Pengertian Kecerdasan Emosional Aspek- aspek Kecerdasan Emosional

3. Rasa takut : cemas, takut, gugup, khawatir, waswas, perasaan takut sekali, khawatir, waspada, sedih, tidak senang, ngeri, takut sekali, kecut, fobia dan panik. 4. Kenikmatan : bahagia, gembira, ringan, puas, riang, senang, terhibur, bangga, kenimatan indrawi, takjub, rasa terpesona, rasa puas, rasa terpenuhi, kegirangan luar biasa, senang, senang sekali dan pada ujungnya mania. 5. Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran, kasih. 6. Terkejut : terkejut, terkesiap, takjub, terpana. 7. Jengkel : hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka, mau muntah. 8. Malu : rasa salah, malu hati, kesal hati, sesal, hina, aib dan hati hancur lebur.

c. Pengertian Kecerdasan Emosional

Pada beberapa tahun terakhir, ahli- ashli psikologi sependapat dengan Gardner bahwa konsep-konsep lama tentang IQ hanya berkisar di kecakapan linguistik dan matematika yang sempit dan bahwa keberhasilan meraih angka tinggi pada tes IQ hanya menjadi ramalan sukses di kelas atau sebagai profesor. Perolehan nilai tinggi pada tes tersebut semakin lama semakin melenceng seiring dengan jalur kehidupan yang semakin berbeda dari dunia akademik. Sternbeg dan Salovey Goleman, 1996:57 mengemukakan betapa pentingnya kecerdasan pribadi yang disebut sebagai kecerdasan emosional. Salovey menempatkan kecerdasan pribadi Gardner dalam definisi dasar kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional menurut Mayer dan Salovey Mubayidh, 2006:15 adalah suatu kecerdasan sosial yang berkaitan dengan kemampuan individu dalam memantau baik emosi dirinya maupun emosi orang lain dan juga kemampuannya dalam membedakan emosi dirinya dengan emosi orang lain, dimana kemampuan ini digunakan untuk mengarahkan pola pikir dan perilakunya. Sedangkan menurut Goleman 1996:45 kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustrasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati dan berdoa. Dari beberapa pengertiandi atas kecerdasan emosional adalah salah satu kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan dalam mengelola emosi diri dan emosi orang lain.

d. Aspek- aspek Kecerdasan Emosional

Sampai saat ini belum ada alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kecerdasan emosional seseorang. Walaupun demikian ada beberapa ciri khusus yang diungkapkan oleh Salovey Goleman, 1996:57-58: 1. Mengenali Emosi Diri Kesadaran diri mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi merupakan dasar kecerdasan emosional. Kemampuan untuk memantau perasaan dari waktu kewaktu merupakan hal penting bagi wawasan psikologi dan pemahan diri. Ketidakmampuan untuk mencermati perasaan kita yang sesungguhnya membuat kita berada dalam kekuasan perasaan. Orang yang memiliki keyakinan yang lebih tentang perasaanya adalah pilot yang handal bagi kehidupan mereka, karena mempunyai kepekaan lebih akan perasaan mereka yang sesungguhnya atas pengambilan keputusan-keputusan masalah pribadi. 2. Mengelola Emosi Menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan pas adalah kecakapan yang bergantung pada kesadaran diri. Orang-orang yang buruk kemapuannya dalam keterampilan ini akan terus menerus bertarung melawan perasaan murung, sementara mereka yang pintar dapat bangkit kembali dengan jauh lebih cepat dari kemerosotan dan kejatuhan dalam kehidupan. 3. Memotivasi Diri Sendiri Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri dan menguasai diri sendiri, dan untuk berkreasi. Kendali diri emosional menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati adalah landasan keberhasilan dalan berbagai bidang. Mampu menyesuaikan diri dalam flow memungkinkan terwujudnya kinerja yang tinggi dalam segala bidang. Orang- orang yang memiliki keterampilan ini cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apapun yang mereka kerjakan. 4. Mengenali Emosi Orang Lain Empati, kemampuan yang juga bergantung pada kesadaran diri emosional, merupakan keterampilan bergaul dasar. Orang yang empatik lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan atau dikehendaki orang lain. Orang-orang seperti ini cocok untuk pekerjaan-pekerjaan keperawatan, mengajar, penjualan dan manajemen. 5. Membina Hubungan Seni membina hubungan, sebagian bessar merupakan keterampilan mengelola emosi orang lain. Ini merpakan keterampilan yang menunjang popularitas, kepemimpinan dan keberhasilan antarpribadi. Orang-orang yang hebat dalam keterampilan ini akan sukses dalam bidang apapun yang mengandalkan pergaulan yang mulus dengan orang lain, mereka adalah bintang-bintang pergaulan.

3. Prestasi Belajar Seni Tari