7
3 Bagaimanakah upaya strategi untuk mengoptimalkan pengelolaan TWA Grojogan Sewu?
Rumusan pertanyaan penelitian: 1 Berapa nilai daya dukung efektif wisata alam di TWA Grojogan Sewu,
yang merupakan jumlah optimum wisatawan di areal wisata berdasarkan variabel fisik, biologi dan sosial terhadap nilai kapasitas
aktual? 2 Bagaimana persepsi para pelaku khususnya wisatawan, pedagang
kaki lima dan pengelola terhadap kelestarian pariwisata TWA Grojogan Sewu?
3 Bagaimana strategi para pengambil kebijakan untuk mengoptimalkan pengelolaan TWA Grojogan Sewu?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat mengoptimalkan tiga komponen berwisata alam di kawasan konservasi yaitu kelestarian ekosistem,
kepuasan berwisata alam dan keberlanjutan aktivitas pariwisata. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk:
1. Mengetahui nilai daya dukung efektif Efective Carrying CapacityECC areal wisata TWA Grojogan Sewu,
2. Mengkaji persepsi dan aspirasi dari khususnya wisatawan, pedagang kaki lima dan pengelola di areal wisata terhadap pengelolaan
kelestarian pariwisata TWA Grojogan Sewu, 3. Merumuskan strategi kebijakan pengelolaan TWA Grojogan Sewu.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat akademis berupa model pengembangan wisata massal di kawasan konservasi dan
manfaat praksis bagi pengelola agar dapat mengoptimalkan potensi areal wisata alam. Diharapkan aktivitas pariwisata alam tetap mengedepankan
pentingnya fungsi konservasi seiring dengan manfaat ekonomis yang diperolehnya secara berkelanjutan. Dengan demikian maka dapat
diperoleh manfaat secara khusus berupa: wisatawan akan mendapatkan kepuasan berwisata alam; pedagang kaki lima akan dapat memacu
aktivitas ekonomi lokal; pengelola akan dapat selaras melakukan
8
pembangunan berkelanjutan; dan ekosistem TWA Grojogan Sewu akan tetap lestari.
1.4. Keaslian Penelitian
Fandeli dan Suyanto 1999 melakukan penelitian tentang daya dukung psikologis wisata alam terhadap para pengunjung di TWA
Grojogan Sewu. Metode yang digunakan adalah menggunakan progam linear dengan mempertimbangkan variabel luas ruang gerak wisatawan,
keterbatasan waktu dan keterbatasan petugas pelayanan obyek wisata. Program linear untuk mengoptimalkan fungsi tujuan dengan
mempertimbangkan fungsi kendala mendapatkan hasil bahwa daya dukung psikologis TWA Grojogan Sewu adalah sebesar 3.700 oranghari.
Khair 2006 melakukan penelitian kapasitas daya dukung fisik kawasan ekowisata dilakukan di TWA Sibolangit Kabupaten Deli Serdang.
Metodologi yang digunakan berdasarkan pada penentuan kapasitas daya dukung wisata di dalam kawasan lindung yang dikembangkan oleh
Cifuentes 1992 dengan memperhitungkan daya dukung fisik Physical Carrying Capacity PCC, daya dukung sebenarnya Real Carrying
Capacity RCC dan daya dukung efektif Effective Carrying Capacity ECC. PCC di TWA ditentukan untuk dua lokasi berbeda. Pada areal
parkir sebagai lokasi 1 dengan variabel transportasi dan pengunjung, sedangkan trail ditentukan sebagai lokasi 2 di mana kapasitas dukung
baik PCC, RCC dan ECC pada lokasi 1 mempunyai nilai yang lebih tinggi daripada nilai di lokasi 2. Saat menentukan RCC, perlu memasukkan PCC
ke dalam berbagai faktor koreksi seperti sinar matahari yang berlebihan, curah hujan, kecepatan angin, erosi, keberadaan lumpur, gangguan
terhadap satwa liar dalam hal ini adalah jenis primata, tingkat penjangkauan lokasi dan penutupan kawasan untuk sementara.
Penentuan ECC, nilai RCC dimasukkan dan kapasitas manajemen dihitung berdasarkan kapasitas infrastruktur dan jumlah staf. Kapasitas
managemen yang didapat sebesar 63 yang ada akhirnya ECC lokasi 1 mencapai 274.115 kunjungan per tahun dan ECC lokasi 2 mencapai
9
31.755 kunjungan per tahun di masing-masing telah berada diatas nilai kunjungan pada tahun 2005 1.517 kunjungan per tahun.
Sustri 2009 melakukan penelitian daya dukung wisata alam di Taman Nasional Kepulauan Togean Sulawesi Tengah. Metodologi yang
digunakan berdasarkan pada penentuan kapasitas daya dukung wisata di dalam kawasan lindung yang dikembangkan oleh Cifuentes 1992.
Perhitungan dilakukan terhadap PCC, RCC dan Daya Dukung Ekologis Lokasi penelitian adalah di daerah pesisir pantai dengan memasukkan
faktor koreksi berupa diversitas pohon, diversitas burung, potensi lansekap, kelerengan, kedalaman tanah, kepekaan erosi tanah dan curah
hujan. Hasilnya adalah nilai PCC pada TN Togean sebesar 5.704 kunjungan per hari, RCC sebesar 5.501 orang per hari dan daya dukung
ekologis sebesar 195 oranghahari. Dibandingkan penelitian sebelumnya tersebut, penelitian ini tidak
berakhir pada penilaian daya dukung wisata alam saja, namun akan menggunakan nilai daya dukung wisata alam sebagai salah satu
instrumen pada suatu model pengelolaan dalam penentuan kebijakan pengelolaan TWA. Hal ini belum dilakukan oleh peneliti-peneliti
sebelumnya dan akan menjadi aspek novelty kebaruan dalam penelitian ini.
10
II. TINJAUAN PUSTAKA