2. Manajemen Laktasi
Menyusui merupakan proses yang cukup kompleks. Dengan mengetahui anatomi payudara dan bagaimana payudara menghasilkan ASI akan sangat membantu para ibu
mengerti proses kerja menyusui sehingga dapat menyusui secara eksklusif. Anatomi Payudara meliputi :
1. Aerola Aerola adalah daerah berwarna gelap yang mengeliling puting susu. Pada aerola
terdapat kelenjar-kelenjar kecil yang disebut kelenjar Montgomery, menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kesehatan kulit di sekitar aerola.
2. Alveoli Alveoli adalah kantong pennghasil ASI yang berjumlah jutaan. Hormon
prolaktin mempengaruhi sel alveoli untuk mengahasilkan ASI. 3. Duktus laktiferus
Duktus laktiferus merupakan saluran kecil yang berfungsi menyalurkan ASI dari alveoli ke sinus laktiferus.
4. Sinus laktiferusampula Sinus merupakan saluran ASI yang melebar dan membentuk kantung di sekitar
aerola yang berfungsi untuk menyimpan ASI. 5. Jaringan lemak dan penyangga
Jaringan lemak di sekeliling alveoli dan duktus laktiferus menentukan besar kecilnya ukuran payudara. Payudara kecil atau besar mempunyai alveoli dan sinus
laktiferus yang sama, sehingga dapat menghasilkan ASI sama banyak. Di sekeliling alveoli juga terdapat otot polos, yang akan berkontraksi dan memeras keluar ASI.
Universitas Sumatera Utara
Keberadaan hormon oksitosin menyebabkan otot tersebut berkontraksi. 6. Air susu dan hormon rolaktin
Setiap kali bayi menghisap payudara akan merangsang ujung saraf sensoris di sekitar payudara sehingga merangsang kelenjar hipofisis bagian depan untuk
menghasilkan prolaktin. Prolaktin akan masuk ke peredaran darah kemudian ke payudara menyebabkan sel seksetori alveolus pabrik ASI.
Prolaktin akan berada di peredaran darah selama 30 menit setelah dihisap, sehingga prolaktin dapat merangsang payudara menghasilkan ASI untuk minum
berikutnya. Sedangkan untuk minum yang sekarang, bayi mengambil ASI yang sudah ada.
Makin banyak ASI yang dikeluarkan dari gudang ASI sinus laktiferus, makin banyak produksi ASI. Makin sering bayi meyusui makin banyak ASI diproduksi.
Sebaliknya, makin jarang bayi menghisap, makin sedikit payudara menghasilkan ASI. Jika bayi berhenti menghisap maka payudara akan berhenti menghasilkan ASI. Prolaktin
umumnya dihasilkan pada malam hari, sehingga menyusui pada malam hari dapat membantu mempertahankan produksi ASI. Hormon prolaktin juga akan menekan
ovulasi fungsi indung telur untuk menghasilkan sel telur, sehingga menyusui secara eksklusif akan memperlambatnya kembalinya fungsi kesuburan dan haid. Oleh karena
itu menyusui pada malam hari penting untuk menunda kehamilan. 7. Air susu dan reflek oksitosin
Hormon oksitosin diproduksi oleh bagian belakang kelenjar hipofise. Hormon tersebut dihasilkan bila ujung saraf disekitar payudara dirangsang oleh isapan. Oksitosin
akan dialirkan melalui darah menuju ke payudara yang akan merangsang kotraksi otot
Universitas Sumatera Utara
sekeliling alveoli pabrik ASI dan memeras ASI keluar dari pabrik ke gudang ASI. Efek penting oksitosin lainnya adalah menyebabkan uterus berkontraksi
melahirkan. Hal ini membantu mengurangi perdarahan, walaupun kadang mengakibatkan nyeri Asi, 2008, hal.17-21.
3. Manfaat Pemberian ASI