Rancangan Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Perkiraan Besar Sampel Bahan dan Alat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang deskriptif data diperoleh dari data rekam medik dan data Laboratorium Mikrobilogi RSUP H. Adam Malik, Medan. Data diambil dengan rentang waktu dari Oktober 2010 sampai dengan Juli 2011.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Poli Paru, Bangsal Rawat Inap Paru, Rekam Medik, Mikrobiologi Klinik di RSUP H. Adam Malik, Medan. Jangka waktu penelitian ini selama 3 tiga bulan, yaitu: Oktober 2011 hingga Desember 2011. 3.3. Subjek Penelitian 3.3.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang datang berobat ke poli paru dan rawat inap RS H. Adam Malik, Medan.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah semua penderita TB paru kategori I dengan riwayat OAT kurang dari 1 satu bulan atau tidak pernah dijumpai sebelumnya kasus baru, telah dilakukan pemeriksaan pewarnaan langsung sputum, kultur BTA dan uji kepekaan terhadap OAT. Universitas Sumatera Utara 3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi 3.4.1. Kriteria Inklusi 1. Penderita TB Paru yang mengalami pertumbuhan kultur sputum BTA. 2. Penderita TB paru yang berobat ke RS HAM yang tidak memiliki riwayat pengobatan OAT sebelumnya. 3. Penderita TB paru yang berobat ke RS HAM yang sedang dalam pengobatan kategori I dibawah 1 satu bulan. 4. Penderita TB paru yang berobat ke RS HAM yang berusia lebih dari 15 tahun

3.4.2. Kriteria Eksklusi

1. Penderita TB Paru yang tidak lengkap memiliki catatan riwayat mengkonsumsi OAT. 2. Penderita TB Paru yang memiliki riwayat mengkonsumsi OAT lebih dari 1 satu bulan. 3. Penderita TB kasus gagal pengobatan failure, kasus putus berobat default, kasus kambuh relaps.

3.5. Perkiraan Besar Sampel

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah dihitung berdasarkan rumus : n = Zα 2 d PQ 2 dimana: Zα = nilai baku normal dari tabel  Z = 1,96 P = proporsi penyakit atau keadaan yang akan dicari dari Pustaka 11,3, dalam angka desimal = 0,113 Q = 1 – P  1 – 0,017 d = tingkat ketepatan absolute yang dikehendaki 7, dalam angka Universitas Sumatera Utara desimal sebesar 0,07 n = 1,96 2 0,07 . 0,113. 1-0,113 2 n = 3,38416. 0,113. 0,887 0,0049 n = 79 Jumlah sampel penelitian yang diharapkan minimal sebesar 79, namun pada penelitian ini telah diperoleh sebanyak 85 sampel. 3.6 Variabel Penelitian 3.6.1 Data demografi Pada penelitian ini dilakukan pencatatan data demografi diantaranya adalah: usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, status perkawinan.

3.6.2 Data simptom respiratorik

Pada penelitian ini dilakukan pencatatan simptom gejala klinis respiratorik diantaranya: sesak napas, batuk berdahak, batuk tanpa dahak, nyeri dada, batuk darah.

3.6.3 Data Foto Toraks

Foto toraks subyek penelitian sebelum pengobatan OAT dimulai, dilakukan pengamatan, pembacaan, penilaian dan pencatatan.

3.6.4 Data Hasil Pemeriksaan Pewarnaan Langsung BTA sputum

Hasil Pemeriksaan Pewarnaan Langsung BTA sputum yang telah dilakukan pencatatan terhadap hasil pemeriksaan tersebut.

3.6.5 Data Pertumbuhan M. tuberculosis.

Pada penelitian ini dilakukan pencatatan terhadap hasil pemeriksaan pertumbuhan M. tuberculosis terhadap minggu pertumbuhan kultur BTA. Universitas Sumatera Utara

3.6.6 Data Pola Resistensi

Pada penelitian ini sampel dilakukan pengamatan, pengelompokan dan pencatatan terhadap hasil pemeriksaan uji resistensi M. tuberculosis. terhadap OAT.

3.7 Definisi Operasional 4.7.1 Data demografi

Data demografi pada penelitian ini diantaranya adalah:

1. Variabel Usia

a. Definisi: Total lama waktu hidup sampel sejak tanggal kelahiran hingga saat dilakukan pemeriksaan dalam penelitiaan ini. b. Cara Ukur : Observasi c. Alat Ukur : Data anamnesa danatau rekam medik penderita atau tanda pengenal lainnya KTP, SIM dan lain-lain atau data yang terdapat pada rekam medik. d. Hasil Ukur : dikelompokan menjadi usia: A. 15- 24 tahun B. 25 – 44 tahun C. 45 – 54 tahun D. 55 – 64 tahun E. 65 tahun

2. Variabel Jenis kelamin

a. Definisi : Gender dari sampel penelitian b. Cara Ukur : Observasi c. Alat Ukur : Data anamnesa danatau rekam medik penderita. d. Hasil Ukur : A. Penderita Laki-laki ; Universitas Sumatera Utara B. Penderita Perempuan

