Gambaran Umum Perusahaan Prosedur Pembentukan dan Metode Dana Kas Kecil yang Digunakan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

PT. MPM Rent didirikan tahun 1993 dengan nama PT. Autosale Lancar Mandiri. Perusahaan ini menjadi perusahaan penyewaan mobil di tahun 2001 dan dibeli oleh PT. Austindo Nusantara Jaya di tahun 2008. PT. MPM mengakuisisi perusahaan di akhir tahun 2011 dan mengubah namanya menjadi PT. MPM Rent. Saat ini PT. MPM Rent merupakan perusahaan penyewaan mobil terbesar kedua di Indonesia dengan total armada sekitar 14.000 unit. PT. MPM Rent memberikan layanan otomotif lengkap termasuk penyewaan mobil, jasa pengemudi, manajemen armada, car pooling, perbaikan body kendaraan dan asuransi. PT. MPM Rent selalu memberi layanan berkualitas dengan cara memastikan seluruh pengemudinya melalui seleksi penerimaan yang ketat serta menjalani pelatihan. Kurang dari 20 pelamar, diterima untuk program pelatihan pengemudi dan hanya setengahnya yang dinyatakan lulus dari program. Selain itu PT. MPM Rent juga memiliki layanan pelanggan selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Mobil-mobil PT. MPM Rent rata-rata hanya digunakan selama tiga tahun, setelah itu dijual melaui perusahaan lelang. Dengan memiliki dan mengoperasikan sendiri bengkel dan body repair-nya, kondisi mobil-mobil sewaan di PT. MPM Rent dipastikan dalam kondisi yang prima karena telah melalui proses perawatan yang baik dan berkala.

4.2. Pengujian dan Analisis Data

Dana kas kecil di PT. MPM Rent khusus hanya diperuntukkan bagi kegiatan operasional yang nominalnya dibawah Rp 2.000.000. Sementara pengeluaran diatas Rp 2.000.000 harus melalui kas bank kecuali untuk beberapa kasus tertentu yang sifatnya urgent dengan persetejuan General Manager pemohon dana kas kecil. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan fungsi utama dana kas kecil, yaitu untuk membiayai pengeluaran yang nominalnya kecil, selain itu juga untuk mencegah semakin cepat habisnya dana kas kecil jika dipakai untuk membiayai pengeluaran yang jumlahnya besar. Adapun pengeluaran-pengeluaran yang sering dibiayai melalui dana kas kecil, diantaranya : I. Biaya tol parkir II. Biaya BBM Bahan Bakar Minyak III. Biaya transport antar-jemput mobil supir operasional kendaraan IV. Biaya entertain customer V. Biaya konsumsi pelatihan karyawan supir VI. Biaya pembuatan kunci duplikat VII. Biaya makan siang supir operasional, kurir mekanik VIII. Biaya operasional koordinator supir IX. Biaya makan karyawan lembur Penyajian komponen biaya-biaya tersebut terdapat pada Lampiran 8.

4.2.1. Prosedur Pengelolaan Dana Kas Kecil di PT. MPM Rent

a. Prosedur Pembentukan dan Metode Dana Kas Kecil yang Digunakan

Berdasarkan dua metode kas kecil yang telah diuraikan pada sub-bab sebelumnya, PT. MPM Rent memilih metode dana tetap imprest fund sebagai metode dana kas kecil perusahaan. Alasan perusahaan menggunakan metode ini adalah agar pemeriksaan lebih mudah dilaksanakan, karena dalam metode ini rekening kas kecil selalu tetap. Sehingga, pada saat pemeriksaan pengguna informasi hanya perlu mengecek jumlah uang yang ada dikasir dan bukti-bukti pengeluaran yang ada. Tahap awal dalam pengelolaan dana kas kecil adalah pembentukan dana kas kecil. Diawali dengan penaksiran nominal alokasi dana kas kecil dari anggaran kas oleh bagian Treasury. Kemudian dibuatkan daftar usulan pembentukan dana kas kecil oleh bagian Treasury dengan penanggung jawabnya adalah Assistant Manager Treasury. Daftar usulan Pembentukan dana kas kecil yang telah dibuat tersebut harus mendapat persetujuan Manager Treasury dan General Manager Finance Accounting. Setelah disetujui, bagian Treasury memberikan dana kas kecil sebesar jumlah yang telah disetujui kepada pemegang dana Kasir kas kecil. Pemegang dana kas kecil menyimpan dana kas kecil ke dalam Cash Box dan menguncinya. Akses Cash Box hanya dimiliki oleh pemegang dana kas kecil. Berdasarkan internal memo pada tanggal 22 Juli 2012, dana kas kecil di PT. MPM Rent ditetapkan sebesar Rp. 35.000.000. Sampai saat ini plafon dana tersebut belum bertambah maupun berkurang.

b. Prosedur Permintaan dan Pertanggungjawaban Dana Kas Kecil