Kampanye Diskusi Kelompok Group Dicussion Campaign

2009. selain itu dalam kegiatan kampanyenya secara langsung ini, beliau mendapat kesempatan dalam mengajak perempuan sebagai kaum pemilih terbesar untuk lebih menjatuhkan pilihannya kepada caleg perempuan. Hal ini karena caleg perempuan itu lebih jujur dalam segala hal dibandingkan dengan caleg laki-laki, selain itu caleg perempuan lebih bersih perilakunya karena selalu bertindak sesuai hati dan nurani. Sehingga jika terpilih akan jarang melakukan penyimpangan Selain mengadakan pertemuan langsung dengan masyarakat, Hj. Halimatussakdiyah juga mengerahkan tim pemenangannya yang disebut sebagai ‘tim silaturahmi’. Tim silaturahmi ini kemudian akan di koordinasikan untuk melakukan penggalangan simpati dan penggalangan suara kepada masyrakat dengan melakukan aksi sosial, silaturahmi dengan kelompok masyarakat, dan mengadakan acara-acara rakyat misalnya perayaan Maulid Nabi.

2. Kampanye Diskusi Kelompok Group Dicussion Campaign

Kampanye diskusi kelompok sebenarnya dilakukan oleh seluruh caleg perempuan terpilih DPRD Kota Medan dalam strategi kampanyenya. Namun rata- rata dari caleg terpilih perempuan ini tidak terlalu fokus melaksanakan kegiatannya. Karena pada dasarnya kegiatan kampanye seperti ini tidak dapat menjangkau masyarakat secara luas. Teknik kampanye seperti ini hanya mampu menjangkau kalangan tertentu saja dan cenderung membahas mengenai hal-hal yang lebih kompleks, hal ini dikarenakan tidak semua kalangan masyarakat dapat mengerti dan paham akan hal-hal yang disampaikan oleh caleg maupun tim sukses. Adapun yang merupakan target dan sasaran dalam kampanye diskusi kelompok adalah para tokoh, misalnya, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh Universitas Sumatera Utara adapt dan berbagai kelompok sosial kemasyarakatan lainnya. Berikut merupakan uraian pelaksanaan kampanye diskusi kelompok yang dilaksanakan para caleg perempuan terpilih Kota Medan: a. Dra. Ainal Mardiah Dalam pelaksanaan kampanye diskusi kelompok group discussion campaign Dra. Ainal Mardiah melakukan pembentukan kelompok, diskusi kecil yang membicarakan masalah yang di hadapi masyarakat khususnya para ibu- ibu.Khusus diskusi dengan ibu-ibu Dra. Ainal Mardiah melakukan pendekatan dengan ibu-ibu pengajian dan perwiritan dan diskusi yang di bahas adalah seputar kegiatan Home Industry yang sedang banyak ditekuni oleh ibu-ibu di sekitar Mabar hilir. Dalam diskusinya Dra. Ainal mardiah berjanji akan mengupayakan pemasaran hasil produksi dan melakukan hubungan kepada instansi pendukung. Kampanye diskusi kelompok group discussion campaign yang dilakukan oleh ibu Dra. Ainal Mardiah di hadiri oleh tokoh masyarakat dan tokoh agama seperti misalnya, camat, lurah, kepala lingkungan, ustad, ulama-ulama dan para ibu-ibu pengajian maupun perwiritan. Hal ini sebagaimana yang telah disampaikan oleh Ibu Dra. Ainal Mardiah. ’Ibu Dra. Ainal Mardiah mengatakan, kampanye diskusi kelompok group discussion campaign dilakukan untuk mendapatkan simpati dari masyarakat dan para tokoh agar memberikan suaranya kepada calon legislatif yang bersangkutan dalam pemilu legislatif. Kampanye diskusii kelompok ini ditujukan untuk membentuk kelompok maupun diskusi kecil guna membicarakan masalah-masalah yang kerap di alami masyarakat dan bagaimana penanganannya kedepab. Dan diskusi seperti ini juga di hadiri oleh tokoh masyarakat dan tokoh agama seperti misalnya, camat, lurah, kepala lingkungan, ustad, ulama-ulama dan para ibu-ibu pengajian maupun perwiritan.” 