3. Siklus
Siklus merupakan komponen data runtut waktu yang berkaitan dengan adanya kejadian yang tidak teratur. Komponen ini terjadi di dalam kurun waktu yang lebih
dari satu tahun dan biasanya dengan periode yang tidak sama. Komponen siklus juga sulit diramalkan, Misalnya siklus kehidupan produk yang terdiri atas tahap-
tahap yang berbeda.
4. Ketidakteraturan
Ketidakteraturan merupakan komponen data runtut waktu yang tidak tergolong dalam
trend
, maupun siklus komponen ini berkaitan dengan hal-hal yang tidak terduga sebelumnya. Misalnya perubahan volume produksi karena adanya kejadian
berupa kebakaran, unjuk rasa dan lain-lain.
2.6.7. Metode peramalan data
time series
a. Naive forecast
Metode ini merupakan metode peramalan yang paling sederhana, metode ini menganggap bahwa peramalan periode berikutnya sama dengan nilai aktual
periode sebelumnya. Dengan demikian data actual periode waktu yang baru saja berlalu merupakan alat peramalan yang terbaik untuk meramalkan keadaan
dimasa yang akan datang.
b. Simple Average
Metode ini menggunakan sejumlah data aktual dari periode-periode sebelumnya yang kemudian dihitung rata-ratanya untuk meramalkan periode waktu
berikutnya.
c. Simple moving average
Metode ini menggunakan satu set data dengan jumlah data yang tetap sesuai dengan jumlah data yang tetap sesuai periode pergerakannya
moving period
, yang kemudian nilai rata-rata dari set data tersebut digunakan untuk meramalkan
nilai periode berikutnya.
d. Weighted moving average
Metode ini mirip deangan metode
simple moving average
, hanya saja diperlukan pembobotan yang berbeda untuk setiap data pada set terbaru, di mana data terbaru
memiliki bobot yang lebih tinggi daripada data sebelumnya pada set data yang tersedia.
e. Moving average with linear trend
Metode ini akan efektif jika
trend linear
dan faktor
random eror
tidak besar.
f. Single eksponential smoothing
Metode ini dihitung berdasarkan hasil peramalan periode terdahulu ditambah suatu penyesuaian untuk kesalahan yang terjadi pada ramalan terakhir.
g. Eksponential smoothing
Universitas Sumatera Utara
Metode ini pada dasarnya menggunakan prinsip yang sama dengan metode SES, namun metode ini mempertimbangkan adanya unsur
trend
atau kecenderungan linear dalam deretan data.
h. Double exponential smoothing
Metode ini dapat digunakan pada data historis yang mengandung unsur
trend
.
i. Double exponential smoothing with linear trend
j. Adoptive exponential smoothing
Metode ini akan memulai dari sebuah penetapan
smoothing constant
.
k. Linear regression
Merupakan salah satu bentuk khusus dan paling sederhana dari regresi, di mana hubungan atau korelasi antara dua variabel tersebut berbentuk garis lurus
straight line
.
l.
Winter’s method Merupakan metode peramalan yang sering dipilih untuk menangani data
permintaan yang mengandung baik variasi musiman maupun unsur
trend
.
2.7. Biaya Kualitas Biaya kualitas adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan pencegahan, pengidentifikasian,
perbaikan dan perbaikan produk yang berkualitas rendah dan dengan
opportunitas cost
dari hilangnya waktu produksi dan penjualan sebagai akibat rendahnya kualitas.
Menurut Russel 1996, kualitas juga dapat diartikan keseluruhan biaya yang diperlukan untuk mencapai suatu kualitas. Secara keseluruhan biaya kualitas meliputi:
1. Biaya untuk menghasilkan produk yang berkualitas
cost a chieving good quality
, meliputi:
a. Biaya perencanaan kualitas
quality planning cost
b. Biaya perancangan produksi
production design cost
c. Biaya pemrosesan
process cost
d. Biaya pelatihan
training cost
e. Biaya informasi akan kualitas produk yang diharapkan pelanggan
information cost
2. Biaya yang harus dikeluarkan karena perusahaan menghasilkan produk cacat
cost of poor quality
, meliputi: 1. Biaya kegagalan
interenal internal failure cost
, yaitu: a.
