Analisis Deskriptif Kuantitatif Teknik Analisis Data 1. Nilai Daya Dukung Efektif

47 MC x PCC ECC  = [PCC x           n i i Cfi 1 100 100 ] x [ 100 x R R t n ] = [ xRf B Ax 1           n i i Cfi 1 100 100 ] x [ 100 x R R t n ]

3.6.2. Analisis Deskriptif Kuantitatif

Data kualitatif dari kuesioner yang akan diperoleh dari hasil kuesioner responden para pelaku wisata wisatawan dan ekonomi lokalpedagang kaki lima. Hasil kuesioner tersebut kemudian dikuantifikasikan untuk memudahkan analisis. Data yang diperoleh dari kuesioner adalah data ordinal yang mengukur tingkatan atau gradasi dari sangat positip sampai sangat negatif. Skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekolompok orang tentang fenomena sosial yaitu skala likert Sugiyono, 2006. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban dapat diberi skor, misalnya Sangat setujusangat tahusangat positif diberi skor 5; Setujutahupositif diberi skor 4; Tidak setujucukup tahu tidak pernahnegatif diberi skor 3; Sangat tidak setujutidak tahutidak pernah diberi skor 2; dan skor 1 untuk netralbiasa saja. Berdasarkan hasil tabulasi jawaban kuesioner tersebut, maka dapat dilakukan analisis deskriptif persepsi wisatawan, pedagang kaki lima dan pengelola terhadap kelestarian dan aktivitas pariwisata di TWA Grojogan Sewu. Selanjutnya hasilnya dapat ditabulasikan dalam matrik SWOT berdasarkan kajian faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa kekuatan yang diperoleh dari persepsi penilaian positif suka, sangat suka; atau yang berkonotasi sejenis terhadap penyedia sarana dan jasa wisata alam di TWA Grojogan Sewu. Sedangkan faktor internal berupa kelemahan adalah hal-hal sebaliknya yang diperoleh dari persepsi penilaian negatif tidak suka, sangat tidak suka; atau yang berkonotasi sejenis. 48 Faktor eksternal berupa peluang diperoleh dari penilaian positif terhadap pemahaman konservasi dan lingkungan dan kemungkinan untuk kembali berwisata di TWA Grojogan Sewu. Faktor eksternal berupa ancamankendalatantangan adalah hal- hal sebaliknya yang mendapatkan penilaian negatif. Analisis strategi terhadap kombinasi kekuatan strength dan peluang opportunities akan menghasilkan Strategi S-O yaitu upaya untuk menarik keuntungan secara kompetitif dari peluang yang tersedia dalam lingkungan eksternal. Kombinasi kelemahan weakness dan peluang opportunities akan menghasilkan Strategi W-O yaitu upaya untuk mengatasi kelemahan dengan memobilisasi sumber daya untuk meraih peluang. Kombinasi kekuatan dan kendala akan menghasilkan Strategi S-T yaitu upaya untuk mengeksplorasi kekuatan agar mampu mengatasi ancaman kendalatantangan. Kombinasi kelemahan dan kendala akan menghasilkan Strategi W-T yaitu upaya untuk mengatasi kelemahan dengan memobilisasi sumber daya guna meraih peluang.

3.6.3. Analytical Hierarchi Process AHP