54 Kampanye melalui diskusi kelompok sebenarnya sangat sulit dilakukan dengan para masyarakat luas karena kebanyakan darim mereka yang belum paham terhadap hal-hal yang disampaikan oleh caleg yang bersangkutan, oleh 54 Wawancara dengan Ibu Dra. Ainal Mardiah, di: Jln. Pancing 1 No. 89 Pasar IV, Mabar Hilir pada tanggal 18 Agustus 2009 Universitas Sumatera Utara karena itu Dra.Ainal Mardiah memfokuskan diskusi kepada kelompok-kelompok dan tokoh-tokoh masyarakat serta agama saja. Hal ini juga dilakukan karena peran tokoh masyarakat dan agama cukup besar dalam memberikan pengaruh kepada masyarakat setempat untuk mempromosikan caleg yang bersangkutan untuk dipilih pada pemilu. b. Dra. Lily MBA, MH Dalam pelaksanaan kampanye diskusi kelompok group discussion campaign Dra. Lily MBA, MH melakukan diskusi kelompok dengan beberapa elemen masyarakat. Adapun topik diskusi yang di anggkat adalah seputar permasalahan ekonomi maupun kesejateraan masyarakat. Objek sasaran dalam diskusi ini adalah para tokoh masyarakat, tokoh agama,dan perkumpulan etnis cina yang berada di sekitar wilayah dapem 1. Berdasarkan wawancara dengan Ibu Dra. Lily MBA, MH sebenarnya banyak sekali kesulitan dalam mengumpulkan dan melaksanakan diskusi kelompok ini, kerena selain beliau berasal dari partai kecil yang belum banyak di kenal oleh masyarakat luas, juga beliau merupakan caleg etnis cina yang banyak di pandang sebelah mata. 55 Ini terlihat dari beberapa kegiatan yang saya buat memang tidak terlalu mendapat tanggapan dari pihak-pihak yang beliau undang. Namun walaupun demikian ini tetap menjadi salah satu pokok strategi kampanye beliau. 55 Wawancara dengan Ibu Dra. Lily MBA, MH, di: Jln. Teuku Umar No. 77 AA Medan 4 Agustus 2009 Universitas Sumatera Utara c. Janlie SE, Ak Pelaksanaan kampanye diskusi kelompok group discussion campaign oleh Ibu Janlie adalah dengan mengadakan pertemuan dengan beberapa kelompok masyarakat, diantaranya dengan tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh masyarakat, perkumpulan agama Budha dan perkumpulan etnis tionghoa Kota Medan. Adapun kegiatan diskusi yang dilakukan adalah diskusi mengenai program dan visi misi yang di tawarkan Ibu Janlie pada saat kampanye, selain itu juga diskusi mengenai berbagai macam persoalan yang hadir di tengah-tengah masyarakat, di antaranya masalah pengganguran dan kemiskinan. Namun sama halnya yang di alami oleh Ibu Lily yang juga merupakan caleg partai PIB nomor urut 1, Ibu Janlie secara jelas mengatakan dalam wawancara bahwa dalam melakukan kegiatan kampanye dengan diskusi kelompok sangat mengalami kesulitan penggumpulan massa. 56 d. Dra. Srijati Pohan Namun kegiatan ini tetap berjalan dan lebih banyak di respon oleh kelompok- kelompok etnis dan keagamaan. Dalam pelaksanaan kampanye diskusi kelompok group discussion campaign, Dra. Srijati Pohan lebih memfokuskan diskusi kelompok kepada ibu- ibu perwiritan dan pengajian. Diskusi yang dilakukan adalah seputar pengenalan profil Dra. Srijati Pohan, visi misi dan diskusi mengenai persoalan-persoalan yang sedang dialami oleh para ibu-ibu dewasa ini. Hal ini sebagaimana disampaikan Dra. Srijati Pohan dalam petikan wawancara berikut: “Ibu Dra. Srijati Pohan mengatakan, pada dasarnya bentuk kampanye saya sederhana dan simpel, saya lebih banyak menekankan kepada kampanye di berbagai perwiritan dan pengajian di sekitar lingkungan saya saja. Saya menilai hal ini lebih efektif karena adanya keterikatan antar kaum perempuan. Selain itu bentuk kampanue ini tidak membutuhkan 56 Wawancara dengan Ibu Janlie SE, Ak di: Jln. Metal IV No. 62 Medan Deli pada tanggal 7 Agustus 2009 Universitas Sumatera Utara banyak biaya dan lebih tepat sasaran. Dalam pertemuan kita biasanya membahas mengenai figure saya secara pribadi dan diskusi mengenai upaya menyelesaikan persoalan-persoalan yang sering dialami oleh para ibu-ibu saat ini.” 57 e. Damai Yona Nainggolan Selain itu terdapat