CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA
1 JANUARI 201131 DESEMBER 2010 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
60
31. MANAJEMEN RISIKO Lanjutan Risiko Pasar Lanjutan
Tabel di bawah merangkum tingkat suku bunga efektif setahun untuk Rupiah dan mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:
31 Desember 2012 Rupiah
Mata uang asing
Aset
Giro pada Bank Indonesia 21.001.834.547
- Giro pada bank lain
75.615.949 -
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
206.989.555.598 -
Pinjaman yang diberikan 241.594.274.725
- Efek-efek
14.984.610.150 -
Liabilitas
Simpanan nasabah - Giro
19.896.653.754 -
- Tabungan 31.143.492.749
- - Deposito
188.280.028.830 -
Simpanan dari bank lain 60.628.717.548
-
31 Desember 2011 Rupiah
Mata uang asing
Aset
Giro pada Bank Indonesia 13.292.597.145
- Giro pada bank lain
72.971.720 -
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
79.585.005.623 -
Pinjaman yang diberikan 119.524.808.191
- Efek-efek
14.799.843.711 -
Liabilitas
Simpanan nasabah - Giro
22.566.930.999 -
- Tabungan 31.046.770.672
- - Deposito
63.134.177.413 -
Simpanan dari bank lain 496.487.462
-
Risiko Likuiditas
Pemantauan risiko likuiditas dilaksanakan, dengan memonitor kewajiban yang akan jatuh tempo, melakukan observasi atas pengelolaan dana melalui maturity profil antara lain seperti pembelian
SBI.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA
1 JANUARI 201131 DESEMBER 2010 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
61
31. MANAJEMEN RISIKO Lanjutan
Risiko Operasional Fokus penerapan manajemen risiko operasional adalah pelaksanaan pengawasan internal yang
melekat di dalam setiap proses operasional, peningkatan risk awareness dan pengelolaan risiko produk dan aktivitas baru.
Pengawasan internal dilakukan dengan memastikan bahwa semua aktivitas operasional telah mematuhi ketentuan internal dan eksternal. Setiap tindakan penyimpangan ditangani
penyelesaiannya dengan melibatkan unit internal audit dan unit kerja lain yang terkait.
Risiko Kepatuhan
Hal penting dalam penerapan risiko kepatuhan adalah untuk memastikan dipatuhinya ketentuan- ketentuan eksternalinternal sebelum kebijakan atau prosedur disetujui direksi termasuk
keputusan-keputusan manajemen yang akan diambil. Selain itu, pemantauan pencapaian posisi rasio-rasio keuangan penting dilakukan secara rutin dan berkala.
Risiko Hukum
Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, antara lain yang disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang
mendukung aktivitas atau produk bank, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.
Guna menghindari kemungkinan litigasi atau gugatan hukum, unit legal dan unit bisnis terkait bertugas untuk menyelesaikan masalah-masalah hukum yang terjadi, menatausahakan setiap
kejadian yang terkait dengan hukum termasuk potensi kerugian. Risiko Reputasi
Risiko ini timbul antara lain karena adanya pemberitaan media danatau rumor mengenai bank yang bersifat negatif, serta adanya strategi komunikasi bank yang kurang efektif.
Bank melakukan manajemen risiko reputasi dengan melakukan aktivitas public relation, respon yang cepat terhadap keluhan nasabah, dan penerapan Good Corporate Governance yang konsisten.
Risiko Strategi
Pelaksanaan strategi, visi dan misi yang tidak tepat serta pengambilan keputusan bisnis yang tidak sejalan dengan perubahan eksternal dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis bank.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut di atas, bank telah membentuk, merumuskan, menyusun dan memantau pelaksanaan strategi termasuk corporate plan dan business plan. Selain itu bank
menetapkan sejumlah indikator penting yang disesuaikan dengan kecukupan aset, permodalan dan kondisi perubahan pasar agar bisnis bank tetap tumbuh dan terus meningkatkan kepercayaan bagi
para stakeholder dan shareholder.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA
1 JANUARI 201131 DESEMBER 2010 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
62
32. INFORMASI LAINNYA
a. Rasio kecukupan modal CAR Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut :
31 Desember 2012 31 Desember 2011
Komponen Modal Rp Juta
Rp Juta A. Modal inti
1. Modal disetor 122.862
25.000 2. Cadangan Tambahan Modal
a. Cadangan Umum dan Tujuan 25.000
71.498 b. Laba Tahun-tahun lalu
60.356 8.967
c. Laba Tahun Berjalan setelah diperhitungkan pajak 50
2.424 2.734
d. Dana Setoran Modal 14.363
3. Faktor pengurang a. Selisih Kurang antara PPA dan cadangan kerugian
penurunan nilai atas asset produktif 1.645
b. PPA Aset Non Produktif 14.846
13.789 194.151
108.773 B. Modal Pelengkap maksimum 100 dari modal inti
Cadangan umum cadangan penghapusan Aset ProduktifCKPN Maksimum 1,25 dari AMTR
940 1.878
Jumlah Modal 195.091
111.651
C. Aset Tertimbang Menurut Risiko 351.036
181.188 D. Rasio Kecukupan Modal
55.58 61.07
b. Rasio keuangan Bank per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut : 31 Desember 2012
31 Desember 2011 A. Permodalan
- CAR 55.58
61.07 B. Aset Produktif
- NPL – Kotor
1.83 3.01
- NPL – Bersih
1.43 3.01
C. Rentabilitas - ROA
1.74 2.78
- ROE 2.84
5.08 - NIM
5.61 7.85
- BOPO 82.17
78.64 - LDR
101.35 103.38
D. Lain-lain - Fee Based Income
1.30 1.19
- Total KUKTotal Pinjaman 3.17
4.23