LAPORAN TAHUNAN 2012
9
ANNUAL REPORT
kepada Bank Indonesia telah dipenuhi secara tepat waktu. Satuan Kerja Kepatuhan telah
melaporkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada manajemen bank secara
triwulanan. Satuan Kerja Kepatuhan juga memastikan
bahwa tindakan yang memadai telah dilaksanakan guna mencegah terjadinya risiko
kepatuhan yang mungkin terjadi dan mendorong terciptanya budaya kepatuhan
dalam bank. Satuan Kerja Kepatuhan telah membuat
prosedur pengawasan bagi tiap unit kerja untuk mencegah pelanggaran kepatuhan
dalam memenuhi kewajiban pelaporan kepada BI
dan hasil
pengawasan tersebut
disampaikan dalam rapat manajemen. Satuan Kerja Kepatuhan dan petugas UKK
juga mengkontrol pelaksanaan Prinsip Mengenal Nasabah KYC dan aktifitas anti
pencucian uang Anti Money Laundering sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam
upaya meningkatkan pemahaman atas penerapan KYC dan AML, Satuan Kerja
Kepatuhan akan terus melakukan sosialisasi kepada unit bisnis terkait untuk meyakinkan
efektifitas tugasnya. Internal audit bank SKAI telah menyusun
rencana audit operasional dan setiap tahun memeriksa semua unit bisnis berdasarkan
jadwal rencana auditnya. Untuk tahun 2012 SKAI telah melakukan
fungsi kerjanya dengan independen dan objektif.
Pada saat melakukan fungsi kerjanya, SKAI telah mengevaluasi efisiensi dan keefektifan
internal kontrol bank dan kepatuhan pada perundangan-undangan yang berlaku dan
peraturan Bank Indonesia. Semua hasil temuan audit telah dilaporkan ke
manajemen kantor cabang dan divisi internal audit kontrol Kantor Pusat dan informasi
rekomendasi audit akan disebarkan ke unit bisnis yang bersangkutan untuk dilakukan
tindakan perbaikan selanjutnya. Internal Audit SKAI juga mengawasi dan
mengikuti kemajuan perkembangan dan perbaikan yang dibuat oleh unit bisnis yang
terlibat. Internal Audit SKAI juga akan melakukan
pemeriksaan tahunan mengenai kecukupan keamanan audit dan pengawasan internal dari
BI-RTGS dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia SKNBI apakah telah mematuhi
peraturan yang berlaku. Ensuring the bank’s commitments made to
Bank Indonesia has been rectified in timely manner.
Compliance unit also ensures that appropriate action has been taken to prevent the potential
compliance risks which may occur and promote the compliance culture within the
bank. Compliance unit has set up proper monitoring
procedure in preventing compliance failure in submitting BI reporting requirement by each
responsible unit and escalated the monitoring result in monthly Management Meeting.
Compliance unit has reported their activity and responsibility to Branch Manager on
quarterly basis. Compliance unit and AML UKK officer are
also in control of Know Your Customer and Anti-Money Laundering implementation
pursuant to regulation. In the effort to better understanding for implementation of KYC
and AML, the compliance unit would continuously perform socialization to relevant
business unit ensuring effectiveness of duty .
Banks’ Internal audit SKAI has already arranged the operational audit plan and has
annually reviewed to all business units according to its audit-planning schedule.
For year 2012, the bank’s SKAI has performed its function independently and
objectively. In performing its audit function, SKAI has
conducted and evaluated toward the efficiency and effectiveness of the bank’s internal
control and compliance to the prevailing laws and Bank Indonesia regulations.
All audit findings have been reported to branch management and internal audit control
and division – Head Office and disseminate its audit recommendation to the business unit
concerned for further action to be taken. Internal audit SKAI has also monitored and
followed up the progress development and improvement made by business units
involved. Internal audit SKAI has also performed
annual review on the adequacy of security audit and internal review for BI-RTGS and
National Clearing System SKNBI in order to be in compliance with the regulation.
LAPORAN TAHUNAN 2012
10
ANNUAL REPORT
Setiap 3 tahun, Audit Eksternal Independen ditunjuk untuk memeriksa keefektifan kinerja
dari SKAI termasuk kaji ulang atas fungsi internal audit atas penggunaan Teknologi
Informasi. Pemeriksaan terakhir yaitu pada bulan Mei 2011 dengan hasil yang cukup
memadai. Sementara itu, untuk laporan eksternal audit
tahunan dan persiapan laporan tahunan, bank telah menunjuk akuntan publik independen
yang terdaftar dalam list Bank Indonesia yang bisa melakukan audit.
Penetapan kerja audit dari akuntan publik meliputi kapasitas dari kantor akuntan publik,
bidang kerja audit, dan profesionalisme pemeriksa.
Penunjukan akuntan publik untuk melakukan audit laporan keuangan kantor cabang untuk
tahun 2012 telah disetujui oleh Komite Audit Kantor Pusat.
Untuk tahun buku 2012, Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko Sanjaya yang
merupakan anggota Ernst Young telah ditunjuk untuk melakukan audit keuangan
bank.
1.4. Kinerja Manajemen Risiko dan Fungsi Internal Kontrol.
Fungsi Manajemen Risiko bank mempunyai tanggung jawab untuk berbagai macam aspek
risiko mencakup kredit, pasar, likuiditas, operasional, legal, strategi, reputasi, dan risiko
kepatuhan dari bank. Secara umum, manajemen kantor cabang telah
aktif memonitor dan mengawasi kebijakan dan prosedur serta pengaturan limit untuk
setiap jenis risiko guna memelihara kondisi manajemen risiko internal bank yang baik.