3. Variabel Tingkat Pendidikan

a. Definisi : Jenjang pendidikan dari sampel penelitian ini. b. Cara Ukur : Observasi c. Alat Ukur : Data anamnesa danatau rekam medik sampel penelitian. d. Hasil Ukur : A. Tidak Sekolah B. Tamat SD C. Tamat SLTP D. Tamat SLTA E. Tamat S1

4. Variabel Jenis Pekerjaan

a. Definisi : Aktifitas mata pencarian dari sampel penelitian. b. Cara Ukur : Observasi e. Alat Ukur : Data anamnesa danatau rekam medik sampel penelitian. c. Hasil Ukur : A. Tidak Bekerja B. Pelajar Mahasiswa C. PNS Pensiunan PNS D. Wiraswasta

5. Variabel Status Perkawinan

a. Definisi : Riwayat kehidupan pernikahan sampel penelitian. b. Cara Ukur : Observasi Universitas Sumatera Utara c. Alat Ukur : Data anamnesa danatau data rekam medik sampel penelitian. d. Hasil Ukur : A. Kawin; B. Belum kawin

3.7.2 Data Simptom Respiratorik

Pada penelitian ini dilakukan pencatatan simptom gejala klinis respiratorik diantaranya: sesak napas, batuk, nyeri dada, batuk darah. a. Definisi : Gejala klinik simptom yang dialami oleh sampel b. Cara Ukur : Observasi c. Alat Ukur : Data anamnesis danatau data rekam medik. d. Hasil Ukur : A. Sesak napas, B. Batuk, C. Nyeri dada D. Batuk darah

3.7.3 Data Foto Toraks

a. Definisi : Gambaran radiologis yang tampak pada foto toraks b. Cara Ukur : Observasi c. Alat Ukur : Penilaian foto toraks Spesialis Paru dan rekam medik pembacaan Ahli Radiologi. d. Hasil Ukur : A. Gambaran bercak mengawan infiltrate bayangan noduler; B. Kalsifikasi C. Gambar bercak milier D. Fibrosis; E. Kaviti; F. Atelektasis; G. Abses Paru H. Efusi pleura; Universitas Sumatera Utara I. Pneumotoraks J. Hidropneumotoraks

3.7.4 Data hasil pemeriksaan pewarnaan langsung BTA sputum

a. Definisi: Hasil pemeriksaan pewarnaan langsung BTA sputum dari sampel penelitian menrurut IUATLD International Union Against Tuberculosis and Lung Disease, yaitu: Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang, disebut negative; Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang, ditulis jumlah kuman yang ditemukan Scanty; Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang disebut + 1+; Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut ++ 2+; Ditemukan 10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut +++ 3+ b. Cara Ukur : Observasi c. Alat Ukur : Data laboratorium mikrobiologi danatau data rekam medik. d. Hasil Ukur : A. Negatif B. Scanty C. +1 D. +2 E. +3

3.7.5 Data pertumbuhan M. tuberculosis.

a. Definisi : Hasil pengamatan dan pencatatan terhadap kultur atau pertumbuhan M. tuberculosis. b. Cara Ukur : Observasi Universitas Sumatera Utara c. Alat Ukur : Data laboratorium mikrobiologi danatau data rekam medik. d. Hasil Ukur : A. Tidak mengalami pertumbuhan B. Terdapat pertumbuhan

3.7.6 Data pola resistensi

a. Definisi : Hasil pengamatan, pencatatan dan dikelompokan terhadap hasil pemeriksaan uji resistensi M. tuberculosis. b. Cara Ukur : Observasi c. Alat Ukur : Data laboratorium mikrobiologi danatau data rekam medik. d. Hasil Ukur : A. Monoresisten B. Poliresisten C. Resistensi Ganda MDR D. Tidak Ada Resistensi

3.8. Bahan dan Alat

Bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan adalah sebagai berikut: 1. Data penderita TB paru yang berobat ke Poli Paru dan Rawat Inap Paru RS HAM dengan riwayat OAT sebelumnya tidak dijumpai atau yang sedang dalam pengobatan kategori I kemudian dilakukan tindakan pewarnaan langsung sputum BTA dan uji kepekaan terhadap OAT sebelum pengobatan. 2. Data Hasil Laboratorium Mikrobiologi dari penderita TB paru yang berobat ke Poli Paru dan Rawat Inap Paru RS HAM dengan riwayat OAT sebelumnya tidak dijumpai atau yang sedang dalam pengobatan kategori I Universitas Sumatera Utara kemudian dilakukan tindakan pewarnaan langsung sputum BTA dan uji kepekaan terhadap OAT sebelum pengobatan. 3. Status rekam medik Medical Record dari penderita TB paru yang berobat ke Poli Paru dan Rawat Inap Paru RS HAM dengan riwayat OAT sebelumnya tidak dijumpai atau yang sedang dalam pengobatan kategori I kemudian dilakukan tindakan pewarnaan langsung sputum BTA dan uji kepekaan terhadap OAT sebelum pengobatan. Alat yang diperlukan untuk pemeriksaan sebagai berikut: Alat Tulis Kantor ATK, Masker, Alat Transportasi dan komunikasi.

3.9. Pelaksanaan Penelitian