Biaya yang dikeluarkan karena produk harus dibuang
scraft cost
b. Biaya pengerjaan ulang
rework cost
Universitas Sumatera Utara
c. Biaya kegagalan proses
proses failure cost
d. Biaya yang harus dikeluarkan karena proses produksi tidak dapat
berjalan sebagaimana mestinya proses
downtime cost
e. Biaya yang harus dikeluarkan karena perusahaan terpaksa harus
menjual produk dibawah harga patokannya karena produk yang dihasilkan cacat
price down grading cost
2. Biaya kegagalan eksternal
eksternal failure cost
, yaitu: a.
Biaya untuk memberikan pelayanan terhadap keluhan pelanggan
coustumer complaint test
b. Biaya yang harus dikeluarkan karena produk yang dikeluarkan kepada
konsumen dikembalikan karena produk tersebut cacat
product return cost
.
2.8.
Linear Programming
Linear programming
adalah salah satu teknik analisis dari kelompok teknik riset operasi yang memakai model matematika. Tujuannya adalah untuk mencari, memilih, dan menentukan
alternatif yang terbaik dari sekian alternatif layak yang tersedia.
Linear programming
merupakan cara untuk menyelesaikan persoalan pengalokasiaan sumber-sumber yang terbatas seperti tenaga kerja, bahan baku, jam kerja mesin dan
sebagainya sehingga diperoleh maksimasi yang dapat berupa maksimasi keuntungan atau maksimasi yang dapat berupa minimasi biaya.
2.9.
Goal Programming
Goal programming
atau
multiple objective programming
merupakan modifikasi atau variasi khusus dari program linear yang sudah kita kenal. Analisis
goal programming
bertujuan untuk meminimumkan jarak antara atau deviasi terhadap tujuan, target atau sasaran yang
telah ditetapkan dengan usaha yang dapat ditempuh untuk mencapai target atau tujuan tersebut secara memuaskan sesuai dengan syarat ikatan yang ada, yang membatasinya berupa
sumber daya yang tersedia, teknologi yang ada, kendala tujuan, dan sebagainya.
Program tujuan ganda diperkenalkan pertama kalinya oleh Charnes dan Cooper pada tahun 1961. Kemudian pada tahun 1965 dilanjutkan dan dikembangkan oleh Ijiri dan
Jaaskelainen.
Goal programming
telah banyak diterapkan dalam penelitian-penelitian sebagai solusi pemecahan masalah dengan multi sasaran. Menurut Charles D Timothy Simpson pada
tahun 2002, dalam paper “
Goal Programming Application in Multidisclipnary Design
Universitas Sumatera Utara
Optimization
”, mendapatkan bahwa
goal programming
sangat cocok digunakan untuk masalah-masalah multi tujuan. Oleh karena itu, solusi optimal yang diberikan dapat dibatasi
pada solusi
feasible
yang menggabungkan ukuran-ukuran performansi yang diinginkan.
Menurut Boffana Chowdary Jannes Slomp 2002, dalam paper “
Production Planning Under Dynamic Product Environment : A multi-objective Goal Programming
Approach
”, memaparkan bahwa
goal programming
dapat diterapkan secara efektif dalam perencanaan produksi, karena metode
goal programming
potensial untuk menyelesaikan aspek-aspek yang bertentangan antara elemen-elemen dalam perencanaan produksi, yaitu
konsumen, produk dan proses manufaktur.
Metode
goal programming
juga efektif digunakan untuk menentukan kombinasi produk yang optimal dan sekaligus mencapai sasaran-sasaran yang diinginkan perusahaan.
Goal programming
merupakan metode yang tepat digunakan dalam pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan-tujuan yang bertentangan di dalam batasan-batasan yang komplek
dalam perencanaan produksi. Metode
goal programming
juga membantu untuk memperoleh jawab optimal yang paling mendekati sasaran-sasaran yang diinginkan.
2.9.1. Model dan Perumusan