33 merupakan kegiatan paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan di
sekolah. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa
sebagai anak didik. Belajar merupakan pengembangan pengetahuan baru, keterampilan dan
sikap ketika seorang individu berinteraksi dengan informasi dan lingkungan. Belajar terjadi setiap saat. Kita belajar sesuatu hanya dengan berjalan menelusuri
jalan raya, menonton TV, berbincang-bincang dengan orang lain, atau hanya dengan cara menganmati lingkungan sekitar kita. Tipe belajar incidental di atas
bukan menjadi daya tarik utama dari tugas profesi kependidikan kita, namun kita akan peduli terutama kepada belajar yang berlangsung dalam merespons apa
yang kita usahakan dan kita tawarkan. Bagaimana kita mendesain dan menyusun perencanan pembelajaran menjadi suatu perhatian utama kita bukan hanya
dengan apa kita pelajari melainkan juga bagaimana siswa menggunkana apa yang mereka pelajari. Proses pembelajaran melibatkan pemilihan penyusunan dan
pengiriman informasi dalam suatu lingkungan yang sesuai dan cara siswa berinteraksi dengan informasi tersebut.
C. Mata Pelajaran IPA
Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan
dengan penalaran sehingga mendapat suatu kesimpulan.
32
32
Ahmad Santoso, Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta: Kencana, 2013, h. 167.
34 Ilmu Pengetahuan Alam IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi
juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta
prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga
dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
33
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diindentifikasikan.
Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan.di tingkat SDMI diharapkan ada penekanan pembelajaran
Salingtemas Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan
konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana. Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah scientific
inquiry untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta
33
Departemen Agama RI, Standar Isi Madrasah Ibtidaiyah, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Madrasah, 2006, h. 108.
35 mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu
pembelajaran IPA di SDMI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap
ilmiah.
D. Kerangka Berpikir