Pengurusan dan Pemberesan Harta Pailit

77 merupakan suatu perbuatan melawan hukum. Terlepas dari hal itu, mengingat Pasal 1365 KUHPerdata yang menentukan: “Tiap perbuatan melawan hukum, yang membawa kerugian kepada seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut.” Untuk itu, para kreditor yang merasa dirugikan oleh kurator dalam melaksanakan tugas pengurus dan atau pemberesan harta pailit, mempunyai hak dan dimungkinkan untuk mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum. Berdasarkan penjelasan yang tersebut di atas, maka tampak jelas bahwa selain memiliki kewenangan yang besar dalam rangka pengurusan harta milik debitur pailit, kurator juga memiliki tanggung jawab yang besar dan berat. Sebab setiap kesalahan atau kelalaian oleh kurator yang mengakibatkan kerugian terhadap harta debitur pailit ataupun pihak pihak kreditur serta debitur, bisa berakibat pada pembebanan tanggung jawab pribadi kepada kurator. Tanggung jawab pribadi ini telah diatur secara jelas dalam UUK-PKPU dan KUHPerdata. Namun ada kalanya juga tanggung jawab yang timbul sifatnya tidak pribadi, namun hanya “tanggung sebagai seorang kurator.” Tanggung jawab ini timbul bila memang tidak ada unsur kesalahan ataupun kelalaian dalam pengurusan harta debitur pailit. Kerugian yang timbul dalam hal ini ditanggung oleh harta debitur pailit.

