dalam undang-undang tentang pasar modal untuk didirikan oleh satu orang saja, dan tentu saja prinsip piercing the corporate veil tidak berlaku di sini.
C. Perlindungan Hukum terhadap Pemegang Saham
Dengan diberlakukannya UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, maka setiap Pemegang Saham mempunyai hak satu suara, kecuali
anggaran dasar menentukan lain. Pemegang saham mempunyai hak suara sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki one share one vote.
44
Dasar Hukum perlindungan terhadap pemegang saham ini terdapat dalam Pasal 84 ayat 1 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, sehingga
dapat disimpulkan bahwa UU PT ini tidak membatasi kekuatan Pemegang saham dalam jumlah yang besar dalam perolehan hak suara yang diperoleh, seperti yang
tercantum dalam Pasal 54 KUHD. Berikut Pasal-Pasal yang terkait dengan perlindungan pemegang saham:
1. Pasal 3 tentang tanggung jawab pemegang saham
Berdasarkan Pasal 3 ayat 1 maka, Pemegang saham bertanggungjawab hanya sebatas setoran atas seluruh saham yang dimiliki dan tidak sampai
bertanggungjawab sampai harta pribadi dari pemegang saham 2.
Pasal 60 ayat 4 tentang gadai saham Adanya Prinsip perlekatan antara kepemilikan saham dengan hak suara,
maksunya walupun saham telah digadaikan, maka hak suara tetap berada dalam pemgang saham bukan pemegang hak fidusia. Sehingga
memberikan perjanjian tertentu yaitu voting agreement yang merupakan voting persetujuan oleh pihak pemegang saham yang dilakukan di dalam
44
http:rechtheory.blogspot.com200811perlindungan-pemegang-saham.html. Diakses tanggal 8 Oktober 2010.
Universitas Sumatera Utara
RUPS. Sehingga terdapat suatu perjanjian dalam pengaturan hak suara bagi pemegang saham. Hal ini membatasi kebebasan pemegang saham.
Pemegang saham yang telah membuat suatu perjanjian hak suara dapat mengeluarkan suaranya sesuai dengan kehendaknya. Akibatnya,
pemegang saham yang kecil-kecil dapat bersatu dan memberikan suara yang sama.
3. Pasal 61 tentang pengajuan gugatan oleh pemegang saham
Berdasarkan Ketentuan diatas, maka Undang-undang Perseroan Terbatas memberikan perlindungan kepada para Pemegang Saham, jika merasa
dirugikan, khususnya Pemegang Saham minoritas. 4.
Pasal 62 tentang pembelian saham Berdasarkan Pasal di atas dapat diketahui bahwa Pemegang saham
minoritas dapat menjual saham kepada Persero jika Pemegang saham merasa Perseroan mengambil tindakan yang merugikan.
5. Pasal 88 tentang kuorum minimal
Dapat dilihat bahwa dalam UU No. 40 Tahun 2007 ini memberikan perlindungan hukum bagi pemegang saham untuk menentukan besar
angka kuorum yang harus dilaksanakan, melihat dari angka kuorum hak suara yang terpenuhi, bukan melihat jumlah kuorum pemegang saham
yang terbanyak yang hadir dalam RUPS, sehingga terdapat hak kuorum minimal bagi pemegang saham khususnya minoritas.
6. Pasal 87 tentang forum keputusan rapat
Universitas Sumatera Utara
Keputusan RUPS didasarkan pada jumlah suara yang terbanyak dalam menyetujui keputusan tersebut, bukan melihat jumlah lembar pemegang
saham terbanyak. 7.
Pasal 126 tentang Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau Pemisahan
Hak Pemegang Saham harus diperhaikan ketika terjadinya penggabungan, pengambilalihan, pemisahan Perseroan. Jika pemegang saham minoritas
tidak menyetujui hasil dari RUPS tersebut, pemegang saham dapat mengajukan gugaan ke Pengadilan Negeri.
8. Pasal 138 tentang Pemeriksaan terhadap Perseroan
Adanya gugatan derivatif bagi pemegang saham. Artinya pemegang saham dapat melakukan permohonan kepada Pengadilan Negeri agar melakukan
intervensi keputusan yang diambil, dirasa merugikan pemegang saham minoritas.
Jadi kesimpulannya Berdasarkan analisis diatas bahwa Perlndungan Pemegang Saham Minoritas masih dijamin dalam UU No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas, hanya saja ketentuan ini diserahkan kepada masing-masing Perseroan. Artinya apabila didalam anggaran dasar dapat dikecualikan mengenai
hak dan kewajiban pemegang saham minoritas. Jika terjadi keruagian bagi Pemegang Saham minoritas dapat mengajukan gugatan Ke Pengadilan negeri
tempat Perseroan berkedudukan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III TINJAUAN TERHADAP PEMEGANG SAHAM NOMINEE