Tindakan Siklus 2 Hasil Penelitian

58 73. Ada peningkatan dari pertemuan 1 dan pertemuan 2 di siklus 1 yaitu sebesar 3. Pada pembelajaran siklus 1 masih belum mengalami perbaikan yang cukup baik dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan karena penggunaan model pembelajaran yang baru, sehingga siswa masih binggung dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu pembelajaran menjadi kurang optimal, dan tidak kondusif. Hasil refleksi dari siklus 1, diketahui bahwa. 1 Masih ada siswa yang masih enggan bertanya kepada guru bila mengalami kesulitan. Guru memberikan motivasi agar pada pertemuan selanjutnya tidak malu bertanya. 2 Sebagian siswa masih sulit untuk merangkai kata, mereka cenderung membuat cerita dengan kalimat yang diulang. Guru memberikan contoh karangan narasi yang sudah benar, agar pada pertemuan selanjutnya siswa dapat mengembangkan kalimat menjadi lebih baik lagi. 3 Beberapa siswa masih belum memahami tugas masing-masing dalam kelompok. Guru memberikan dorongan untuk meningkatkan kerjasama. Dari hasil pelaksanaan siklus I ada beberapa hal-hal yang harus diperbaiki agar pertemuan selanjutnya berjalan lebih baik lagi. Untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi terutama dalam penggunaan huruf kapital dan tanda baca serta dalam hal penulisan kalimat, maka perbaikan- perbaikan akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya

