Teknik Pengumpulan Data

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kuesioner dalam bentuk pertanyaan terbuka (open ended questionnaire) sebagai panduan awal untuk mendapatkan data tentang pemahaman benda cagar budaya dengan cara melakukan tanya jawab berupa pertanyaan

commit to user

terbuka tentang apa yang menjadi objek penelitian. Kuisioner ini disebarkan di lingkungan mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Gorontalo yang sementara menempuh dan yang telah menempuh mata kuliah Sejarah Kebudayaan Indonesia.

2. Wawancara mendalam (indepth interview) yang dilakukan lebih menyerupai suatu bentuk dialog antara peneliti dan narasumber dilakukan dalam suasana santai. Agar wawancara mendalam lebih terarah maka dipersiapkan pedoman wawancara (interview guide) yang berisi pertanyaan-pertanyaan tentang garis- besar pemahaman nilai-nilai historis benda cagar budaya di Kota Gorontalo. Wawancara mendalam dilakukan terhadap Dosen dilingkungan jurusan pendidikan sejarah UNG, mahasiswa, tokoh masyarakat, dan pegawai kantor dinas kebudayaan dan pariwisata Kota Gorontalo. Tujuan dari teknik ini adalah (a) Untuk mengetahui informasi yang belum pernah diketahui mengenai pemanfaatan benda-benda cagar budaya di Kota Gorontalo yang sudah digunakan sebagai sumber belajar sejarah atau belum; (b) Untuk mendapatkan informasi tentang keberadaan dan deskripsi benda cagar budaya yang ada di Kota Gorontalo; (c) Untuk menjalin hubungan baik dengan informan. Wawancara di lakukan secara tidak formal dengan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya diserahkan atau berada sepenuhnya pada informan. Dari kegiatan wawancara ini diharapkan akan diperoleh data mengenai status kepemilikan, kondisi, serta fungsi benda cagar budaya pada masa lalu maupun saat sekarang ketika dilakukan

commit to user

wawancara. Terhadap dosen dan mahasiswa wawancara dilakukan untuk dapat diperoleh data mengenai pemanfaatan dan pemahaman benda cagar budaya Kota Gorontalo yang mereka ketahui, sudah dimanfaatkan sebagai sumber belajar sejarah atau belum, serta untuk dapat diketahui kendala- kendala yang dihadapi dan bagaimana cara memanfaatkan benda cagar budaya tersebut sebagai sumber belajar sejarah kebudayaan Indonesia.

3. Mengkaji dokumen dan arsip (content analysis) tentang benda cagar budaya di Kota Gorontalo yang akan dijadikan objek dalam penelitian, karena sumber data ini merupakan data penting untuk menemukan data yang beragam sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitian. Untuk menemukan beragam hal sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitian, Maka teknik ini dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang tersimpan di kantor-kantor pemerintah dan perpustakaan daerah yang bersumber dari dokumen, buku, arsip, dan daftar inventaris. Termasuk di dalamnya adalah nama benda cagar budaya, deskripsi masing-masing benda cagar budaya. Hasil pencatatan menjadi content analysis sebagai bahan kajian untuk diteliti dan dibandingkan dengan arsip, dokumen dan data lain yang berkaitan maupun yang didapat melalui wawancara.

4. Observasi : Dilakukan observasi berperan (participant observasition), dimana peneliti datang ke lokasi penelitian untuk mengamati langsung obyek yang diteliti. Dilakukan observasi secara pasif karena meskipun kehadiran peneliti diketahui dan disadari sepenuhnya oleh obyek, namun agar tidak menimbulkan kecurigaan maka saat observasi dilakukan peneliti

commit to user

tidak membuat catatan-catatan pada saat itu juga yang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman obyek yang sedang diteliti. Teknik ini dilakukan untuk mengamati dan menggali informasi mengenai perilaku dan kondisi lingkungan penelitian menurut kondisi yang sebenarnya (Sutopo, 2006:76) dan dilakukan dengan dua cara. Yang pertama adalah dengan cara formal melalui prosedur perijinan terutama saat berada di lokasi kampus dan perkantoran pemerintah. Yang kedua adalah cara informal dengan melakukan kunjungan-kunjungan atau mendatangi lokasi tanpa harus melalui prosedur perijinan. Cara ini dilakukan untuk memperoleh data yang akurat tentang keberadaan benda cagar budaya, juga untuk mengetahui proses belajar mengajar sejarah di jurusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Gorontalo yang telah memanfaatkan benda cagar budaya Kota Gorontalo sebagai sumber sejarah kebudayaan Indonesia atau belum. Dengan demikian peneliti tahu betul keberadaan objek yang diteliti atau aktifitas belajar mengajar di jurusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Gorontalo, tempat atau lokasi benda cagar budaya Kota Gorontalo, kondisi bangunan benda cagar budaya Kota Gorontalo ,maupun perilaku para informan.