Metode Pengumpulan Data Koefisien Determinasi R

Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung yang diberikan oleh pihak lain atau berupa suatu dokumen.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan, penelitian menggunakan: a. Kuisioner Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan untuk diisi oleh para responden dan diminta untuk memberikan pendapat atau jawaban atas pertanyaan yang diajukan. b. Wawancara Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab langsung dengan responden dan pihak-pihak yang ada kaitannya dengan masalah yang akan diteliti c. Study Dokumentasi Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek.

3.9 Uji Validitas Dan Reliabilitas

3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner Universitas Sumatera Utara tersebut Ghozali, 2005. Uji Validitas ini dilakukan di UPT. Pengawasan Dan Sertifikasi Benih TPH Medan. Untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Sedangkan untuk mengetahui skor masing – masing item pertanyaan valid atau tidak, maka ditetapkan kriteria statistic sebagai berikut : 1. Jika r hitung r tabel dan bernilai positif, maka variabel tersebut valid. 2. Jika r hitung r tabel, maka variabel tersebut tidak valid. 3. Jika r hitung r tabel tetapi bertanda negatif, maka H0 akan tetap ditolak dan H1 diterima. Tabel 3.3 Uji Validitas No Pernyataan r hitung r tabel Keterangan 1 P1 0,854 0,361 Valid 2 P2 0,834 0,361 Valid 3 P3 0,793 0,361 Valid 4 P4 0,780 0,361 Valid 5 P5 0,796 0,361 Valid 6 P6 0,811 0,361 Valid 7 P7 0,740 0,361 Valid 8 P8 0,757 0,361 Valid 9 P9 0,743 0,361 Valid 10 P10 0,645 0,361 Valid 11 P11 0,824 0,361 Valid 12 P12 0,868 0,361 Valid 13 P13 0,925 0,361 Valid 14 P14 0,857 0,361 Valid 15 P15 0,800 0,361 Valid 16 P16 0,704 0,361 Valid 17 P17 0,610 0,361 Valid Universitas Sumatera Utara 18 P18 0,624 0,361 Valid 19 P19 0,812 0,361 Valid 20 P20 0,489 0,361 Valid 21 P21 0,854 0,361 Valid 22 P22 0,522 0,361 Valid 23 P23 0,580 0,361 Valid 24 P24 0,757 0,361 Valid 25 P25 0,627 0,361 Valid 26 P26 0,743 0,361 Valid 27 P27 0,763 0,361 Valid 28 P28 0,702 0,361 Valid 29 P29 0,743 0,361 Valid 30 P30 0,603 0,361 Valid 31 P31 0,377 0,361 Valid 32 P32 0,712 0,361 Valid 33 P33 0,585 0,361 Valid 34 P34 0,517 0,361 Valid Sumber : Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang mempunyai indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali dan kuncoro 2005. Pengukuran reliabilitas dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut : 1. Menurut Ghozali jika nilai Cronbach’s Alpha 0.60 maka pertanyaan reliabel. 2. Menurut Kuncoro jika nilai Cronbach Alpha 0.80 maka pernyataan reliabel. Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan program Universitas Sumatera Utara SPSS, yang akan memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha α. Tabel 3.4 Uji reabilitas Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items ,974 ,974 34 Sumber : Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah

3.10 Teknik Analisis Data

Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh sekaligus untuk menguji hipotesis yang telah diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Analisis deskriptif adalah suatu analisis yang dilakukan untuk memberikan gambaran secara umum terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi yang diteliti, khususnya mengenai pengaruh prilaku pemimpin dan kompensasi terhadap prestasi kerja pegawai. 2. Analisis regresi linier berganda yaitu suatu analisis yang menguji pengaruh prilaku pemimpin, kompensasi terhadap prestasi kerja pegawai dengan menggunakan rumus Riduwan dan Akdom, 2007:147 sebagai berikut: Y=a+b1X1+b2X2+e Dimana: Y = Prestasi Universitas Sumatera Utara A = Bilangan Konstan dan Nilai Tetap X1 = Prilaku Pemimpin X2 = Kompensasi B1,b2 = Koefisien regresi E = Error