2. Tindakan Siklus 2

a. Perencanaan Tindakan Siklus 2 59 Hasil observasi dari tindakan siklus 1, peneliti dan kolaborator berpendapat bahwa perlu diadakan perbaikan pada tindakan siklus 1. Maka dari itu, peneliti dan kolaborator sepakat untuk mengadakan tindakan siklus 2. Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 dilaksakan pada tanggal 2 Februari 2015 dan 4 Februari 2015 . Adapun rencana tindakan pada siklus 2 adalah sebagai berikut. 1 Peneliti dan kolaborator mengadakan diskusi untuk mengidentifikasi masalah dalam pemebelajaran menulis karangan narasi dan solusi pemecahan masalah yang dihadapi. 2 Peneliti dan kolaborator menentukan pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V SD Kanisius Jomegatan, yaitu model pembelajaran circuit learning . Observer dan kolaborator menetapkan kegiatan pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran menulis karangan narasi. 3 Peneliti dan kolaborator menyusun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran RPP yang akan dilaksanakan. 4 Peneliti dan kolaborator menentukan waktu pelakasanaan, yaitu 2 x pertemuan. 2 x 35 jam pelajaran dalam satu siklus. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus 2 1 Siklus 2 pertemuan 1 Pelaksanaan pada pertemuan siklus 2 dilakukan pada 2 Februari 2015, berlangsung dari 09.05 sampai dengan 10.15. Kegiatan diawali dengan berdoa terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan bertanya jawab mengenai materi pelajaran yang akan dilaksanakan. Pada kegiatan inti merupakan pemberian informasi 60 tentang macam-macam ciri-ciri karangan narasi. Langkah-langkah yang dilakukan oleh guru diantaranya : a Guru menjelaskan langkah-langkah menyusun karangan narasi b Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok yang berjumlah masing-masing kelompok 4-5 anak. c Guru memberi tugas pada masing-masing kelompok untuk membuat peta konsep berdasarkan gambar yang telah disediakan. d Guru membimbing dan memantau diskusi kelompok. e Guru meminta perwakilan tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. f Guru dan siswa membuat kesimpulan. g Guru membagi soal evaluasi. h Guru dan siswa membahas soal evaluasi. i Guru memberikan pujian kepada siswa yang mendapatkan nilai baik. 2 Siklus 2 pertemuan 2 Pelaksaan pada pertemuan 2 siklus 2 dilakukan pada 4 Februari 2015,. Kegiatan diawali dengan berdoa dan dilanjutkan dengan bertanya jawab mengenai materi pelajaran yang akan dilaksanakan. Pada kegiatan inti merupakan pemberian informasi tentang ciri-ciri karangan narasi. Langkah-langkah yang dilakukan oleh guru diantaranya: a Guru menjelaskan tentang ciri-ciri karangan narasi. b Guru membagi siswa sesuai dengan kelompok pada pertemuan sebelumnya. c Guru membimbing dan memantau diskusi kelompok. 61 d Guru meminta perwakilan tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi. e Guru meminta kelompok yang lain untuk menanggapi presentasi kelompok lainnya. f Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya terkait materi yang masih belum jelas. g Guru dan siswa membuat kesimpulan. h Guru membagi soal evaluasi. i Guru menilai hasil karangan narasi siswa menggunkan pedoman penilaian menulis karangan narasi yang tersedia. j Guru memberikan penghargaan berupa pujian dan mendapat pin bintang kepada siswa yang mendapatkan nilai terbaik. Pada akhir pembelajaran yang dilakukan oleh guru adalah siswa diminta untuk membuat karangan narasi dengan bimbingan yang diberikan oleh guru. Hasil keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V SD Kanisius Jomegatan Kasihan Bantul, yang diperoleh disajikan dalam Tabel 8 di bawah ini. Tabel 7. Pencapaiaan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Pada Siklus 2 Siswa Kelas V SD Kanisius Jomegatan Kasihan Bantul Memenuhi KKM Belum Memenuhi KKM 21 siswa 0 siswa Berdasarkan hasil penelitian dari tindakan siklus 2 siswa kelas V SD Kanisius Jomegatan Kasihan Bantul, diketahui bahwa nilai rata-rata kelas adalah 79,53. Dari hasil tindakan siklus 2 ini siswa yang telah mencapai rata-rata nilai 62 menulis karangan narasi sebanyak 21 siswa, dan tidak ada siswa yang masih berada di bawah nilai rata-rata menulis karangan narasi. Hasil dari tindakan pada siklus 2 ini dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Gambar 5. Hasil Keterampilan Menulis Karangan Narasi pada Tindakan Siklus 2 Siswa Kelas V SD Jomegatan Kasihan Bantul Berdasarkan hasil belajar keterampilan menulis karangan narasi dapat ditegaskan bahwa hasil belajar yang dicapai oleh siswa kelas V SD Kanisius Jomegatan pada tindakan siklus 1, sudah terjadi peningkatan, namun belum mencapai hasil yang telah diharapkan oleh peneliti dan kolaborator. Hal ini di tunjukan dengan jumlah siswa yang mengalami peningkatan yaitu sebanyak 12 siswa yang telah memenuhi nilai rata-rata menulis karangan narasi dari jumlah keseluruhan yaitu 21 siswa. Oleh sebab itu, pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas V SD Kanisius Jomegatan Kasihan Bantul melalui model pembelajaran circuit learning , perlu dilanjutkan pada tindakan siklus berikutnya. Pada tindakan siklus 2, hasil belajar keterampilan menulis 20 40 60 80 100 Memenuhi Nilai Rata- Rata Tidak Memenuhi Nilai Rata-Rata Siklus 2 Siklus 2 63 karangan narasi melalui model pembelajaran circuit learning nilai rata-rata kelas 79,53 dan semua siswa telah memenuhi nilai rata-rata menulis karangan narasi. Tabel 8. Peningkatan Hasil Keterampilan Menulis Karangan Narasi pada Tindakan Siklus 1 dan 2 Siswa Kelas V SD Kanisius Jomegatan Kasihan Bantul No Tindakan Siswa yang Memenuhi Nilai Rata-Rata Siswa yang Belum Memenuhi Nilai Rata-Rata 1 Siklus 1 12 Siswa 57 9 Siswa 43 2 Siklus 2 21 Siswa 100 0 Siswa 0 3 Peningkatan 24 24 Berdasarkan uraian tabel di atas, peningkatan hasil keterampilan menulis karangan narasi pada tindakan siklus 2 siswa kelas V SD Kanisius Jomegatan , bahwa hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan dari tindakan siklus 1 ke tindakan siklus 2 sebesar 14. Peningkatan hasil keterampilan menulis Karangan narasi pada tindakan siklus 1 dan tindakan siklus 2, juga di sajikan ke dalam bentuk grafik pada Gambar 6 berikut ini. Gambar 6. Peningkatan Hasil Keterampilan Menulis Karangan Narasi pada Tindakan siklus 1 dan 2 Siswa Kelas V SD Kanisius Jomegatan Kasihan Bantul 5 10 15 20 25 Memenuhi Nilai Rata-Rata Tidak memenuhi Nilai Rata-Rata Memenuhi Nilai Rata-Rata Tidak memenuhi Nilai Rata-Rata Perbandingan Siklus 1 dan siklus 2 64 Dari hasil observasi yang telah dilaksanakan, baik observassi kegiatan siswa dan guru dalam pembelajaran sudah 100 dilaksanakan sesuai dengan pembelajaran yang berlangsung. Siswa belajar dengan aktif dan sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan, yaitu model pembelajaran circuit learning . Siswa antusias dan lebih tenang, pembelajaran berlangsung secara kondusif dan menyenangkan. c. Refleksi Tindakan Siklus 2 Berdasarkan hasil evaluasi seluruh kegiatan pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas V SD Kanisius Jomegatan Kasihan Bantul melalui model pembelajaran circuit learning mengalami peningkatan yang signifikan. Siswa dalam mengikuti pembelajaran terlihat antusias dari awal hingga akhir pembelajaran. Dalam tindakan siklus 2 ini, siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar. Siswa juga menjadi lebih tenang pada saat pembelajaran berlangsung, sehingga Susana kelas menjadi lebih nyaman dan tertib. Pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi melalui model pembelajran circuit learning dalam upaya peningkatan hasil keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V SD Kanisius Jomegatan Kasihan Bantul, sudah tidak perlu dilanjutkan lagi.

B. Pembahasan Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti Orang Dalam Karangan Narasi Siswa Kelas Xi.1 Semester Ganjil Sma Muhammadiyah Sawangan Depok Jawa Barat Tahun Pelajaran 2013/2014

1 11 96

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK MENERUSKAN CERITA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Teknik Meneruskan Cerita Siswa Kelas V SDN 02 Alastuwo Kabupaten Karanganyar Ta

0 1 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK MENERUSKAN CERITA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Teknik Meneruskan Cerita Siswa Kelas V SDN 02 Alastuwo Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajara

0 1 12

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SD KELAS TINGGI.

0 2 11

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING Meningkatkan Ketrampikan Menulis Karangan Narasi MElalui Strategi Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Siswa Kelas V SD Negeri Angg

0 1 15

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BERBAHASA JAWA MELALUI STRATEGI MENULIS TERBIMBING DI KELAS III SD NEGERI BEJI.

27 240 181

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS V SD NEGERI KOWANGBINANGUN KALASAN MENGGUNKAN MEDIA KOMIK.

0 0 195

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DI KELAS V SD NEGERI 3 GRENGGENG KARANGANYAR KEBUMEN.

0 1 203

IMPLEMENTASI MODEL EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

0 1 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE CIRC DI KELAS V

0 1 11