79
Tabel 4.5 Luas Pekarangan
Luas Pekarangan m
2
JumlahRumah Tangga
Persentase
0 – 30 53
88,33 31 – 60
6 10
61 – 90 1
1,67
Jumlah 60 100
Sumber : Hasil jawaban kuisioner, 2010
Dari tabel diatas diketahui bahwa luas pekarangan rumah tangga yang diteliti didominasi pada besaran 0-30 m
2
dengan persentase 88,33 yaitu sebanyak 53 rumah tangga diikuti dengan dengan besaran 31-60 m
2
sebanyak 6 rumah tangga dengan persentase 10 lalu 61-90 m
2
sebanyak 1 rumah tangga dengan persentase sebesar 1,67.
f. Jumlah Kran Air
Pada variabel Jumlah Kran Air diteliti berapa banyak jumlah kran air yang dimiliki pada setiap rumah tangga dimana hasilnya dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4.6 Jumlah Kran Air
Jumlah Kran Air buah
JumlahRumah Tangga Persentase
1 – 2 22
36,67 3 – 4
30 50,00
5 – 6 7
11,67 7 – 8
1 1,67
Jumlah 60 100
Sumber : Hasil jawaban kuisioner, 2010
Universitas Sumatera Utara
80
Dari data yang didapat diperoleh bahwa Jumlah Kran Air yang dimiliki konsumen didominasi pada besaran 3-4 buah yaitu sebanyak 30 rumah tangga dengan
jumlah persentase sebanyak 50 dimana sebelumnya pada kisaran 1-2 buah kran air dimiliki oleh 22 rumah tangga dengan persentase bsebesar 36,67. Di urutan ketiga
pada jumlah 5-6 buah kran air dengan persentase 11,67 dimiliki oleh 7 rumah tangga dan yang terakhir jumlah kran air sebanyak 7-8 buah dimiliki oleh 1 rumah
tangga dengan persentase sebesar 1,67.
4.4 Analisis Pemakaian Air Rumah Tangga PDAM Tanjung Balai
4.4.1 Hasil Estimasi Model
Model analisis data yang digunakan adalah model ekonometrika, sedangkan metode yang dipakai adalah metode OLS Ordinary of Least Squares atau Metode
Kuadrat Terkecil Biasa dengan model estimasi sebagai berikut:
Y = α + a
1
X
1
+ a
2
X
2
+ a
3
X
3
+ a
4
X
4
+ a
5
X
5
+ a
6
X
6
+ μ
Keterangan: Y
= Pemakain Air m
3
α =
Intercept X
1
= Tingkat Pendapatan RpBulan X
2
= Jumlah Tanggungan
Keluarga Jiwa
X
3
= Rata-Rata Cuci Kendaraan per Bulan unit
Universitas Sumatera Utara
81
X
4
= Luas Lantai Rumah m
2
X
5
= Luas Pekarangan m
2
X
6
= Jumlah Kran Air buah a
1
, a
2,
a
3,
a
4
, a
5
, a
6
= Koefisien Regresi µ
= Kesalahan PenggangguError Term
Berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian dan telah diolah dalam persamaan maka hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7 Koefisien Regresi, t Statistik dan F Statistik
Variabel Koefisien Standar
Error t-Statistik
Constant Y 6.087 3.835 1.587
X
1
8.942E-03 .002 5.832 X
2
2.903 .995 2.917 X
3
-6.960 1.209 -5.757 X
4
-.111 .033 -3.419 X
5
.633 .198 3.192 X
6
-.705 .968 -.729 R-Square : 0.619
F-Statistik : 14.337 Durbin-Watson : 2.190
Sumber : Hasil Regresi SPSS 17.0.
Berdasarkan tabel di atas hasil persamaan model estimasi adalah sebagai berikut:
Y = 6.087 + 8.942E-03X
1
+ 2.903X
2
+ -6.960X
3
+ -0.111X
4
+ 0.633X
5
+ -0.705X
6
Universitas Sumatera Utara
82
4.5 Interpretasi Model
Berdasarkan hasil regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS 17.0 di atas, maka dapat dibentuk suatu model estimasi sebagai berikut:
Y = 6.087 + 8.942E-03X1 + 2.903X2 + -6.960X3 + -0.111X4 + 0.633X5 + -0.705X6
Dari persamaan tersebut dapat penulis interprestasika
n
sebagai berikut: a.
Konstanta = 6.087 menunjukkan harga konstan, dimana jika nilai variabel independen = 0, maka Pemakaian Air Y = 6.087, ceteris paribus.
b. Koefisien X
1
= 8.942E-03, menunjukkan Variabel Tingkat Pendapatan X
1
mempunyai pengaruh positif + terhadap Pemakaian Air Y, dengan nilai koefisien regresi yang ada sebesar 8.942E-03, artinya apabila variabel tingkat
pendapatan mengalami kenaikan sebesar 1, ceteris paribus maka akan menaikkan pemakaian air sebesar 8,94
c. Koefisien X
2
= 2.903, menunjukkan variabel Jumlah Tanggungan Keluarga X
2
berpengaruh positif terhadap Pemakaian Air Y dengan nilai koefisien regresi yang ada sebesar 2.903, artinya apabila variabel jumlah tanggungan keluarga
mengalami kenaikan sebesar 1, ceteris paribus maka akan menaikkan pemakaian air sebesar 2,90.
d. Koefisien X
3
= -6.960, menunjukkan bahwa variabel Rata-Rata Cuci Kendaraan per Bulan X
3
berpengaruh negatif terhadap Pemakaian Air Y dengan nilai koefisien regresi yang ada sebesar -6.960, artinya apabila variabel rata-rata cuci
Universitas Sumatera Utara
83
kendaraan per bulan mengalami kenaikan sebesar 1, ceteris paribus maka akan menurunkan permintaan air sebesar 6.96.
e. Koefisien X
4
= -0.111, menunjukkan bahwa variabel Luas Lantai Rumah X
4
berpengaruh negatif terhadap Pemakaian Air Y dengan nilai koefisien regresi yang ada sebesar -0.111, artinya apabila variabel luas lantai rumah mengalami
kenaikan sebesar 1, ceteris paribus maka akan menurunkan permintaan air sebesar 0,11.
f. Koefisien X
5
= 0.633, menunjukkan bahwa variabel Luas Pekarangan X
5
berpengaruh positif terhadap Pemakaian Air Y dengan nilai koefisien regresi yang ada sebesar 0.633, artinya apabila variabel jumlah luas pekarangan
mengalami kenaikan sebesar 1, ceteris paribus maka akan menaikkan pemakaian air sebesar 0.63.
g. Koefisien X
6
= -0.705, menunjukkan bahwa variabel Jumlah Kran Air X
6
berpengaruh negatif terhadap Pemakaian Air Y dengan nilai koefisien regresi yang ada sebesar -0.705, artinya apabila variabel jumlah kran air mengalami
kenaikan sebesar 1, ceteris paribus maka akan menurunkan pemakaian air sebesar 0.70.
Universitas Sumatera Utara
84
4.6 Uji Kesesuaian Test of Goodness of Fit