22
NOMOR : KEP 548 VI 2015
TANGGAL : 30 JUNI 2015
b. Format Pencatatan dan Pelaporan TB TB 01, TB 02, TB 03.UPK, TB 04, TB 05, TB 06, TB 09, TB 10;
c. OAT, reagensia, Kaca sediaan, kotak sediaan, mikroskop binokuler; d. Lealetbrosurposter.
30. Kebutuhan Dana
Pendanaan bagi pengadaan sarana, prasarana, logistik, biaya pelatihan, dan bimbingan teknis serta kegiatan lainnya dikoordinasikan oleh Pusdokkes Polri, Biddokkes Polda
dan Rumkit Bhayangkara dengan Kementerian Kesehatan RI, Dinas kesehatan provinsi, dinas kesehatan kabupatenkota setempat sesuai dengan kemampuan dan prioritas
anggaran masing-masing institusi. Sumber pendanaan dapat diperoleh dari: APBN, APBD, Bantuan Luar Negeri, Sponsor dan sumber lain yang tidak mengikat dan sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
BAB V TATALAKSANA PASIEN TUBERKULOSIS
Penemuan pasien TB merupakan langkah pertama dalam kegiatan tatalaksana pasien TB. Penemuan pasien TB bertujuan untuk mendapatkan pasien TB melalui serangkaian kegiatan
mulai dari penjaringan terhadap terduga pasien TB, pemeriksaan isik dan laboratories, menentukan diagnosis, menentukan klasiikasi penyakit serta tipe pasien TB, sehingga
dapat dilakukan pengobatan agar sembuh sehingga tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain.
31. Strategi Penemuan Pasien TB a. Penemuan Pasien TB Dewasa:
1 Penemuan pasien TB dilakukan secara intensif pada kelompok populasi terdampak TB dan populasi rentan;
2 Upaya penemuan secara intensif harus didukung dengan kegiatan promosi yang aktif, sehingga semua terduga TB dapat ditemukan secara dini;
3 Penjaringan terduga pasien TB dilakukan di fasilitas kesehatan; didukung dengan promosi secara aktif oleh petugas kesehatan bersama masyarakat;
4 Pelibatan semua fasilitas kesehatan dimaksudkan untuk mempercepat penemuan dan mengurangi keterlambatan pengobatan;
5 Penemuan secara aktif dapat dilakukan terhadap: a Kelompok khusus yang rentan atau beresiko tinggi sakit TB seperti pada
pasien dengan HIV, Diabetes mellitus dan Malnutrisi; b Kelompok yang rentan karena berada di lingkungan yang beresiko tinggi
terjadinya penularan TB, seperti; di rumah tahanan Polres, Rutan, lembaga ....