isovolumetrik proksimal lambung bersama dengan timbulnya nyeri di epigastrium.
22
Meningkatnya kepekaan dinding lambung menunjukkan adanya disfungsi aktivitas saraf aferen. Secara keseluruhan
terganggunya aktivitas saraf aferen lambung menyebabkan timbulnya gejala dispepsia. Hipersensitivitas viseral juga dikaitkan dengan
mekanisme sentral. Adanya perubahan persepsi nyeri di perifer saluran cerna akan disaring dan dimodulasi oleh mekanisme sentral
pada tingkat spinal cord atau otak.
9,23
Kemungkinan adanya interaksi antara faktor psikososial dan fungsi sensori motor gastrointestinal,
antara otak dan usus brain-gut axis.
9
2.4. Manifestasi Klinis
Klasifikasi klinis praktis membagi dispepsia berdasarkan atas keluhan gejala yang dominan menjadi tiga tipe yaitu :
1. Dispepsia dengan keluhan seperti ulkus ulkus-like dyspepsia yang ditandai dengan gejala nyeri yang berpusat di bagian medial kuadran
atas abdomen, dan biasanya gejala hilang dengan pemberian antasida atau makanan, serta sering terbangun di malam hari.
2,24
2. Dispepsia dengan gejala seperti dismotilitas dysmotility-like dyspepsia ditandai dengan gejala tidak nyaman ataupun mengganggu
Universitas Sumatera Utara
tetapi tidak nyeri, disertai rasa penuh, cepat kenyang, kembung, ataupun mual.
3. Dispepsia non spesifik bila keluhan yang timbul tidak memenuhi kriteria baik ulcer like dyspepsia maupun dysmotility-like dyspepsia.
Gejala-gejala dispepsia timbul baik berhubungan dengan kelainan organik maupun fungsional.
19
Kelainan organik yang mendasari gejala tersebut dicurigai bila dijumpai tanda peringatan alarm symptoms, yaitu :
14
- Nyeri terlokalisir, jauh dari umbilikus - Nyeri menjalar punggung, bahu, ekstremitas bawah
- Nyeri sampai membangunkan anak pada malam hari - Nyeri timbul tiba-tiba
- Disertai muntah berulang terutama muntah kehijauan - Disertai gangguan motilitas diare, obstipasi, inkontinensia
- Disertai perdarahan saluran cerna - Terdapat disuria
- Berhubungan dengan menstruasi - Terdapat gangguan tumbuh kembang
- Terdapat gejala sistemik: demam, nafsu makan turun - Terjadi pada usia 4 tahun
- Terdapat organomegali - Terdapat pembengkakan, kemerahan dan hangat pada sendi
Universitas Sumatera Utara
- Kelainan perirektal: fisura, ulserasi Jika dispepsia menetap selama lebih dari beberapa minggu, atau tidak
memberi respon terhadap pengobatan, atau disertai penurunan berat badan, maka penderita perlu menjalani pemeriksaan.
2
2.5. Pemeriksaan
Anamnesis yang lengkap dan cermat sangat penting untuk penilaian bahkan dapat mengarahkan pada diagnosis. Riwayat penyakit sebaiknya
mengeksplorasi riwayat makan, masalah psikologis, dan faktor sosial, sehingga memungkinkan mencari hubungan antara gejala yang timbul
dengan diet, aktivitas ataupun faktor stres.
14
Sebaiknya orangtua dan anak melengkapi keterangan tentang gejala dan waktu timbul, lokasi, intensitas
dan karakter nyeri dan rasa tidak nyaman tersebut, waktu dan jenis asupan makanan, aktivitas harian, serta pola defekasi.
Prosedur diagnostik yang akan dilakukan sebaiknya bersifat individual. Pemeriksaan urin lengkap dan biakan urin, serta darah tepi
lengkap merupakan skrining awal yang diperlukan.
17
2,19
Pemeriksaan endoskopi diindikasikan bila terdapat kecurigaan penyebab organik, karena
dapat menentukan lesi inflamasi yang signifikan, bahkan tukak di saluran atas. Pemeriksaan USG tampaknya kurang bermanfaat untuk menyingkirkan
Universitas Sumatera Utara
kelainan anatomi seperti malrotasi, ileitis terminal pada penyakit Crohn, dan bentuk obstruksi ataupun lesi inflamasi lainnya.
2,15
2.6. Penatalaksanaan