Metabolisme Glukosa Berperan Dalam Pelepasan Insulin

12 sifon juga terisi dengan larutan ekstraksi dan ketika mencapai bagian atas ta- bung sifon, larutan tersebut akan kembali ke dalam labu. c. Digesti Digesti merupakan maserasi kinetik dengan pengadukan kontinu pada tempe- ratur yang lebih tinggi dari temperatur kamar, umumnya dilakukan pada suhu 40-50 o C. d. Infus Infus merupakan suatu cara ekstraksi dengan menggunakan pelarut air pada tem- peratur 90 o C selama 15 menit. e. Dekok Dekok merupakan suatu cara ekstraksi pada suhu 90 o C dengan menggunakan pelarut air selama 30 menit.

2.4 Metabolisme Glukosa Berperan Dalam Pelepasan Insulin

Insulin dihasilkan oleh pankreas yaitu sel β pankreas. Pelepasan insulin dirangsang oleh sejumlah besar zat endogen dan eksogen. Glukosa merupakan salah satu zat eksogen yang menjadi penentu utama fungsi sel β dalam mensintesis maupun melepaskan insulin Lawrence, 2005. Setelah adanya rangsangan oleh molekul glukosa, proses sekresi insulin diperngaruhi beberapa tahap. Tahap pertama adalah proses glukosa melewati membran sel. Untuk dapat melewati membran sel β dibutuhkan bantuan senyawa lain. Glucose transporter GLUT adalah senyawa asam amino yang Universitas Sumatera Utara 13 terdapat di dalam berbagai sel yang berperan dalam proses metabolisme glukosa. Fungsinya sebagai “ kendaraan” pengangkut glukosa masuk dari luar ke dalam sel jaringan tubuh. Glucose tansporter 2 GLUT 2 yang terdapat dalam sel beta, misalnya diperlukan dalam proses masuknya glukosa dari dalam darah, melewati membran, ke dalam sel. Proses ini penting bagi tahapan selanjutnya yakni molekul glukosa akan mengalami fosforilasi di dalam sel dan kemudian membebaskan molekul ATP. Molekul ATP yang terbentuk, dibutuhkan untuk tahapan selanjutnya yakni proses mengaktifkan penutupan K channel pada membran sel. Penutupan kanal ini berakibat terhambatnya pengeluaran ion K dari dalam sel yang menyebabkan terjadinya tahap depolarisasi membran sel, yang diikuti kemudian oleh tahap pembukaan Ca channel. Keadaan inilah yang memungkinkan masuknya ion Ca sehingga meningkatkan kadar ion Ca intrasel. Suasana ini dibutuhkan bagi proses sekresi insulin Manaf, 2010. Insulin kemudian berikatan dengan reseptor di permukaan sel pada jaringan target. Adapun jaringan target yang penting untuk pengaturan homeostatis glukosa adalah hati, otot dan lemak. Selain itu, insulin juga bekerja pada sel darah, sel otak dan sel gonad. Interaksi antara insulin dan reseptor menghasilkan sinyal yang ditransmisikan kedalam sel untuk mengaktifasi berbagai jalur anabolik dan menghambat prose katabolik. Kerja anabolik insulin ini mencakup transpor glukosa, sintesis glikogen, lipid dan protein. Transpor glukosa ke dalam sel otot rangka dan adiposa diperantarai oleh GLUT 4. Insulin juga meningkatkan pemasukan glukosa ke dalam sel hati. Universitas Sumatera Utara 14 Glukosa dalam sel selanjutnya dapat dimetabolisme dengan berbagai cara. Dalam otot rangka dan hati, glukosa disimpan dalam bentuk glikogen glikogenesis untuk dapat dipakai kembali glikogenolisis. Di dalam sel lemak, glukosa dimetabolisme menjadi asetil koA yang kemudian digunakan untuk mensintesis asam lemak. Pengesteran asam lemak dengan gliserol menghasilkan trigliserida yang merupakan bentuk penyimpanan energi Manaf, 2010. Sistematika pelepasan insulin dapat ditunjukkan pada Gambar 2.1 Powers, 2008. Gambar 2.1 Pelepasan Insulin secara skematis dikutip dari: Powers, A.C. 2008. Diabetes Mellitus. Editor: Fauci, S.A., Braunwald, E., Kasper, D.L., Hauser, S.L., Longo, D.L., Jameson, J.L dan Los- calzo, J. Dalam: Harrison’s Principles Of Internal Medicine. Edi- si Ketujuh Belas. New York: The Mc Graw-Hill Companies, Inc. Halaman 2278. Universitas Sumatera Utara 15

2.5 Diabetes Melitus