virulen, menyebabkan 1 sampai 9 persentase dari kasus di Afrika dan jarang di United States. Marcdante et al., 2011.
Virus ini menyebar ke manusia dalam salah satu cara yang berikut : • Melalui kontak seksual – termasuk oral, vagina, dan seks anal
• Melalui darah – melalui transfusi darah atau penggunaan jarum
suntik yang berulang pada pasien yang berbeda.
• Dari ibu ke anak – Seseorang wanita hamil dapat menyebarkan virus ke janinnya melalui peredaran darah
bersama shared mereka atau dengan
menyusui ASI Marcdante et al., 2011.
2.3. Faktor Risiko
1 Ibu berisiko tinggi
Setiap bayi yang lahir dari ibu yang berisiko tinggi, sangat berisiko. Ibu berisiko tinggi termasuk pengguna intravena narkoba, penderita hemofilia,
pasangan laki-laki biseksual, dan pasangan dari penderita hemofilia. Ada beberapa mekanisme untuk transmisi virus termasuk keaadan penyakit ibu, paparan janin
pada cairan tubuh ibu yang terinfeksi, respons imun ibu yang menurun, dan pemberian ASI. Risiko penularan tampaknya lebih besar jika jumlah CD4 ibu
berkurang, atau ada peningkatan beban virus p24 antigenemia, atau kultur darah HIV positif. Jumlah virus maternal dapat memprediksi transmisinya lebih baik
daripada indikator klinis atau imunologi. Rute yang bakal menyebabkan infeksi termasuk, campuran darah ibu dan janin dan infeksi di seluruh plasenta ketika
intergriti yang terganggu contohnya, placentitis sifilitik dan chorioamnionitis. Peningkatan risiko penularan vertikel telah berkorelasi dengan durasi peningkatan
pecahnya ketuban sebelum melahirkan Gomella et al.,1999.
2 Transfusi Darah
Skrining donor darah telah berkurang tetapi belum sepenuhnya dihilangkan risiko karena orang-orang yang baru terinfeksi, viremic tapi
seronegatif selama 2-4 bulan dan juga karena dari beberapa orang yang terinfeksi, sebanyak 5 sampai 15 persentase adalah seronegatif. Risiko penularan HIV saat
ini per unit transfusi adalah 1 dalam 225,000 Gomella et al., 1999. 3
Pemberian ASI ASI adalah cara penularan HIV yang utama pasca kelahiran untuk bayi.
RNA dan DNA provirus HIV-1 telah terdeteksi di sel ASI. Viral load dalam kolostrum tampaknya sangat tinggi. Risiko tertinggi dari ASI adalah ketika infeksi
primer ibu terjadi dalam beberapa bulan pertama setelah dilahirkan Gomella et al., 1999.
4 Anak yang terpapar pada infeksi HIV dari kekerasan seksual Alergi-
Imunologi Anak IDAI, 2010. 5
Anak remaja dengan hubungan seksual berganti-ganti pasangan Alergi- Imunologi Anak IDAI, 2010.