Cakupan Pemeriksaan Kehamilan Keuntungan Layanan ANC

di ketahui seawal mungkin dan dapat segera di kurangi atau di hilangkan Ariani, 2014.

6. Standart Mutu Pelayanan ANC

Pelayanan Antenatal Care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya yang dilaksanakan sesuai dengan standart pelayanan antenatal yang di tetapkan. Kualitas pelayan antenatal erat hubungannya dengan penerapan. Standart pelayana kebidanan yang mana standart pelayanan yang berguna dan penerapan norma dan tingkat kinerja yang di perlukan untuk mencapai hasil yang di inginkan. Penerapan standart pelayanan akan sekaligus melindungi masyarakat, karena penilaian terhadap proses dan hasil penilain dapat di lakukan dengan dasar yang jelas. Mengukur tingkat kebutuhan terhadap standart yang baik input, proses pelayan dan hasil pelayanan khususnya tingkat pengetahuan pasien terhadap pelayanan antenatal yang di kenal standart mutu Meilani, Setiyawati, Estiwidani, Sumarah, 2009.

7. Standart Pelayanan ANC

Dalam buku Meilani, Setiyawati, Estiwidani, Sumarah, 2009 Terdapat 6 Standart dalam pelayanan Antenatal seperti berikut ini :

a. Identifikasi Ibu Hamil

Standart ini bertujuan mengenali dan memotivasi ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya. Pernyataan standart : Bidan melakukan kunjunga rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan teratur. Hasil yang di harapkan adalah : 1. Ibu memahami tanda dan gejala kehamilan 2. Ibu, suami dan masyarakat menyadari akan manfaat pelayanan kehamilan secara dini, tertur serta mengetahui tempat pelayanan kehamilan 3. Meningkat ibu yang memeriksakan diri sebelum kehamilan 12 minggu.

b. Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal

Pemeriksaan dan pemantauan Antenatal bertujuan memberikan pelayanan antenatal berkualitas dan di teliti dalam komplikasi. Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan Antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnese dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan resiko tinggi kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS atau infeksi HIV, memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya yang di berikan oleh puskesmas. Meraka harus mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila di temukan kelainan, mereka harus mampu mengambil tindakan yang di perlukan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya. Hasil yang di harapkan adalah : 1. Ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 kali selama kehamilan 2. Meningkatkan pemanfaatan jasa bidan oleh masyarakat 3. Ibu hamil, suami, keluarga dan masyarakat mengetahuai tanda dan bahaya kehamilan dan tahu apa yang harus di lakukan