MANAJEMEN RISIKO Lanjutan Risiko Kredit MANAJEMEN RISIKO Lanjutan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA 1 JANUARI 201131 DESEMBER 2010 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 60

31. MANAJEMEN RISIKO Lanjutan Risiko Pasar Lanjutan

Tabel di bawah merangkum tingkat suku bunga efektif setahun untuk Rupiah dan mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011: 31 Desember 2012 Rupiah Mata uang asing Aset Giro pada Bank Indonesia 21.001.834.547 - Giro pada bank lain 75.615.949 - Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 206.989.555.598 - Pinjaman yang diberikan 241.594.274.725 - Efek-efek 14.984.610.150 - Liabilitas Simpanan nasabah - Giro 19.896.653.754 - - Tabungan 31.143.492.749 - - Deposito 188.280.028.830 - Simpanan dari bank lain 60.628.717.548 - 31 Desember 2011 Rupiah Mata uang asing Aset Giro pada Bank Indonesia 13.292.597.145 - Giro pada bank lain 72.971.720 - Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 79.585.005.623 - Pinjaman yang diberikan 119.524.808.191 - Efek-efek 14.799.843.711 - Liabilitas Simpanan nasabah - Giro 22.566.930.999 - - Tabungan 31.046.770.672 - - Deposito 63.134.177.413 - Simpanan dari bank lain 496.487.462 - Risiko Likuiditas Pemantauan risiko likuiditas dilaksanakan, dengan memonitor kewajiban yang akan jatuh tempo, melakukan observasi atas pengelolaan dana melalui maturity profil antara lain seperti pembelian SBI. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA 1 JANUARI 201131 DESEMBER 2010 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 61

31. MANAJEMEN RISIKO Lanjutan

Risiko Operasional Fokus penerapan manajemen risiko operasional adalah pelaksanaan pengawasan internal yang melekat di dalam setiap proses operasional, peningkatan risk awareness dan pengelolaan risiko produk dan aktivitas baru. Pengawasan internal dilakukan dengan memastikan bahwa semua aktivitas operasional telah mematuhi ketentuan internal dan eksternal. Setiap tindakan penyimpangan ditangani penyelesaiannya dengan melibatkan unit internal audit dan unit kerja lain yang terkait. Risiko Kepatuhan Hal penting dalam penerapan risiko kepatuhan adalah untuk memastikan dipatuhinya ketentuan- ketentuan eksternalinternal sebelum kebijakan atau prosedur disetujui direksi termasuk keputusan-keputusan manajemen yang akan diambil. Selain itu, pemantauan pencapaian posisi rasio-rasio keuangan penting dilakukan secara rutin dan berkala. Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, antara lain yang disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung aktivitas atau produk bank, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Guna menghindari kemungkinan litigasi atau gugatan hukum, unit legal dan unit bisnis terkait bertugas untuk menyelesaikan masalah-masalah hukum yang terjadi, menatausahakan setiap kejadian yang terkait dengan hukum termasuk potensi kerugian. Risiko Reputasi Risiko ini timbul antara lain karena adanya pemberitaan media danatau rumor mengenai bank yang bersifat negatif, serta adanya strategi komunikasi bank yang kurang efektif. Bank melakukan manajemen risiko reputasi dengan melakukan aktivitas public relation, respon yang cepat terhadap keluhan nasabah, dan penerapan Good Corporate Governance yang konsisten. Risiko Strategi Pelaksanaan strategi, visi dan misi yang tidak tepat serta pengambilan keputusan bisnis yang tidak sejalan dengan perubahan eksternal dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis bank. Dalam kaitannya dengan hal tersebut di atas, bank telah membentuk, merumuskan, menyusun dan memantau pelaksanaan strategi termasuk corporate plan dan business plan. Selain itu bank menetapkan sejumlah indikator penting yang disesuaikan dengan kecukupan aset, permodalan dan kondisi perubahan pasar agar bisnis bank tetap tumbuh dan terus meningkatkan kepercayaan bagi para stakeholder dan shareholder. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA 1 JANUARI 201131 DESEMBER 2010 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 62

32. INFORMASI LAINNYA

a. Rasio kecukupan modal CAR Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut : 31 Desember 2012 31 Desember 2011 Komponen Modal Rp Juta Rp Juta A. Modal inti 1. Modal disetor 122.862 25.000 2. Cadangan Tambahan Modal a. Cadangan Umum dan Tujuan 25.000 71.498 b. Laba Tahun-tahun lalu 60.356 8.967 c. Laba Tahun Berjalan setelah diperhitungkan pajak 50 2.424 2.734 d. Dana Setoran Modal 14.363 3. Faktor pengurang a. Selisih Kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai atas asset produktif 1.645 b. PPA Aset Non Produktif 14.846 13.789 194.151 108.773 B. Modal Pelengkap maksimum 100 dari modal inti Cadangan umum cadangan penghapusan Aset ProduktifCKPN Maksimum 1,25 dari AMTR 940 1.878 Jumlah Modal 195.091 111.651 C. Aset Tertimbang Menurut Risiko 351.036 181.188 D. Rasio Kecukupan Modal 55.58 61.07 b. Rasio keuangan Bank per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut : 31 Desember 2012 31 Desember 2011 A. Permodalan - CAR 55.58 61.07 B. Aset Produktif - NPL – Kotor 1.83 3.01 - NPL – Bersih 1.43 3.01 C. Rentabilitas - ROA 1.74 2.78 - ROE 2.84 5.08 - NIM 5.61 7.85 - BOPO 82.17 78.64 - LDR 101.35 103.38 D. Lain-lain - Fee Based Income 1.30 1.19 - Total KUKTotal Pinjaman 3.17 4.23