BAB IV PENGURUSAN DAN PEMBERESAN YANG DILAKUKAN OLEH

KURATOR TERKAIT ADANYA PENGAJUAN GUGATAN MELAWAN HUKUM OLEH DEBITUR PAILIT

A. Pengurusan dan Pemberesan Harta Pailit

Universitas Sumatera Utara 78 Pengurusan adalah menginventarisasi, menjaga dan memelihara agar harta pailit tidak berkurang dalam jumlah, nilai dan bahkan bertambah dalam jumlah dan nilai. Jika ternyata kemudian putusan pailit tersebut dibatalkan oleh, baik putusan kasasi atau peninjauan kembali, maka segala perbuatan yang telah dilakukan oleh kurator sebelum atau pada tanggal kurator menerima pemberitahuan tentang putusan pembatalan, tetap sah dan mengikat bagi debitur pailit. Terhitung sejak tanggal putusan pernyataan pailit di ucapkan debitur pailit tidak lagi diperkenankan untuk melakukan pengurusan atas harta kekayaannya yang telah dinyatakan pailit harta pailit atau budel pailit. Selanjutnya pelaksanaan pengurusan danatau pemberesan atas harta pailit tersebut diserahkan kepada kurator yang diangkat oleh pengadilan, dengan diawasi oleh seorang Hakim Pengawas yang ditunjuk dari Hakim Pengadilan. Pengangkatan tersebut harus ditetapkan dalam putusan penyataan pailit tersebut. Pelaksanaan pengurusan harta pailit tersebut oleh kurator besifat seketika, dan berlaku saat itu pula terhitung sejak tanggal putusan diucapkan, meskipun terhadap putusan kemudian diajukan kasasi atau peninjauan kembali. 1. Kurator Kurator diangkat oleh pengadilan bersamaan dengan putusan permohonan pernyataan pailit. Dalam hal debitur atau kreditur yang memohonkan kepailitan tidak mengajukan usu pengangkatan kurator lain kepada Universitas Sumatera Utara 79 pengadilan, maka BHP bertindak selaku kurator. Kurator yang diangkat oleh pengadilan harus independen dan tidak mempunyai benturan kepentingan baik dengan debitur maupun dengan pihak kreditur. 82 Kurator merupakan salah satu pihak yang cukup memegang peranan penting dalam suatu proses perkara pailit. Dan karena peranannya yang besar dan tugasnya yang berat, tidak sembarangan orang dapat menjadi pihak kurator. Karena itu, persyaratan dan prosedur untuk dapat menjadi kurator ini oleh UUK dan PKPU diatur secara relatif ketat. 83 2. Hakim pengawas Secara umum dalam Pasal 65 UUK dan PKPU dan PKPU dikatakan bahwa Hakim pengawas bertugas mengawasi pengurusan dan pemberesan harta pailit. Sebelum pengadilan mengambil suatu putusan mengenai pengurusan atau pemberesan harta pailit, pengadilan harus terlebih dahulu mendengar pendapat dari Hakim Pengawas. Hakim pengawas berhak untuk memperoleh segala keterangan yang diperlukan mengenai kepailitan, mendengar saksi-saksi ataupun untuk memerintahkan diadakannya penyelidikan oleh ahli-ahli. 84 Dalam kepailitan dan PKPU, hakim pengawas memiliki peranan yang sangat penting. Peranan itu mulai berlaku setelah diucapkan putusan pernyataan pailit. Hakim pengawas mengawasi pekerjaan kurator dalam rangka melakukan tugas pengurusan dan pemberesan. Tindakan pengawasan yang dilakukan oleh Hakim Pengawas dituangkan dalam bentuk penetapan 82 Gunawan Widjaja, Op.Cit, hlm 86 83 Munir Fuady, Op.Cit, hlm 38 84 Gunawan Widjaja, Op.Cit, hlm 99 Universitas Sumatera Utara 80 danatau dalam berita acara rapat. Penetapan tersebut bersifat final and binding dan dapat dilaksanakan terlebih dahulu, kecuali Undang-undang menentukan lain. Penetapan tersebut sebagai dasar bagi kurator dalam menjalankan tugas-tugasnya mengurus dan membereskan harta debitur pailit. 85 3. Panitia Kreditur Undang-Undang Kepailitan dan PKPU mengakui dan memungkinkan dibentuknya dua macam panitia kreditur yang akan bekerja secara berkesinambungan, yaitu panitia kreditur sementara dan panitia kreditur tetap. Panitia kreditur diberikan hak, setiap waktu, meminta diperlihatkannya semua buku, dokumen dan surat-surat yang mengenai kepailitan. 86 Pemberesan harta pailit merupakan fase yang paling ditunggu-tunggu oleh kreditur. Pemberesan dilakukan setelah harta pailit berada dalam keadaan insolvensi. Pemberesan harta debitur pailit dilakukan oleh kurator. Pemberesan harta pailit dari debitur pailit yang mempunyai perusahaan, sudah dapat dilakukan apabila telah ada kepastian bahwa perusahaan debitur pailit tidak ada dilanjutkan atau apabila kelanjutannya sudah dihentikan. Pemberesaan harta pailit yang menjadi tugas dan tanggungjawab kurator dilakukan dengan cara menjual semua harta pailit tanpa perlu memperoleh persetujuan dari debitur pailit. Penjualan dapat dilakukan secara lelang maupun di bawah tangan. Hasil penjualannya dibagikan secara proporsional atau secara berimbang kepada kreditur. Pemberesan 85 Sunarmi, Op.Cit, hlm 120 86 Gunawan Widjaja, Op.Cit, hlm 100 Universitas Sumatera Utara 81 harta pailit debitur pailit dilakukan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang. Setelah harta pailit berada dalam keadaan insolvensi, perusahaan debitur tidak akan dilanjutkan atau kelanjutan usaha itu dihentikan, maka kurator mulai melakukan pemberesan atas harta debitur pailit yang diakhiri dengan perbuatan daftar pembagian penutup. 87 Insolvensi adalah suatu kejadian di mana harta kekayaan boedel pailit harus dijual lelang di muka umum, yang hasil penjualannya akan dibagiakn kepada para kreditur sesuai dengan jumlah piutangnya yang disahkan dalam akor. 88 Pemberesan harta pailit dilakukan setelah harta pailit berada dalam keadaan insolvensi. Pemberesan dilakukan oleh kurator selaku eksekutor atas putusan pailit. Kurator dapat meminta bantuan aparat keamanan bila dipandang perlu dalam rangka membereskan harta pailit. Setelah harta pailit berada dalam keadaan insolvensi, kurator wajib dengan segera melakukan pemberesan. Tugas membereskan antara lain adalah menjual harta pailit dan hasil penjualan itu dibagikan kepada kreditur secara pronata atau proporsional. Hakim pengawas setiap saat bila dipandang perlu, dapat memerintahkan kurator untuk membagikan hasil penjualan budel pailit kepada kreditur yang telah dicocokkan piutangnya. Penjualan harta pailit dapat dilakukan secara lelang maupun di bawah tangan. Penjualan di bawah tangan wajib dengan izin hakim pengawas. Izin yang diberikan oleh hakim pengawas kepada kurator merupakan wujud dari tugasnya sebagai pengawas. Oleh karena itu, hakim pengawas harus hati-hati sebelum 87 Syamsudin M. Sinaga, Op.Cit, hlm 203 88 Zaeni Asyhadie dan Budi Sutrisno, Hukum Perusahaan Kepailitan, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2012, hlm 231 Universitas Sumatera Utara 82 mengeluarkan izin. Izin menjual yang diberikan oleh hakim pengawas pada hakekatnya adalah untuk meningkatkan nilai harta pailit. Demikian juga halnya penjualan yang dilakukan oleh kurator, baik secara lelang maupun di bawah tangan, harus tetap bertujuan untuk meningkatkan nilai budel pailit. Kurator tidak boleh menjual harta pailit di bawah tangan yang telah ditentukan oleh penilai. Semua harta debitur pailit harus dijual di muka umum atau melalui lelang, baik yang dilakukan oleh balai lelang pemerintah maupun balai lelang swasta. Dalam hal penjualan secara lelang tidak tercapai, maka dapat dilakukan penjualan di bawah tangan dengan izin hakim pengawas yang dibuat dengan penetapan. Semua harta pailit yang tidak segera atau sama sekali tidak dapat dibereskan, maka kurator yang memutuskan tindakan yang harus dilakukan terhadap benda tersebut dengan izin hakim pengawas. Untuk pemberesan harta pailit, kurator dapat menggunakan jasa debitur pailit. 89

B. Tugas dan Wewenang Kurator dalam Pengurusan Dan Pemberesan