Olsen 1996, h.11 menguraikan bahwa kreativitas terdiri dari dua aspek, yaitu:
a. Kefasihan
Kefasihan ditunjukkan oleh kemampuan menghasilkan sejumlah besar gagasan pemecahan masalah secara lancar dan cepat.
b. Keluwesan
Pada umumnya mengacu pada kemampuan untuk menemukan gagasan yang berbeda-beda dan luar biasa untuk memecahkan suatu masalah. Berpikir luwes
juga ditunjukkan oleh kemampuan seseorang untuk menemukan kegunaan produk yang ada.
Mengacu pada beberapa pendapat di atas, maka peneliti akan menggunakan aspek-aspek kreativitas yang dikemukakan oleh Munandar karena
dirasa dapat mencakupi aspek-aspek lain serta dapat digunakan sebagai alat ukur variabel kreativitas. Aspek-aspek dari Munandar 1999, h. 21-22 adalah pribadi,
proses, produk dan pendorong.
3. Tahap-tahap Proses Kreativitas
Wallas dalam Satiadarma dan Waruwu, 2003, h.112 mengemukakan empat tahapan proses berpikir kreatif:
a. Tahap persiapan preparation
Tahap persiapan merupakan tahap peletakan dasar, berupa pengumpulan informasi, data-data, dan bahan-bahan untuk memecahkan masalah. Dalam
tahap ini, individu mempelajari latar belakang masalah, seluk-beluk dan problematikanya.
b. Inkubasi incubation
Tahap inkubasi adalah tahap dimana individu seakan-akan melepaskan diri untuk sementara dari masalah tersebut, dalam arti bahwa ia tanpa sadar
”mengerami” permasalahan tersebut dalam alam pra sadar. Tahap ini berlangsung dalam waktu yang tak menentu, bisa lama dan bisa juga hanya
sebentar. c.
Iluminasi illumination Tahap ini merupakan tahap munculnya insight. Dalam tahap ini muncul
bentuk-bentuk cetusan ide atau gagasan, pemecahan masalah, penyelesaian, cara kerja serta jawaban baru.
d. Verifikasi verification
Tahap verifikasi adalah tahap munculnya aktivitas evaluasi terhadap gagasan secara kritis, yang sudah mulai dicocokkan dengan kondisi yang sebenarnya
nyata. Ide atau kreasi baru harus diuji terhadap realitas yang ada. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa proses
kreativitas terdiri dari empat tahap, yaitu tahap persiapan, tahap inkubasi, tahap iluminasi, dan tahap verifikasi.
4. Tipe Kreativitas
Rowe 2005, h.23 menyatakan bahwa terdapat empat tipe kreativitas, yaitu:
a. Intuitif
Tipe intuitif cenderung berfokus pada hasil dan mengandalkan pengalaman pada masa lalu sebagai penuntun dalam melakukan berbagai tindakan.
b. Inovatif
Individu dengan tipe inovatif berkonsentrasi pada penyelesaian masalah, sistematis, dan mengandalkan data.
c. Imajinatif
Individu dengan tipe imajinatif mampu memvisualisasikan peluang, artistik, senang menulis dan berpikir ”di luar kotak”
d. Inspirasional
Tipe inspirasional berfokus pada perubahan sosial dan rela berkorban demi mencapai tujuannya tersebut.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kreativitas terdiri dari empat tipe, yaitu intuitif, inovatif, imajinatif, dan inspirasional.
5. Jenis–jenis Kreativitas