juga diskusi kelompok yang dilakukan dengan tokoh- tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh agama. Diskusi ini lebih bersifat seperti pertemuan, dan biasanya di undang oleh caleg yang bersangkutan yaitu Dra. Srijati pohan. Tujuan dari pertemuan dan diskusi ini adalah untuk mencari dukungan dari para tokoh masyarakat dan agama dalam megumpulkan simpati dari masyarakat. Karena pada dasarnya tokoh masyarakat dan tokoh agama di anggap memiliki pengaruh besar dalam upaya meraup simapti dar imasyarakat setempat. Dalam kampanye diskusi kelompok group discussion campaign yang dilakukan oleh Ibu Damai yona adalah membentuk kelompok-kelompok diskusi yang dibagi ke dalam tema diskusi, yaitu seputar masalah ekonomi, sosial dan perempuan. Kegiatan diskusi ini di fokuskan kepada tokoh-tokoh masyarakat yaitu kepala lingkungan, lurah sampai camat, tokoh-tokoh agama yaitu para ulama, pendeta dan penatua agama, kelompok perempuan dan kelompok pemuda. Hal ini sebagaimana telah disampaikan oleh Ibu Damai Yona Nainggolan. “Ibu Damai Yona Nainggolan mengatakan, kampanye diskusi kelompok dilakukan untuk mendapatkan simpati dari masyarakat dengan mendengarkan dan menawarkan solusi atas permasalahan yang di hadapi. Diskusi kelompok ini di bagi ke dalam tema-tema diskusi yang di fokuskan kepada subjek-subjek seperti tokoh-tokoh masyarakat yaitu kepala lingkungan,lurah samapi camat, tokoh-tokoh agama yaitu para ulama, pendeta dan penatua agama, kelompok perempuan dan kelompok pemuda.” 58 57 Wawancara dengan Ibu Dra. Srijati Pohan, di: Jln. Raya Menteng Gg. Benteng No. 34 A Medan pada tanggal 3 Agustus 2009 58 Wawancara dengan Ibu Damai Yona Nainggolan, di: Jalan Imam Bonjol No. 37 kelurahan Jati kecamatan medan Maimun pada tanggal 19 Agustus 2009 Universitas Sumatera Utara Adapun pemilihan terhadap subjek peserta diskusi adalah karena tidak seluruh kalangan masyarakat yang mampu memahami materi diskusi selain itu menurut Ibu Damai Yona dan Tim pemenangannya bahwa peran tokoh-tokoh masyarakat dan agama ini sangat besar dalam melanjutkan sosialisasi beliau ke pada masyarakat secara lebih meluas. f. Hj. Halimatussakdiyah Dalam pelaksanaan kampanye diskusi kelompok group discussion campaign Ibu Hj. Halimatussakadiyah melakukan diskusi yang melibatkan tokoh-tokoh masyarakat yang disegani di lingkungan, kepada tokoh-tokoh agama, ulama dan yang paling pokok adalah diskusi bersama ibu-ibu pengajian dan perwiritan. Untuk ibu-ibu pengajian dan perwiritan, ibu Hj. Halimatussakdiyah mengunjungi 44 empat puluh empat kelompok perwiritan di seluruh daerah pemilihan dapem 4, yakni meliputi Medan Timur, Medan Tembung dan Medan Perjuangan. Berdasarkan wawancara dengan Ibu Halimatussakdiyah, dalam melakukan sosialisasi maupun diskusi ini, Ibu Halimatussakdiyah mengaku tidak banyak mengalami kendala apapun, karena sosok beliau yang memang di kenal sebagai Pembina dan pemimpin dari beberapa kelompok perwiritan dan pengajian. Keterlibatan beliau sejak berpuluh tahun yang lalu dalam aktivis perwiritan dan dakwah membuat beliau cukup di kenal dan memiliki banyak simpatisan. 59 59 Wawancara dengan Ibu Halimatussakdiyah, di: Jln. Pelita IV No. 23 Kelurahan Tegal Rejo pada tanggal 01 Agustus 2009 Adapun bentuk diskusi yang dilakukan adalah mengenai permasalahan yang sering dihadapi oleh masyarakat secara umum dan ibu-ibu khususnya. Dimana dalam kegiatan ini Ibu Hj. Halimatussakdiyah menawarkan solusi melalui Universitas Sumatera Utara penyampaian visi misi beliau, sehingga dengan diskusi ini tokoh-tokoh agama maupun masyarakat dan ibu-ibu merasa yakin untuk mensosialisasikan beliau dan memilih beliau dalam pemilu legislatif 2009.

3. Kampanye Massa Tidak Langsung Indirect Massa Campaign