42
3. Perkembangan Emosional
Syamsu Yusuf 2004:167 menyatakan pada usia ini anak sudah menyadari bahwa dirinya nberbeda dengan orang lain. Kesadaran seperti ini
diperoleh dari pengalaman yang dilalui. Ada beberapa jenis emosi yang berkembang pada masa usia anak, antara lain: rasa takut, cemas, marah,
cemburu, gembira, kasih sayang, phobi, dan rasa yang melekat pada usia anak yaitu rasa ingin tahu. Emosi seorang anak pada usia ini cenderung labil,
tidak bisa mengendalikan emosinya dan cenderung melihat segala sesuatu dari sudut pandang dirinya sendiri.
Abu Ahmadi dan Munawar Soleh 2005: 111 menyatakan bahwa anak pada usia ini memiliki rasa yang beragam, namun seringkali merasa takut
dan cemas terhadap hal-hal yang belum dikenalnya. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan pengertian anak dan adanya kurang
kepercayaan diri anak. Anak-anak sangat mudah merasa cemas, apalagi perasaan cemas jika kehilangan kasih sayang, perhatian dan dukungan dari
orang tuanya. Oleh karena itu, intuk mengatasi rasa seorang anak yang cemas dan takut maka sikap orang dewasa harus tenang dan bijaksana.
Tuntunan dan pemberian kasih sayang yang diiberikan orang tua akan sangat berpengaruh pada rasa percaya diri anak.
Perkembangan emosi anak pada usia SD cenderung labil. Anak pada usia ini mulai berpikir semakin luas terhadap lingkungannya, namun terkadang
anak akan memikirkan diri sendiri. Anak akan sering merasa cemas dan
43
takut. Rasa cemas dan takut yang anak rasakan karena takut kehilangan perhatian dan kasih sayang dari lingkungan dan orang tua.
4. Perkembangan Sosial
Rita Eka 2008:113 menyatakan bahwa perkembangan sosial yang sering disebut dengan perkembangan tigkah laku tidak dapat dipisahkan
dengan perkembangan emosi. Karena ciri utama yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Sejak lahir, seorang anak sudah bergaul dengan
lingkungan sosial. Dan tingkah laku seorang anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya. Ada dua hal yang sangat mempengaruhi sosial
seorang anak, yaitu kegiatan bermain seorang anak dan teman sebaya. Rita Eka 2008: 116 juga menyatakan bahwa anak SD terbagi ke dalam
dua masa, yaitu masa kelas rendah dan masa kelas tinggi. Adapun ciri-ciri pada anak masa kelas rendah Sekolah Dasar antara lain:
1 adanya hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dan prestasi di
sekolah, 2
anak pada masa ini suka memuji diri sendiri, 3
seorang anak pada masa ini akan menganggap suatu pekerjaan tidak penting apabila dia tidak mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut,
4 anak masa kelas rendah akan lebih suka membandingkan dirinya dan
orang lain jika itu akan menguntungkan dirinya, 5
pada masa ini anak akan sering meremehkan orang lain. Sedangkan ciri-ciri anak masa kelas tinggi Sekolah Dasar antara lain:
44
1 seorang anak pada usia ini akan mengarahkan perhatiannya pada
kehidupan praktis sehari-hari, 2
pada masa kelas tinggi anak akan cenderung memiliki rasa ingin tahu, ingin belajar dan realistis,
3 anak kelas tinggi akan mulai memiliki minat pada pelajaran-pelajaran
khusus, 4
nilai akan menjadi parameter kesuksesan prestasi belajar seorang anak di sekolah,
5 pada masa ini anak akan lebih senang untuk membentuk kelompok
sebaya atau peergroup untuk bermain bersama dan mereka cenderung akan membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya.
Siti Rahayu 2006: 183 menyatakan bahwa perkembangan seorang anak pada usia pra sekolah dan sekolah dasar ditandai dengan meluasnya
lingkungan sosial. Seorang anak akan melepaskan diri dari lingkungan keluarganya dan semain mendekat dengan orang yang berada disekitar
lingkungan keluarga. Hal ini akan menyebabkan anak akan memiliki banyak pengaruh dari luar. Oleh karena itu, peran keluarga sangat penting dalam
perkembangan anak pada usia ini. Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga lebih baik semakin dipertegas gunua menghindari sikap anak yang
tidak diinginkan.
45
Perkembangan seorang anak pada usia SD akan semakin meluas dengan lingkungan sosialnya. Seorang anak akan mulai melepaskkan diri dari
lingkungan keluarganya dan mulai mendekat dengan lingkungan sosialnya. Dengan demikian pengaruh dari luar akan banyak diterima oleh anak, oleh
sebab itu harus ada pengawasan yang ekstra dari orang tua supaya tidak menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku dalam lingkungan keluarga
dan lingkungan sosialnya.
C. Implementasi Pendidikan Kedisiplinan di Sekolah Dasar