By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 26
b. Fasilitas
Motivasi pengunjung untuk bersenang-senang dengan mengisi waktu luang menuntut ketersedianya fasilitas pokok serta fasilitas rekreatif indoor dan outdoor. Fasilitas pokok adalah ruang
tidur sebagai area privasi. Fasilitas rekreasi outdoor meliputi kolam renang, lapangan tennis dan penataan landscape. Manuel-Bory Boid and Fred Lawson, Tourism and Recreation Development,
The Achithectur Ltd, London, 1977
c. Arsitektur dan Suasana
Wisatawan yang berkunjung ke Hotel Resort cenderung mencari akomodasi dengan arsitektur dan suasana yang khusus dan berbeda dengan jenis hotel lainnya. Wisatawan pengguna hotel resort
cenderung memilih suasana yang nyaman dengan arsitektur yang mendukung tingkat kenyamanan dengan tidak meninggalkan citra yang bernuansa etnik.
d. Segmen Pasar
Sasaran yang ingin dijangkau adalah wisatawan pengunjung yang ingin berlibur, bersenang- senang, menikmati pemandangan alam, pantai, gunung dan tempat-tempat lainnya yang memiliki
panorama yang indah.
II.2.7. Klasifikasi Hotel
Di Indonesia pada tahun 1970 oleh pemerintah menentukan klasifikasi hotel berdasarkan penilaian-penilaian tertentu sebagai berikut :
• Luas Bangunan • Bentuk Bangunan
• Perlengkapan fasilitas • Mutu Pelayanan
Namun pada tahun 1977 ternyata sistem klasifikasi yang telah ditetapkan tersebut dianggap tidak sesuai lagi. Maka dengan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. PM.10PW. 301Pdb – 77
tentang usaha dan klasifikasi hotel, ditetapkan bahwa penilaian klasifikasi hotel secara minimum didasarkan pada :
• Jumlah Kamar yang tersedia • Fasilitas yang tersedia
• Peralatan yang digunakan • Mutu Pelayanan yang dimiliki
Berdasarkan pada penilaian tersebut, hotel-hotel di Indonesia kemudian digolongkan ke dalam 5 lima kelas hotel, yaitu :
• Hotel Bintang 1
Universitas Sumatera Utara
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 27
• Hotel Bintang 2 • Hotel Bintang 3
• Hotel Bintang 4 • Hotel Bintang 5
Hotel-hotel yang tidak bisa memenuhi standar kelima kelas tersebut, ataupun yang berada di bawah standar minimum yang ditentukan oleh Menteri Perhubungan disebut Hotel Non Bintang.
Pada tahun 1970-an sampai dengan tahun 2001, penggolongan kelas hotel bintang 1 sampai dengan bintang 5 lebih mengarah ke aspek bangunannya seperti luas bangunan, jumlah kamar dan
fasilitas penunjang hotel dengan bobot penilaian yang tinggi. Tetapi sejak tahun 2002 berdasarkan Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No. KM 3HK 001MKP 02 tentang penggolongan
kelas hotel, bobot penilaian aspek mutu pelayanan lebih tinggi dibandingkan dengan aspek fasilitas bangunannya.
Selanjutnya dijelaskan oleh United State Lodging Industry bahwa , yang utama hotel terbagi menjadi tiga jenis yaitu :
• Transient Hotel , adalah hotel yang letak lokasinya di tengah kota dengan jenis tamu yang menginap sebagian besar adalah untuk urusan bisnis dan turis.
• Residential Hotel , adalah hotel yang pada dasarnya merupakan rumah – rumah berbentuk apartemen dengan kamar – kamarnya , dan disewakan secara bulanan atau
tahunan. Residential Hotel juga menyediakan kemudahan – kemudahan seperti layaknya hotel , seperti restoran , pelayanan makanan yang diantar ke kamar , dan
pelayanan kebersihan kamar • Resort Hotel , adalah hotel yang pada umumnya berlokasi di tempat – tempat wisata ,
dan menyediakan tempat – tempat rekreasi dan juga ruang serta fasilitas konferensi untuk tamu – tamunya.
Pengelompokan hotel menurut standard hotel yaitu :
• Hotel international standard • Hotel semi international standard
• Hotel national standard • Hotel non national standard non claccipied
Penentuan standard hotel tersebut didasarkan atas beberapa system yaitu : • Management system sistem pengelolaan
• Room capacity system sistem kapasitas kamar
Universitas Sumatera Utara
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 28
• Facilities system sistem fasilitas yang dimiliki • Employment system sistem penempatan pegawai
• Administration system sistem administrasi
Pengelompokan jenis hotel menurut ukuran besar kecilnya hotel yaitu : • Hotel kecil small hotel : jumlah kamarnya kurang dari 26 kamar tamu
• Hotel rata – rata kecil sedang small average size hotel : jumlah kamar 26 – 99
kamar tamu • Hotel rata – rata sedang menengah medium average size hotel : jumlah kamar 100
– 299 kamar tamu • Hotel besar large hotel : jumlah kamar 300 – 3000 kamar tamu
Pengelompokan hotel menurut sistem perencanaan penentuan tarifnya yaitu : • European Plan EP : sistem penentuan tariff yang dicantumkan hanya harga sewa
kamarnya tidak termasuk makan – minum dan lainnya • American Plan AP : sistem penentuan tarifsewa kamar ala Amerika dimana harga
yang ditawarkan termasuk sewa kamar + 3 kali makan • Full American Plan FAP : sistem penentuan tarifsewa kamar dimana harga yang
ditawarkan termasuk sewa kamar + 3 kali makan + 3 extras • Modified American Plan MAP : sistem penentuan tarifsewa kamar dimana harga
yang ditawarkan termasuk sewa kamar + 2 meals • Bermuda Plan atau Dual Plan BP DP : sistem penentuan tarifsewa kamar dimana
harga yang ditawarkan termasuk sewa kamar + 1 breakfast • Continental Plan CP : sistem penentuan tarifsewa kamar dimana harga yang
ditawarkan termasuk sewa kamar + 1 breakfast ala continental Pengelompokan hotel menurut lokasi yaitu :
• City Hotel atau Business Hotel • Highway hotel atau motor hotel
• Mountain hotel • Resort hotel atau beach hotel
Pengelompokan hotel menurut ukuran mayoritas tamunya yang menginap yaitu :
Universitas Sumatera Utara
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 29
• Hotel yang mayoritas tamunya “ businessman “ disebut business hotel • Hotel yang mayoritas tamunya remaja disebut youth hotel hostel
• Hotel yang mayoritas tamunya adalah wanita disebut woman hotel • Hotel yang mayoritas tamunya adalah orang tua yang ingin istirahat cure hotel
Pengelompokan hotel yang ditinjau dari segi hari – hari operasinya yaitu : • Seasonal hotel , hotel yang hanya beroperasi secara musiman
• Year around operating days hotel , hotel yang beroperasi sepanjang tahun.
II.2.8. Klasifikasi Resort