Kepemimpinan Nilai – Nilai dan Kepemimpinan dalam Islam
2. Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan support atau keterlibatan
orang – orang yang dipimpin dalam melaksanakan tugas – tugas pokok
kelompokorganisasi. Sedikitnya ada enam tipologi kepemimpinan, yaitu sebagai berikut:
39
1. Tipe Otoriter, adalah tipe pemimpin yang berbagai kegiatan yang akan
dilakukan dan penetapan keputusan ditentukan sendiri oleh pemimpin semata – mata. tidak memberi kesempatan pada bawahan.
2. Tipe Demokratis, adalah tipe pemimpin yang berbagai kegiatan yang akan
dilakukan dan penetapan keputusan ditentukan bersama antara pemimpin dengan bawahan. memberi kesempatan partisipasi pada bawahan.
3. Tipe Liberal, adalah tipe pemimpin yang berbagai kegiatan dan penetapan
keputusan lebih anyak diserahkan pada bawahan. memberi kebebasan pada bawahan.
4. Tipe Populis, adalah tipe pemimpin yang mampu mebangun rasa solidaritas
pada bawahan atau pengikutnya. 5.
Tipe Kharismatik, adalah tipe pemimpin yang memiliki nilai ciri khas kepribadian yang istimewa atau wibawa yang tinggi sehingga sangat dikagumi
dan mempunyai pengaruh yang besar terhadap bawahan atau pengikutnya. 6.
Tipe kooperatif, dimaksudkan sebagai kepemimpinan ciri khas Indonesia, yaitu yang memiliki jiwa Pancasila, yang memiliki wibawa dan daya untuk
membawa serta dan memimpin masyarakat lingkungannya kedalam kesadaran kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan Undang
– Undang Dasar 1945. Kepemimpinan Dalam Islam
39
Soekarso dan Iskandar Putong, Kepemimpinan: Kajian Teoritis dan Praktis, Jakarta: Erlangga, 2015, h.20.
Di dalam Islam kepemimpinan identik dengan istilah khalifah yang berarti wakil. Ini merujuk pada surat Al-Baqarah 2 ayat 30 yang berbunyi:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. mereka berkata:
Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal
Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? Tuhan berfirman: Sesungguhnya aku mengetahui apa yang
tidak kamu ketahui. Selain kata khalifah disebutkan juga kata Ulil Amri yang satu akar dengan
kata amir, kata ulil amri berarti pemimpin yang tertinggi dalam masyarakat Islam, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-
Nisa’ 4 ayat 59:
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul Nya, dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat
tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah Al Quran dan Rasul sunnahnya, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya.
Dari ayat tersebut pelajaran yang dapat kita petik yaitu : 1.
Taat kepada Rasul dan Ulil Amri dalam ayat ini bersifat mutlak, selama Ulil Amri tidak memerintahkan kepada yang dilarang oleh Allah SWT.
2. Rasul memiliki dua kedudukan. Pertama, menjelaskan hukum-hukum Tuhan
dan menunaikan risalahNya. Kedua, mengelola urusan masyarakat dan menjelaskan peraturan-peraturan pemerintahan berdasarkan kebutuhan.
3. Jalan yang terbaik menyelesaikan perselisihan mazhab Islam adalah
merujuk kepada al-Quran dan Sunnah Rasul yang diterima oleh semua orang. 4.
Masyarakat haruslah menerima pemerintahan Islam dan mendukung para pimpinan yang adil.
Dalam pandangan islam, seorang pemimpin itu adalah orang yang diberi amanat oleh Allah SWT untuk memimpin siapa saja yang dipimpin. Dengan
menjadi pemimpin maka ia akan dimintai pertanggung jawabannya kelak di akhirat. Veitzal Rivai menyebutkan ada enam ciri kepemimpinan dalam Islam,
yaitu:
40
1. Setia kepada Allah, menjadi pemimpin sudah sepatutnya bersedia setia kepada
Allah, bukan karena ambisi menjadi penguasa tetapi mengikuti aturan maupun syariat yang sudah ditetapkan Allah SWT.
2. Tujuan Islam secara menyeluruh, pemimpin harus bisa mengendalikan yang
dipimpin secara menyeluruh, karena dalam Islam kepentingan yang dilakukan oleh pemimpin bukan hanya untuk pribadi atau segelintir kelompok melainkan
secara menyeluruh. 3.
Menjunjung tinggi syariat dan akhlak Islam, pemimpin dalam Islam adalah orang yang mampu memegang teguh aturan
– aturan di dalam syariat Islam, oleh karena itu pemimpin tidak boleh mengabaikannya. Jika pemimpin mengabaikan aturan
dalam syariat Islam maka pemimpin tersebut di makzulkan. 4.
Pengemban Amanah, pemimpin adalah seorang pengemban amanah dari Allah. 5.
Bermusyawarah dan tidak sombong, kepemimpinan Islam memiliki prinsip dasar yaitu terlaksananya musyawarah untuk menyelesaikan masalah.
40
Veithzal Rivai, Kiat Memimpin Dalam Abad ke-21, Jakarta: Murai Kencan, 2004, h.72-73.
6. Disiplin, konsisten dan konsekwen, ini adalah ciri dari kepemimpinan dalam Islam.
Sifat dan sikap ini tentunya akan diwujudkan dalam semua tindakan maupun perbuatan.
41