produsen dapat menjual barang yang dihasilkan melalui pos atau mendatangi dari rumah ke rumah. Oleh karena itu saluran ini disebut sebagai saluran distribusi langsung. b. Produsen Pengecer Konsumen 11 Pengecer besar langsung mengadakan pembelian pada produsen. Ada pula beberapa produsen yang mendirikan toko pengecer sehingga dapat secara langsung melayani konsumen. c. Produsen Pedagang besar Pengecer Konsumen Produsen hanya melayani dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja dan tidak menjual kepada pengecer. d. Produsen Agen Pengecer Konsumen Produsen memilih agen sebagai penyalurnya, dan menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran penjualan terutama ditujukan kepada para pengecer besar. e. Produsen Agen Pedagang besar Pengecer Konsumen Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar 12 yang kemudian menjualnya kepada toko – toko kecil. Agen yang terlibat dalam saluran distribusi ini agen penjualan. 2. Distribusi barang industri Ada 4 alternatif, yaitu a. Produsen Pemakai industri Saluran distribusi secara langsung ini menyangkut volume penjualan dalam rupiah yang relatif besar dari barang industri diobandingkan dengan saluran lain. b. Produsen Distributor industrial Pemakai industri Produsen barang jenis operating suplies dan accessery equipment kecil dapat menggunakan distributor industri untuk mencapai pasarnya. c. Produsen Agen Pemakai industri Biasanya saluran distribusi semacam ini dipakai oleh produsen yang ingin memperkenalkan produk baru atau inigin memasuki daerah pemasaran baru atau lebih suka menggunakan agen. 13 d. Produsen Agen Distributor industrial Pemakai industri Saluran distribusi ini dapat dipakai oleh perusahaan dengan pertimbangan antara lain bahwa unit penjualannya terlalu kecil untuk dijual secara langsung, atau mungkin memerlukan penyimpanan pada penyalur. Perantara pemasaran ini merupakan lembaga atau individu yang menjalankan kegiatan khusus di bidang distribusi. Beberapa keuntungan menggunakan perantara menurut Basu Swastha dan Irawan, 1990; 290 antara lain : · Mengurangi tugas produsen dalam kegiatan distribusi untuk mencapai konsumen. · Kegiatan distribusinya cukup baik bilamana perantara sudah mempunyai pengalaman. · Membantu dalam penyediaan peralatan dan jasa reparasi yang dibutuhkan untuk produk tertentu. · Membantu dalam penyediaan alat-alat transportasi. · Membantu di bidang penyimpanan dengan menyediakan fasilitas- fasilitas penyimpanan 14 · Membantu di bidang keuangan dengan menyediakan sejumlah dana untuk melakukan penjualan secara kredit atau untuk melakukan pembelian tunai dari produsen. Perantara terdiri dari 2 macam,yaitu : a. Perantara Pedagang Perantara pedagang bertanggung jawab terhadap pemilikan semua barang yang dipasarkannya. Adapun lembaga – lembaga yang termasuk dalam golongan perantara pedagang adalah 1 Pedagang besar Pedagang besar adalah sebuah unit usaha yang membeli dan menjual kembali barang - barang kepada pengecer dan pedagang lain dan atau kepada pemakai industri, pemakai lembaga, dan pemakai komersial yang tidak menjual dalam volume yang sama kepada konsumen akhir Basu swastha dan Irawan, 1990;291 2 Pengecer toko pengecer Pengecer adalah sebuah lembaga yang melakukan kegiatan usaha menjual barang kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi non bisnis Basu Swastha dan Irawan, 1990; 291 . 3 Perantara Agen 15 Perantara agen ini dibedakan dengan perantara pedagang karena tidak mempunyai hak milik atas semua barang yang ditangani. Oleh C. Glenn Walters, agen didefinisikan sebagai berikut : Agen adalah lembaga yang melaksanakan perdagangan dengan menyediakan jasa-jasa atau fungsi yang berhubungan dengan penjualan atau distribusi barang, tetapi mereka tidak mempunyai hak untuk memiliki barang yang diperdagangkan Basu Swastha dan Irawan, 1990; 292 . Perantara agen dapat digolongkan menjadi : a Agen penunjang Agen penunjang merupakan agen yang mengkhususkan kegiatannya dalam beberapa aspek pemindahan barang dan jasa. kegiatan agen penunjang adalah membantu memindahkan barang sedemikian rupa sehingga mengadakan hubungan antara penjual dan pembeli. b Agen pelengkap Agen pelengkap berfungsi melaksanakan jasa-jasa tambahan dalam penyaluran barang dengan tujuan memperbaiki adanya kekurangan-kekurangan. Jasa-jasa yang dilakukan antara lain : Ø Jasa pembimbingan konsultasi 16 Ø Jasa finansial Ø Jasa informasi Ø Jasa khusus lainya

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Saluran Distribusi

Dokumen yang terkait

Eksistensi Presidential Threshold Paska Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/Puu-Xi/2013

6 131 94

Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 101/K.Pdt.Sus/Bpsk/2013 Tentang Penolakan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor

22 248 119

Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 981K/PDT/2009 Tentang Pembatalan Sertipikat Hak Pakai Pemerintah Kota Medan No. 765

4 80 178

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Efektivitas Penerapan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 179/K/SIP/1961 Di Dalam Persamaan Hak Mewaris Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Pada Masyarakat Suku Batak Toba Perkotaan (Studi Di Kecamatan Medan Baru)

2 68 122

Analisis Tentang Putusan Mahkamah Agung Dalam Proses Peninjauan Kembali Yang Menolak Pidana Mati Terdakwa Hanky Gunawan Dalam Delik Narkotika

1 30 53

Eksekusi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 609 K/Pdt/2010 Dalam Perkara Perdata Sengketa Tanah Hak Guna Bangunan Dilaksanakan Berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri

3 78 117

Penetapan Luas Tanah Pertanian (Studi Kasus : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 11/Puu-V/2007 Mengenai Pengujian Undang-Undang No: 56 Prp Tahun 1960 Terhadap Undang-Undang Dasar 1945)

4 98 140

Sikap Masyarakat Batak-Karo Terhadap Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA-RI) No.179/K/SIP/1961 Dalam Persamaan Kedudukan Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Mengenai Hukum Waris (Studi Pada Masyarakat Batak Karo Desa Lingga Kecamatan Simpang...

1 34 150

Efektifitas Penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilukada oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi

3 55 122