120
B. Pembahasan
1. Penanaman Sikap Disiplin
Penanaman sikap disiplin pada siswa memerlukan proses yang lama. Tidak serta merta siswa mampu bersikap sesuai nilai dan norma yang
berlaku dan aturan yang ada di SD, namun proses dalam pembentukan sikap siswa memerlukan pembiasaan, teladan, dan kesabaran dari kepala sekolah
dan guru dalam membimbing siswa dan menjadikan pribadi siswa yang berkualitas.
Dalam pelaksanaannya, proses pendisiplinan siswa banyak hambatan yang menjadikan siswa sulit untuk bersikap disiplin. Hal ini hanya terjadi
pada beberapa siswa yang memang memiliki lingkungan yang kurang baik di dalam keluarga maupun di dalam lingkungan bermainnya. Dengan
demikian sekolah membutuhkan komunikasi yang baik dengan orang tua siswa. Dengan adanya komunikasi yang baik, maka sekolah dan orangtua
dapat menyamakan misi dan mau didibentuk seperti apa siswa –siswa
tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi sikap disiplin siswa tersebut, sesuai
pernyataan yang dikemukaan oleh Sunarto, dkk 2013:175 yang menyatakan bahwa dalam membentuk tingkah laku manusia sebagai nilai-
nilai hidup tertentu, ternyata faktor lingkungan memegang peranan penting dalam pembentukannya. Dalam hal ini lingkungan sosial terdekat yang akan
121
menjadi pendidik dan pembina yang utama dalam penenaman tingkah laku manusia.
2. Kedisiplinan Siswa Terkait Dengan Disiplin Waktu
Dari diskripsi data yang telah peneliti jabarkan diatas, peneliti dapat menyimpulkanbahwa masih ada sebagian kecil siswa yang terlambat saat
upacara bendera, masuk ke dalam kelas setelah jam istirahat, dan pada hari- hari biasanya.Misalnya pada jam setelah istirahat sebagian kecil siswa
menyebutkan terlalu asik bermain sehingga lupa jika waktu istirahatnya telah usai. Berdasarkan kesimpulan yang diambil oleh peneliti, hal tersebut sama
dengan perny ataan Jamal Ma’mur 2013: 94 yang menyatakan bahwa
seorang yang masuk sebelum bel berbunyi, maka dapat dinilai disiplin, namun jika seorang masuk pada saat bel ber bunyi, maka dinilai kurang
disiplin, dan jika masuk setelah bel berbunyi, maka dinilai kurang disiplin dan menyalahi aturan.
Pelanggaran tersebut, guru selalu memberikan teguran bagi siswa yang tidak disiplin. Biasanya guru memberikan teguran dan motivasi, baik
motivasi umum yang dilakukan setiap upacara setiap hari senin maupun motivasi khusus yang dilakukan oleh setiap guru kelas. Seperti pernyataan
Jamal Ma’mur 2013:108 yang menyatakan bahwa pemberian sanksi harus didasari dengan kasih sayang, kebijaksanaan, dan kearifan. Hal ini berarti
pemberian teguran yang dilakukan oleh guru tetap harus bersifat membangun dan memotivasi siswa.
122
3. Kedisiplinan Siswa Terkait Dengan Disiplin Dalam Menegakka Aturan