3.10.1 Uji Signifikan Simultan Uji F

Uji F digunakan pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat Ghozali, 2005. Hasil analisis F-hitung keragaman regresi akan dibandingkan dengan f- tabel pada derajat bebas α, k, n-k-1 dan level kepercayaan = 5 . Jika : H0 ditolak apabila f hitung f table, artinya ada pengaruh secara simultan HA ditolak apabila f hitung f tabel, artinya tidak ada pengaruh secara simultan F-hitung ditentukan dengan rumus : R² k f = 1 - R² n – k – 1 Dimana : R² = koefisien determinan berganda N = jumlah sampel k = jumlah variabel bebas Universitas Sumatera Utara

3.10.2 Uji Signifikan Parsial Uji T

Uji ini adalah untuk mengetahui apakah pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat apakah bermakna atau tidak. Pengujian dilakukan dengan membandingkan antara nilai t hitung masing- masing variabel bebas dengan nilai t tabel dengan derajat kesalahan 5 dalam arti α = 0,05. Apabila nilai t hitung t table maka variabel bebasnya memberikan pengaruh bermakna terhadap variabel terikat.

3.10.3 Uji asumi klasik

Uji asumi klasik digunakan untuk melihat atau menguji model yang termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirrnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5, artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang dan Ginting, 2008 2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor Universitas Sumatera Utara melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang bisa dipakai adalah Tolerance 1 atau Tolerance 5, maka tidak terjadi multikolineritas Situmorang dan Ginting, 2008. 3. Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas varians variabel independent adalah konstanta untuk setiap nilai tertentu variabel independen. Model regresi yang baik adalah tidak terjalin heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistic mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Nilai probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5, maka dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan varians residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan lainnya.

3.11 Koefisien Determinasi R

2 Untuk mengukur porsi atau persentase sumbangan variabel bebas yaitu gaya kepemimpinan X 1 dan kompensasi X 2 terhadap prestasi kerja karyawan Y. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 dan X 2 adalah besar terhadap variabel terikat Y. Sebaliknya jika R 2 semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan

UPTD. Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang UPTD.BPSMB adalah salah satu Unit Pelaksanaan Teknis di bawah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara yang mempunyai tugas dibidang pengujian, kalibrasi dan sertifikasi mutu barang, serta menyediakan jasa kalibrasi alat – alat labolatorium sesuai dengan SK. Gubernur Sumatera Utara No. 050 256. K. Tahun 2006. Labolatorium Kalibrasi UPTD. Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Medan mempunyai ruang lingkup besaran : masa, suhu, gaya dan dimensi merupakan sistem mutu secara konsisten serta mengacu sesuai dengan persyaratan ISOVIEC 17025 – 2005 yang selalu mengutamakan mutu dan kalibrasi, yang absah dan akurat dalam rangka kepentingan dan keselamatan manusia serta kepuasan pelanggan. Kegiatan UPTD. Balai Pengujian dan Sertifikasi Barang Mutu Medan berdasarkan SNI ISO IEC 17025:2008 guna memberikan jaminan konsistensi, kompetensi, teknis pengujian dan kalibrasi. Sedangkan Penerapan Mutu Lembaga Sertifikasi Produk LSPro Sumatera Utara mengacu pada Pedoman BSN 401:2000 dan pedoman KAN 4002:2007 UPTD. Badan Pengujian dan Sertifikasi Barang Mutu Medan telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional KAN sebagai Labolatorium Penguji, Labolatorium Kalibrasi dan Lembaga Sertifikasi Produk LSPro. Manfaat kalibrasi tidak diinginkan terjadi Universitas Sumatera Utara