24
d. Rechtreglemen Buitengewesten R.Bg
e. Peraturan Menteri Agama RI No.2 Tahun 1987 tentang Wali Hakim
f. Peraturan Menteri Agama RI No.30 Tahun 2005 tentang Wali Hakim
g. Undang-Undang No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama
h. Undang-Undang No.3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama
i. Undang-Undang No.50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama
j. Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 tentang Perkawinan
k. Putusan MARI No.261KAG2009
2. Bahan hukum sekunder yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan terhadap bahan hukum primer misalnya buku-buku yang berhubungan dengan
permasalahan, tulisan para ahli, makalah, hasil penelitian, karya ilmiah atau hasil-hasil seminar yang relevan dengan penelitian ini.
3. Bahan hukum tersier yaitu bahan hukum yang memberikan informasi dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder misal
kamus hukum, kamus fiqih, majalah, surat kabar, kamus bahasa Indonesia, internet, jurnal-jurnal.
3. Tehnik Pengumpulan Data
Adapun untuk memperoleh data yang relevan dengan permasalahan yang diteliti dan dikaitkan dengan jenis penelitian hukum yang bersifat normatif maka
tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan library research yaitu pengumpulan data dilakukan dengan cara
menghimpun data yang bersala dari kepustakaan, berupa peraturan perundang-
Universitas Sumatera Utara
25
undangan, buku-buku atau literatur, jurnal ilmiah, majalah-majalah, artikel, putusan pengadilan
yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti serta tulisan-tulisan yang terkait dengan peranan wali dalam keabsahan nikah menurut hukum Islam.
4. Alat Pengumpulan Data
Pengumpulan data diawali dengan kegiatan penelusuran peraturan perundang- undangan dan sumber hukum postif lain dari sistem hukum yang dianggap relevan
dengan pokok persoalan hukum yang sedang dihadapi.
55
Berdasarkan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini maka alat pengumpulan data yang digunakan yaitu studi dokumen dengan meneliti dokumen-
dokumen tentang hukum Islam. Dokumen ini merupakan sumber informasi penting.
5. Analisis Data
Puncak kegiatan pada suatu penelitian ilmiah hukum adalah menganalisis data yang merupakan hasil penelitian yang telah dilakukan.
56
Analisa data merupakan suatu proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema
dan dapat dirumuskan suatu hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
57
Penelitian yuridis normatif yang bersifat kualitatif adalah penelitian yang mengacu pada hukum yang terdapat dalam peraturan peraturan perundang-undangan
dan putusan pengadilan serta norma-norma yang hidup dan berkembang dalam masyarakat.
58
55
Zainuddin Ali, Op.Cit, hal.109
56
Tampil Anshari Siregar, Metodoogi Penelitian Hukum, Pustaka Bangsa Press, Medan, 2007, hal.104
57
Lexy J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya , Bandung ,2002, hal. 101
58
Zainuddin Ali, Op.Cit, hal.105
Universitas Sumatera Utara
26
Berdasarkan sifat penelitian yang menggunakan metode penelitian bersifat deskriptif analitis, analisis data yang dipergunakan adalah pendekatan kualitatif
terhadap data sekunder.
59
Adapun tahap-tahap dalam melakukan analisis secara kualitatif adalah:
60
a. Mengumpulkan bahan-bahan hukum yang relevan dengan permasalahan yang diteliti.
b. Memilih kaidah-kaidah hukum atau doktrin yang sesuai dengan penelitian. c. Mensistematisasikan kaidah-kaidah hukum, asas atau doktrin.
d. Menjelaskan hubungan-hubungan antara berbagai konsep, pasal, atau doktrin yang ada.
e. Menarik kesimpulan dengan pendekatan deduktif. Dengan demikian kegiatan analisis data ini dilakukan dengan pendekatan
kualitatif yang diharapkan dapat memberikan kesimpulan yang dilakukan dengan memakai analisa deduktif yaitu cara berpikir yang dimulai dari hal-hal yang umum
untuk selanjutnya mengambil hal-hal yang khusus sebagai kesimpulan dari permasalahan dan tujuan penelitian ini.
59
Ibid, hal.107
60
Amirudin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2004, hal.45
Universitas Sumatera Utara
27
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERNIKAHAN DAN PERANAN WALI
NIKAH MENURUT FIQIH ISLAM DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM A. Pengertian Pernikahan
1. Menurut Fiqih Islam