d. Apr-2016 Jan-2016 d. Apr-2017 1

B. Karakteristik Terlapor Berdasarkan HA

 Berdasarkan register data HA Proaktif selama tahun 2017 s.d. April 2017 yang berjumlah sebanyak 41 HA, mayoritas terlapor HA proaktif adalah perorangan 82,9 persen atau sebanyak 34 HA.  Dilihat berdasarkan nominal transaksinya, mayoritas HA proaktif selama tahun 2017 s.d. April 2017 bernominal di atas Rp5 Miliar, yakni sebesar 58,5 persen atau sebanyak 24 HA.  Berdasarkan lokus kejadiannya, diketahui bahwa sebagian besar kasus dugaan TPPU dalam HA proaktif terjadi di Propinsi DKI Jakarta atau sebesar 70,6 persen. Tabel 23 Perkembangan HA Proaktif Berdasarkan Kategori Terlapor

s.d. April 2017

Apr-2016 Kumulatif s.d. Apr-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016 Mar-2017 Apr-2017 Kumulatif s.d. Apr-2017 m-to-m y-on-y c-to-c 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Perorangan 4 22 54 10 5 34

82.9 -50.0

25.0 54.5

Ø Laki-Laki 4 20 48 9 4 25 61.0 -55.6 0.0 25.0 Ø Perempuan 2 6 1 1 9 22.0 0.0 n.a. 350.0 Non PeroranganKorporasi 6 7 49 2 2 7 17.1

0.0 -66.7

0.0 Total HA Proaktif

10 29 103 12 7 41 100.0 -41.7 -30.0 41.4 Kategori Terlapor Jumlah HA Distribusi Kumulatif s.d. Apr-2017 Perkembangan Apr-2017 Dalam Persen Grafik 27 Persentase HA Proaktif Berdasarkan Kategori Nominal Transaksi HA Januari 2017 s.d. April 2017 Dibawah Rp1 Miliar 29.3 29 Rp1 Miliar - Rp2 Miliar 2.4 3 Rp2 Miliar - Rp3 Miliar 7.3 Rp3 Miliar - Rp4 Miliar 2.4 2 Rp4 Miliar - Rp5 Miliar 0.0 Di atas Rp 5 Miliar 58.5 UU TPPU Pasal 1 Angka 9 : “etiap Ora g adalah ora g perseora ga atau Korporasi.  Tabel 24 Perkembangan HA Proaktif Menurut Locus Tempat Kejadian Indikasi Terjadinya Tindak Pidana s.d. April 2017 Apr-2016 Kumulatif s.d. Apr-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016 Mar-2017 Apr-2017 Kumulatif s.d. Apr-2017 m-to-m y-on-y c-to-c 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Nanggroe Aceh Darussalam 0.0 n.a. n.a. n.a. Sumatera Utara 1 1 4 0.0 n.a. -100.0 -100.0 Sumatera Barat 0.0 n.a. n.a. n.a. Sumatera Selatan 1 1 1 2.4 -100.0 n.a. n.a. Bengkulu 0.0 n.a. n.a. n.a. Jambi 0.0 n.a. n.a. n.a. Riau 0.0 n.a. n.a. n.a. Kepulauan Riau 2 3 7.3 n.a. n.a. n.a. Lampung 0.0 n.a. n.a. n.a. Kep Bangka Belitung 0.0 n.a. n.a. n.a. Banten 1 0.0 n.a. n.a. n.a. DKI Jakarta 4 19 61 10 2 26 63.4 -80.0 -50.0 36.8 Jawa Barat 2 2 7 0.0 n.a. -100.0 -100.0 Jawa Tengah 3 2 4.9 n.a. n.a. n.a. Jawa Timur 2 5 0.0 n.a. n.a. -100.0 DI Yogyakarta 2 0.0 n.a. n.a. n.a. Bali 1 1 2.4 n.a. n.a. n.a. Nusa Tenggara Barat 1 1 2 4.9 n.a. n.a. n.a. Nusa Tenggara Timur 1 1 2.4 -100.0 n.a. n.a. Maluku 1 2 1 1 2.4 n.a. n.a. 0.0 Maluku Utara 0.0 n.a. n.a. n.a. Kalimantan Barat 1 2 1 1 2.4 n.a. n.a. 0.0 Kalimantan Timur 3 3 5 0.0 n.a. -100.0 -100.0 Kalimantan Tengah 1 0.0 n.a. n.a. n.a. Kalimantan Selatan 2 0.0 n.a. n.a. n.a. Sulawesi Utara 1 0.0 n.a. n.a. n.a. Sulawesi Selatan 1 1 2.4 n.a. n.a. n.a. Sulawesi Tengah 0.0 n.a. n.a. n.a. Sulawesi Tenggara 0.0 n.a. n.a. n.a. Sulawesi Barat 0.0 n.a. n.a. n.a. Gorontalo 0.0 n.a. n.a. n.a. Papua 3 2 4.9 n.a. n.a. n.a. Papua Barat 0.0 n.a. n.a. n.a. Total HA Proaktif 10 29 103 12 7 41 100.0 -41.7 -30.0

41.4 Propinsi

Jumlah HA Distribusi Kumulatif s.d. Apr-2017 Perkembangan Apr-2017 Dalam Persen Catatan : Provinsi kejadian terlapor merupakan locus tempat kejadian dugaan tindak pidana yang berindikasi dalam HA terdiri dari seluruh dugaan tindak pidana, dan juga dari seluruh profil pekerjaan.