b. Sampah Anorganik 1. Gangguan Kesehatan
a. Timbulan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat mendorong penularan infeksi;
b. Timbulan sampah dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan tikus 2. Menurunnya kualitas lingkungan
Timbulan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan menjadikan lingkungan tidak indah untuk dipandang mata Anwar, 2012
5.3 Keluhan Iritasi Kulit pada Petugas Kebersihan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa petugas kebersihan di pasar tradisional Penampungan Pusat Pasar pernah merasakan dampak negatifmenderita penyakit
iritasi kulit karena kurangnya kepedulian dalam pemakaian Alat Pelindung Diri APD, yang mereka rasakan adalah kulit tangan mereka terasa sangat gatal, memerah
dan muncul lepuhan yang berair tetapi mereka tidak pernah memeriksakannya ke dokter atau puskesmas karena mereka berfikir keluhan iritasi kulit biasa dan tidak
berbahaya. Jika zat-zat kimia penyebab ruam dihindari, biasanya kemerahan tersebut menghilang beberapa hari. Lepuhan bisa berair dan menjadi lapisan kerak, tetapi akan
segera mengering. Sisa-sisa sisik, gatal dan cairan kental yang bersifat sementara pada kulit bisa berakhir selama beberapa hari atau berminggu-minggu. Menurut
Harahap 2000, banyak yang tidak tahu atau menyadari seluruh zat-zat kimia yang
bersentuhan dengan kulit mereka seringkali menunjukkan lokasi awal ruam.
Petugas kebersihan di pasar modern Berastagi Supermarket tidak pernah merasakan dampak negatifmenderita penyakit iritasi kulit akibat pekerjaan yang
ditekuninya tersebut. Pengaruh sampah terhadap kesehatan secara garis besar
Universitas Sumatera Utara
dikelompokkan menjadi dua, yaitu pengaruh langsung dan tidak langsung. Pengaruh langsung terhadap kesehatan disebabkan karena adanya kontak langsung antara
manusia dengan sampah tersebut. Misalnya: sampah beracun, sampah yang korosif terhadap tubuh, sampah yang karsinogenik, teratogenik, dan sebagainya. Selain itu,
ada pula sampah yang mengandung kuman patogen, sehingga dapat menimbulkan penyakit. Sampah ini bisa berasal dari sampah rumah tangga selain sampah industri.
Pengaruh tidak langsung umumnya disebabkan oleh adanya vektor yang membawa kuman penyakit yang berkembang biak di dalam sampah kepada manusia.
Menurut Fregert 1988, menyatakan salah satu penyebab terjadinya penyakit kulit adalah agen-agen biologis dan kimia seperti mikroorganisme maupun parasit
kulit dan zat-zat kimia lainnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Pasar Tradisional Penampungan Pusat Pasar dan Pasar Modern Berastagi Supermarket Medan mengenai karakteristik
dan penanganan limbah padat serta keluhan iritasi kulit pada petugas kebersihan dapat disimpulkan:
1. Karakteristik responden yang bekerja di pasar tradisional Penampungan Pusat Pasar Medan dan pasar modern Berastagi Supermarket yang meliputi: umur, jenis
kelamin, pendidikan lama bekerja dan jam kerja dalam melakukan penanganan sampah sudah baik. Karakteristik responden di pasar tradisional penampungan
Pusat Pasar paling banyak petugas kebersihan yang berumur ≥ 26 tahun sebanyak
10 orang 45,5, jenis kelamin adalah pria sebanyak 13 orang 59,1, pendidikan terakhir SMA sebanyak 13 orang 59,1, lama bekerja
≥ 1 tahun sebanyak 15 orang 68,2, jam kerja
≥ 5 jam sebanyak 22 orang 100. Karakteristik responden di pasar modern Berastagi Supermarket paling
banyak petugas kebersihan yang berumur 15-20 tahun sebanyak 10 orang 55,6, jenis kelamin adalah pria sebanyak 10 orang 55,6, pendidikan
terakhir SMA sebanyak 18 orang 100, lama bekerja ≤ 1 tahun sebanyak 17
orang 94,4, jam kerja ≥ 5 jam sebanyak 18 orang 100.
2. Penanganan limbah padat di pasar tradisional Penampungan Pusat Pasar Medan dan pasar modern Berastagi Supermarket yang meliputi: pengumpulan sampah
dilengkapi dengan alat pengumpul seperti sekop, sapu lidi, dan keranjang atau tong sampah, penyimpanan sampah di pasar tradisional Penampungan Pusat
Pasar Medan tidak dilakukan pemisahan sampah sedangkan di pasar modern
Universitas Sumatera Utara