Unit Manajemen Risiko secara periodik memberikan laporan profil risiko bank setiap
3 bulan sekali dalam rangka menganalisa dan mengatur kecukupan dari setiap risiko.
Laporan tiga bulanan profil risiko bank telah diajukan ke Bank Indonesia secara tepat
waktu. Unit Manajemen Risiko juga telah
mengadopsi model perhitungan Pendapatan Bunga Bersih NII dan model Nilai Modal
Ekonomis EVE dari kantor regional Hong Kong guna memonitor risiko suku bunga
sehubungan dengan risiko pasar. Unit Manajemen Risiko juga telah melakukan
stress testing untuk risiko pasar, risiko Every 3 three years, an Independent
External ReviewerAuditor is appointed to review the effectiveness of SKAI work
performance including review on internal audit function on Iformation Techonogy use.
The last review was in May 2011 with satisfactory result.
Meanwhile, for annual external audit performance and preparing financial report,
bank has appointed independent public accountant that registered under Bank
Indonesia’s approved list to conduct an audit. The assignment of audit work to public
accountant covers the capacity of the assigned public accountant firm, scope of audit work
and professionalism of the auditor. The appointment of public accountant to
conduct the audit of branch financial report for year 2012 has been approved by Head
Office-Audit Committee. For the year 2012, the Public Accountant
Purwantono, Sarwoko Sanjaya under member of Ernst Young has been appointed
to conduct financial audit of the bank.
1.4 Performance of Risk Management and Internal Control Function.
The risk management function of the bank has responsibility for various risk aspects
covering of credit, market, liquidity, and operational, legal, strategic, reputation and
compliance risks of the bank. In general, branch management has actively
monitored and supervised the policy and procedure as well as limit arrangement type of
each risk in order to maintain the soundness of bank internal risk management condition.
Risk management unit has periodically provided the bank’s risk profile reports on
quarterly basis for analyzing and managing the adequacy of each risk.
This quarterly bank’s risk profile has been timely submitted to Bank Indonesia.
Risk management unit has adopted the Net Interest Income NII and Economic Value of
Equity EVE models from Hong Kong regional office for monitoring interest rate risk
relating to market risk. RMU has also performed general stress stesting for market
risk, liquidity risk and foreign exchange risk as well as verification to monthly operational
LAPORAN TAHUNAN 2012
11
ANNUAL REPORT
liquidity dan risiko foreign exchange serta melakukan verifikasi terhadap kertas kerja
laporan bulanan risiko operasional dan disamping itu juga memonitor posisi harian
dan limit-limit serta membuat laporan bulanan analisa kredit portfolio.
1.5 Prinsip Kehati-hatian dalam Pemberian Kredit kepada Pihak-Terkait dan Grup
Debitur Besar.
Bank tidak diperbolehkan masuk ke dalam suatu kondisi atau perjanjian dimana bank
diharuskan memberikan dana yang melanggar BMPK Batas Minimum Pemberian Kredit
dan batas pemberian fasilitas kredit. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia
pemberian kredit kepada pihak-terkait dan atau kelompok debitur besar masing-masing
tidak boleh melebihi 10 dan 25 dari modal bank. Tidak ada pelanggaran BMPK kepada
kelompok debitur besar dan pihak-terkait. Semua keputusan pemberian kredit harus
disetujui oleh komite kredit yang para anggotanya akan memeriksa dan memberi
komentar atas masalah yang ada di aplikasi kredit.
Bank telah mengkinikan internal limit guna memonitor terjadinya pelampauan BMPK.
Selama penilaian aplikasi kredit, account officer harus memeriksa latar belakang profil
perusahaan dan manajemennya, dan juga informasi yang relevan menurut faktor-faktor
yang diperhitungkan mengenai pihak-terkait dan grup debitur.
Per tanggal 31 Desember 2012, saldo pemberian kredit dalam jutaan rupiah:
a. Pihak-terkait : Rp. Nihil b. Debitur Inti:
- Individual Rp. 3.462.817 - Kelompok Rp. 4.375.466
1.6 Rencana Strategi Bisnis Bank
Rencana bisnis bank disiapkan dengan mempertimbangkan faktor internal dan
eksternal dan prinsip kehati-hatian bank. Untuk faktor internal, pada saat rencana bisnis
dibuat melibatkan semua unit bisnis terkait sehingga akan sejalan dengan rencana kerja
dari setiap unit bisnis terkait. Sedangkan faktor eksternal, indikator
risk self assessment report ,
besides monitoring daily position and limit as well as providing
monthly portfolio credit analysis.
1.5 Prudential principles in fund provision to Related-parties and in Large-exposures.
The bank is prohibited to enter into condition or agreement that obligate bank to provide
fund, which will violate the LLL and credit facility limit granted.
Fund provision to Related- party and or in Large- exposures are in accordance with Bank
Indonesia regulation, which the Legal Lending Limit for related-party and in large
exposure not exceeded 10 and 25 , respectively of the bank capital. There was no
breach on the Legal Lending Limit for large exposures and Related- party.
Any credit decision made must be approved by Loan committee meeting and member of
Loan committee will review and comment on the credit application on certain issues.
Bank has updated the internal limit for monitoring the LLL impelemtation.
During the credit application assessment, account officer must check on the back-
ground of the company profile and management, as well as relevant information
according to factors counted as related party and or group borrower.
As of December 31, 2012 the outstanding balance of in million of Rupiah:
a. Related- party Rp. None
b. Core debtor : - Individual
Rp 3,462,817 - Group
Rp 4,375,466
1.6 Bank’s strategic business plan
Bank business plan is prepared by considering internal and external factors as well as prudent
banking principles. For internal factor, in making business plan projected that involving
all units concerned, so it will be running in- line with working plan of each unit involved.
For external factor, the micro and macro