Hipotesis Permintaan energi rumah tangga di pulau Jawa

Beberapa kelebihan model AIDS, di antaranya: 1 Dapat digunakan untuk mengestimasi sistem persamaan yang terdiri atas beberapa kelompok komoditi yang saling berkaitan, 2 Model lebih konsisten dengan data pengeluaran konsumsi yang telah tersedia, sehingga estimasi permintaan dapat dilakukan tanpa data kuantitas, 3 Karena model merupakan semilog, maka secara ekonometrik model akan menghasilkan parameter yang lebih efisien artinya dapat digunakan sebagai penduga yang baik, 4 Secara umum konsisten dengan teori permintaan karena adanya restriksi yang dapat dimasukkan dalam model dan dapat digunakan untuk mengujinya. Perilaku konsumsi masyarakat pada kenyataannya tidak selalu rasional yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti rutinitas dan kebiasaan hidup sehari-hari, sehingga asumsi homogenitas dan simetri sulit terpenuhi. Asumsi kehomogenan dan simetri sangat tergantung dari kekonsistenan data, dan asumsi tersebut perlu diuji Daud, 2006.

3.2.2 SUR Seemingly Unrelated Regression

Untuk melakukan estimasi dengan model AIDS dapat digunakan pemodelan SUR dan diestimasi dengan prosedur GLS Generalized Least Square . Model SUR terdiri atas suatu kumpulan peubah-peubah endogen yang dipertimbangkan sebagai suatu kelompok karena memiliki hubungan yang erat satu sama lain, sehingga SUR diartikan sebagai regresi yang seolah-olah tidak berkaitan satu sama lain yang disebabkan oleh kedekatan secara teoritis antar persamaan tersebut. Suatu ketidakefisienan terjadi karena metode seperti 2SLS dan peubah instrumental tidak mempertimbangkan korelasi antar sisaan dari persamaan- persamaan yang dibentuk. Untuk itu SUR terdiri atas sekumpulan persamaan yang masing-masing variabel endogen saling berhubungan satu sama lain karena adanya korelasi antar sisaan untuk setiap kelompok persamaan. Model SUR menggunakan prosedur GLS dan dapat meningkatkan efiensi dugaan dengan cara mempertimbangkan secara eksplisit bahwa terdapat korelasi sisaan. Model SUR ini pertama kali diperkenalkan oleh Zellner pada tahun 1962, yang pada intinya melakukan iterasi dua tahap. Prosedur GLS digunakan dalam kasus bahwa asumsi klasik OLS seperti homosedasticity ragam konstan dan non-autokorelasi sisaan tidak berkorelasi tidak terpenuhi. Substitusi antar barang menunjukkan permintaan setiap komoditi memiliki hubungan satu sama lain sehingga estimasi parameter lebih efisien menggunakan GLS.

3.3 Model Penelitian

Model penelitian dibentuk untuk masing-masing kelompok, yakni kelompok rumah tangga dan kelompok industri. Adapun model-modelnya adalah sebagai berikut: ∑ ln ln …………….3.8 dengan asumsi Ee i = 0 dan Ee i e j = σ ij I untuk setiap i,j selanjutnya persamaan di atas diestimasi dengan Seemingly Unrelated Regression Zellner,1962. keterangan: i, j = 1,2,...komoditikelompok komoditi w i = proporsibudget share pengeluaran kelompok komoditi ke-i ln p j = logaritma natural estimasi harga kelompok komoditi ke-j ln y P = ln total pengeluaran yang dideflasi dengan indeks harga Stone P = indeks harga Stone , dengan ln P = ∑ ln p i d = dummy, dengan d = 0 untuk desa dan d = 1 untuk kota t = tren waktu, dengan t = 0, 1, 2, dan 3 berturut-turut untuk tahun 2007 – 2010 e i = error term . Adapun kelompok komoditi yang digunakan dalam analisis ada enam kelompok, yakni kelompok komoditi energi terdiri atas energi listrik; LPG, gas kota, dan briketbatu bara; minyak tanah; bensin, dan solar, kelompok komoditi makanan, dan kelompok komoditi non makanan lainnya. Analisis dilakukan secara menyeluruh serta dibedakan antara desa dan kota. Pengolahan dilakukan dengan mengurangi satu persamaan untuk memenuhi restriksi adding up. Pengukuran respon perubahan variabel di sini merupakan besaran elastisitas yang meliputi respon perubahan permintaan suatu komoditi akibat perubahan harga elastisitas harga sendiri, respon perubahan permintaan suatu komoditi akibat perubahan harga komoditi lainnya elastisitas silang, respon perubahan permintaan suatu komoditi akibat terjadinya perubahan tingkat pendapatan elastisitas pendapatanpengeluaran. Elastisitas pendapatan diukur melalui pendekatan elastisitas pengeluaran total pengeluaran untuk komoditi terpilih. Bentuk umum elastisitas harga pada permintaan yang tidak terkompensasi dari model LA-AIDS adalah: ……………………………………3.9 keterangan: δ ij = 1 untuk i = j dan δ ij = 0 untuk i ≠ j. dalam penurunan ini diasumsikan dlnPdlnP j = w j Chalfant, J, 1987 Berdasarkan penurunan di atas, bisa dituliskan rumusan elastisitasnya adalah sebagai berikut: a. Own-Price Elasticity : …………………….3.10 b. Cross-Price Elasticity : …..………………….3.11 c. Income Elasticity : ……………………………….3.12

3.4 Cakupan Penelitian

Penelitian ini mencakup rumah tangga di Pulau Jawa yang menjadi sampel Susenas tahun 2007 – 2010 periode pencacahan bulan Maret. Ada enam provinsi yang ada di Pulau Jawa, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Banten. Rentang waktu yang diteliti adalah selama sesuai rentang waktu data yang digunakan, yakni tahun 2007 – 2010. Rumah tangga sampel tersebut dibedakan menurut daerah perkotaan dan perdesaan. Sehingga analisis bisa dilakukan secara menyeluruh dan juga terpisah untuk perkotaan dan perdesaan. Selain itu, juga dilihat perkembangannya dari tahun 2007 sampai dengan 2010. Oleh karena tidak semua rumah tangga mengkonsumsi setiap kelompok komoditi sesuai asumsi dari model, maka dilakukan justifikasi nilai konsumsi terhadap beberapa rumah tangga yang dalam penelitian ini tidak mengkonsumsi seluruh kelompok komoditi dimaksud. Selain itu, karena penelitian ini menggunakan data dari tahun 2007 sampai tahun 2010, nilai pengeluaran tiap