Berdasarkan hasil analisis data secara statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata p0,05 antara kelompok perlakuan apabila dibandingkan
dengan kelompok kontrol, namun dapat dilihat bahwa jumlah kelenjar uterus terbanyak terdapat pada kelompok kombinasi antara habbatussauda dengan madu,
disusul dengan kelompok kuratif dan preventif. Kelenjar yang terdapat dalam uterus adalah kelenjar eksokrin, yaitu kumpulan sel-sel atau kelenjar yang
memiliki ujung kelenjar dengan kemampuan menghasilkan sekreta yang mengandung enzim. Kelenjar uterus menghasilkan beberapa produk diantaranya
mukus, lipid, dan glikogen. Produk sekresi dari kelenjar uterus dan plasma darah merupakan campuran cairan yang mengisi lumen uterus Hafez 2000. Pada fase
folikular kelenjar uterus mengalami proliferasi, memanjang, dan mulai berhimpitan, sedangkan pada fase luteal kelenjar uterus mengalami hipertrofi,
menjadi berkelok, dan lumennya mulai terisi produk sekresi yang kaya nutrien khususnya glikogen Eroschenko dan Victor 2003. Sekreta dari kelenjar uterus
pada mencit yang lebih banyak setelah diberi perlakuan memiliki dua fungsi penting yaitu menyediakan lingkungan yang baik untuk kapasitasi sperma dan
memberikan nutrisi untuk preimplantasi blastokist Dellmann dan Brown 1988.
4.4 Jumlah Sel Goblet
Selain menghitung jumlah kelenjar uterus dalam 1,2 mm
2
, jumlah sel Goblet yang terdapat pada epitel permukaan uterus juga dihitung dengan
menggunakan faktor konversi sebesar 1 mm. Sel Goblet yang diamati pada penelitian kali ini dilakukan dengan pewarnaan Periodic Acid Schiff PAS.
Menurut Hammersen dan Sobotta 1985 pewarnaan PAS secara selektif mewarnai glikogen, glikoprotein serta beberapa glukosa minoglikan dalam warna
keunguan terlihat jelas di dalam sel acinus yang mensekresi mukus. Pengaruh pemberian ekstrak minyak jintan hitam terhadap jumlah sel Goblet dapat dilihat
pada Tabel 12.
Tabel 12 Rata-rata jumlah sel Gobletmm Perlakuan
Sel Goblet Kontrol negatif
0,00±0,00
a
HS Preventif 0,00±0,00
a
HS Kuratif 0,00±0,00
a
HS Madu 0,02±0,15
a
Keterangan: Huruf superscript yang berbeda pada kolom yang sama menyatakan adanya perbedaan yang nyata p0,05 antar kelompok perlakuan.
Sel Goblet pada hasil penelitian kali ini hanya terlihat pada kelompok perlakuan kombinasi habbatussauda dengan madu. Sel goblet sel cangkir yang
dapat diamati pada Gambar 14 adalah sel yang mengeluarkan mukus lendir dan terletak pada dinding kelenjar beserta salurannya yang dilapisi sel silinder. Sel ini
bekerja sebagai kelenjar yang mengeluarkan lendir dan terdapat dalam jumlah besar menutupi permukaan Dellman dan Brown 1988. Meningkatnya jumlah sel
Goblet pada kelompok perlakuan kombinasi habbatussauda dengan madu menunjukkan sedikit peningkatan produksi mukus. Mukus pada uterus berperan
sebagai barrier penghalang atau perlindungan dari masuknya agen penyakit.
Gambar 14 Mukosa uterus dengan pewarnaan PAS, tanda panah menunjukkan sel Goblet.
Radikal bebas adalah atom atau senyawa yang kehilangan pasangan elektronnya. Proses metabolisme sehari-hari yang merupakan proses biokimiawi
akan menyebabkan terbentuknya radikal bebas yang bersifat sementara karena dengan cepat akan diubah menjadi senyawa yang tidak berbahaya bagi tubuh.
Namun, bila terjadi reaksi yang berlebihan di dalam tubuh maka akan terjadi perampasan elektron oksigen sehingga menjadi tidak berpasangan dan atom
oksigen akan menjadi radikal bebas yang berusaha mengambil elektron dari senyawa lain sehingga terjadilah reaksi berantai. Radikal bebas dapat masuk ke
dalam tubuh melalui pernafasan, kondisi lingkungan yang tidak sehat seperti banyaknya polusi udara akibat asap kendaraan bermotor maupun lingkungan yang
penuh dengan asap rokok. Selain itu, makanan berlemak juga akan memacu terbentuknya radikal bebas Yuliarti 2008. Salah satu cara untuk menangkal
radikal bebas ini dapat dilakukan dengan memberikan senyawa antioksidan. Adanya perbedaan yang nyata maupun tidak nyata pada paramater yang
diamati dari masing-masing kelompok perlakuan pada penelitian kali ini diduga terjadi akibat penggunaan dosis yang berbeda. Besarnya efek tergantung pada
konsentrasi zat dan dengan demikian juga tergantung pada dosis Ariens et al. 1985. Menurut Duryatmo 2003 beberapa tanaman mempunyai ambang batas
dosis yang memberikan khasiat. Maksudnya, dengan mengonsumsi dosis tertentu, memang tanaman obat tersebut mampu mengatasi keluhan. Namun, bukan berarti
jika dosis ditambah, secara otomatis juga berdampak positif. Beberapa penelitian justru menunjukkan khasiat sebaliknya. Perlu diingat, batas antara obat dan racun
sangat tipis. Tanaman obat dapat menjadi racun yang justru menurunkan kesehatan tubuh orang yang mengonsumsinya, sehingga ketepatan dosis sangat
penting. Pada penelitiaan ini menunjukkan tidak adanya perbedaan yang nyata dari
penggunaan dosis 0,1 dan 0,2 mlekor ekstrak minyak jintan hitam terhadap luas ovarium, luas folikel tersier, jumlah kelenjar uterus, dan jumlah sel Goblet.
Namun penggunaan dosis 0,1 mlekor lebih efektif untuk meningkatkan jumlah folikel-folikel ovarium dan korpus luteum. Jika dibandingkan dengan dosis-dosis
di atas, dosis 0,3 mlekor kombinasi jintan hitam dengan madu memberikan efek yang lebih baik terhadap luas ovarium, luas folikel tersier, dan regenerasi epitel
permukaan uterus yang diamati dalam penelitian ini.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN