19
bagian aktivitas operasi, sedangkan bagian aktivitas investasi dan pendanaan hampir sama apa pun metode yang digunakan”.
2.2 Return Saham
Menurut Lubis 2008:157 mendefenisikan saham sebagai “penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan”. Sedangkan Suad
Husnan 1998 mengemukakan pendapatnya bahwa “saham sebagai bukti tanda kepemilikan atas suatu perusahaan”. Berdasarkan defenisi tentang saham tersebut
di atas maka dapat disimpulkan bahwa saham adalah surat berharga yang merupakan bukti kepemilikan modal atas suatu perusahaan, dimana pemiliknya
berhak untuk memperoleh dividen sebesar jumlah kepemilikannya dalam perusahaan dan apabila perusahaan melakukan pembayaran dividen serta saham
juga dapat dijual di kemudian hari dengan harapan harga saham akan naik sehingga investor dapat memperoleh keuntungan berupa capital gain.
Ekspektasi dari para investor terhadap investasinya adalah memperoleh return tingkat pengembalian sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return
tersebut dapat berupa capital gain dan dividen untuk investasi pada saham dan pendapatan bunga untuk investasi pada surat hutang. Return tersebut yang
menjadi indikator untuk meningkatkan kekayaan para investor, termasuk di dalamnya para pemegang saham. Seorang investor yang memutuskan untuk
melakukan investasi dalam berbagai saham maka berarti investor tersebut melakukan partisipasi dalam modal suatu perusahaan. Seorang investor yang
rasional akan selalu berusaha agar investasinya mendatangkan tingkat return yang
20
melebihi biaya modalnya. Return saham adalah suatu tingkat pengembalian saham yang diharapkan atas investasi yang dilakukan dalam saham atau beberapa
kelompok saham melalui suatu portofolio.
Return Saham dapat dirumuskan sebagai berikut oleh Ross et.al 2003:238:
Dimana : = Return Saham
= Harga saham pada periode t = Harga saham pada periode t-1
Formula di atas adalah mengukur return saham yang sifatnya historis atau dengan model historis. Pada kenyataannya return saham tidak diketahui
dengan pasti oleh investor sehingga investor hanya dapat menentukan ekspektasi di masa yang akan datang. Keputusan investor dalam
menanamkan dananya didasarkan atas perkiraan return yang akan diperolehnya.
Return saham pada suatu perusahaan dapat bernilai positif ataupun negatif. Return saham yang bernilai positif menunjukkan bahwa
perusahaan dapat memberikan keuntungan berupa capital gain dan dividen. Hal ini berarti bahwa para investor menerima keuntungan dari
dana yang diinvestasikannya di pasar modal, yaitu sebesar antara harga
21
jual dan harga beli saham. Sebaliknya, return saham yang bernilai negatif menunjukkan bahwa perusahaan tidak memberikan capital gain kepada
investor atau tidak membagikan dividen kepada investor. Jika hal ini terjadi maka saham suatu perusahaan tidak akan mempunyai daya tarik
bagi investor untuk menanamkan dananya di perusahaan tersebut.
2.3 Hubungan Arus Kas Dengan Return Saham