d. Kriteria Wajib Pajak Orang Pribadi Pekerjaan Bebas.
Kriteria Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas menurut Undang-undang PPh Nomor 28 Tahun 2007 adalah
sebagai berikut: 1 Wajib menyelenggarakan pembukuan.
2 Wajib menyelenggarakan pencatatan dan menggunkan Norma Perhitungan Penghasilan Neto, jika peredaran brutonya kurang dari
Rp 4.800.000.000,- empat miliar delapan ratus juta rupiah sesuai penyempurnaan dari UU No. 36 Tahun 2008 yang mulai berlaku per
1 Januari 2010. 3 Menggunakan SPT Tahunan 1770.
4 Penghasilan yang diperoleh dalam satu tahun pajak tidak teratur misal dalam satu tahun memperoleh penghasilan hanya 6 kali.
5 Jenis pekerjaan bebas meliputi : pekerjaan bebas bidang teknik, bidang konsultan, bidang medis, bidang farmasi dan kimia, serta
bidang profesi lainnya.
3. Kemauan Membayar Pajak
Motivasi merupakan salah satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa
dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah
proses untuk tercapainya suatu tujuan. Wajib Pajak memiliki kemauan dalam membayar pajak karena memiliki tujuan tertentu. Misalnya Wajib
Pajak yang akan melakukan pinjaman kredit di bank perlu memiliki NPWP dan melaporkan SPT. Dengan demikian Wajib Pajak memiliki kemauan
dalam dirinya sendiri untuk membayar pajak karena ada motivasi tertentu. Kemauan sebagai dorongan dari dalam yang sadar, berdasarkan
pertimbangan pikir, perasaan, serta seluruh pribadi seseorang yang menimbulkan kegiatan yang terarah pada tercapainya tujuan tertentu yang
berhubungan dengan kebutuhan hidup. Jadi Kemauan adalah dorongan dalam diri seseorang, berdasarkan pertimbangan pemikiran dan perasaan
yang menimbulkan suatu kegiatan untuk tercapainya tujuan tertentu. Kemauan membayar pajak willingness to pay tax dapat dibagi menjadi dua
subkonsep yaitu, konsep kemauan membayar pajak dan konsep pajak. Konsep kemauan membayar pajak merupakan suatu nilai dimana seseorang
rela untuk membayar, mengorbankan atau menukarkan sesuatu untuk memperoleh barang dan jasa Dwi Indah Widaningrum, 2007. Sedangkan
konsep pajak menurut Nj. Taylor Waluyo, 2007 adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh negara dan terhutang kepada pengusaha tanpa
adanya suatu kontraprestasi dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran umum.
Berdasarkan definisi di atas, kemauan membayar pajak dapat diartikan sebagai suatu nilai yang rela dikontribusikan oleh seseorang yang
ditetapkan dengan peraturan yang digunakan untuk membiayai pengeluaran umum negara dengan tidak mendapat jasa timbal balik
kontraprestasi secara langsung Tatiana dan Priyono, 2009.
Menurut Norman D. Nowak dalam Ni Luh Supadmi 2010 Kepatuhan perpajakan sebagai “suatu iklim” kepatuhan dan kesadaran
pemenuhan kewajiban perpajakan. Kepatuhan perpajakan sendiri Wajib Pajak memiliki kemauan dalam memenuhi kewajiban pajak nya. Kepatuhan
perpajakan Wajib Pajak tercermin dalam situasi sebagai berikut: a. Wajib Pajak paham atau berusaha untuk memahami semua ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan. b. Mengisi formulir dengan lengkap dan jelas.
c. Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar. d. Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya.
Menutut Tatiana dan Priyono 2009 Kemauan Wajib Pajak dapat dilihat
dalam penyampaian Surat Pemberitahuan SPT Tahunan, penyampaian SPT oleh Wajib Pajak dikarenakan ada faktor yang
mendukung. Pelaporan Surat Pemberitahuan oleh Wajib Pajak yang berawal dari suatu paksaan yang berlandaskan hukun sampai terbentuknya rasa
kerelaan dalam memenuhi kewajibannya untuk menyampaikan Surat Pemberitahuan yang disebabkan oleh dampak dari faktor-faktor yang
mendukung atas kemauan Wajib Pajak. Kemuan membayar pajak dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan pajak, dan persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan Widayati
dan Nurlis, 2010. Harjanti Puspa Arum 2012 dalam penelitiannya menunjukan bahwa kepatuhan Wajib Pajak didukung oleh kesadaran Wajib
Pajak, pelayanan fiskus, dan sanksi pajak. Indikator untuk mengukur variabel kemauan membayar pajak menurut Widayati dan Nurlis 2010
yaitu: 1 Konsultasi sebelum melakukan pembayaran pajak; 2 Dokumen yang diperlukan dalam membayar pajak; 3 Informasi mengenai cara,
tempat dan batas waktu pembayaran pajak; 4 Membuat alokasi dana untuk membayar pajak.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak. a.