Kedudukan dan Wewenang Kepolisian Republik Indonesia

BAB II PENGERTIAN PENEGAKAN HUKUM SERTA PENYIKSAAN

DALAM HUKUM ISLAM HUKUM POSITIF Konteks penyiksaan dalam penulisan skripsi ini adalah penyiksaan yang dilakukan oleh aparat kepolisian, oleh karenanya sebelum menjelaskan pengertian penyiksaan dalam wacana hukum Islam dan hukum positif, maka penulis akan menguraikan pengertian penegakan hukum serta kedudukan dan wewenang kepolisian Republik Indonesia terlebih dahulu.

A. Kedudukan dan Wewenang Kepolisian Republik Indonesia

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kedudukan mempunyai arti, yaitu; tempat kediaman; tempat pegawai tinggal untuk melakukan pekerjaan atau jabatannya; letak atau tempat suatu benda; tingkatan atau martabat; keadaan yang sebenarnya; dan status keadaan atau tingkatan orang, badan atau negara. 1 Dari keenam makna tersebut, makna keenam yang sesuai dengan konteks pembahasan Kepolisian Republik Indonesia ini, yaitu makna status tingkatan lembaga. Jadi yang dimaksud dengan kedudukan Kepolisian Republik Indonesia adalah status lembaga Kepolisian Republik Indonesia. 1 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, Edisi Ketiga, Cet. II, h. 277 18 Sedangkan wewenang memiliki tiga arti, yaitu: hak dan kekuasaan untuk bertindak atau kewenangan; kekuasaan untuk membuat keputusan, memerintah, dan melimpahkan tanggungjawab kepada orang lain; dan fungsi yang boleh tidak dilaksanakan. 2 Dari ketiga makna ini, yang sesuai dengan konteks pembahasan Kepolisian Republik Indonesia ini adalah makna pertama. Jadi maksud dari wewenang Kepolisian Republik Indonesia adalah hak dan kekuasaan Kepolisian untuk melakukan suatu tindakan. Adapun pengertian kepolisian itu sendiri adalah sebagaimana termaktub dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 02 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, yaitu segala hal-ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Jadi pengertian kedudukan dan wewenang Kepolisian Republik Indonesia berdasarkan uraian di atas adalah status atau tingkatan dan kewenangan yang berkaitan dengan fungsi lembaga polisi sesuai dengan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Kedudukan Kepolisian Republik Indonesia diatur di dalam pasal 8 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 02 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Republik Indonesia, yaitu: Pasal 8 1 Kepolisian Negara Republik Indonesia berada di bawah Presiden. 2 Kepolisian Negara Republik Indonesia dipimpin oleh Kapolri yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Presiden sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 2 Ibid, h. 1272 Sedangkan wewenang Kepolisian Republik Indonesia diatur di dalam pasal 13, 14, 15, dan 16 Undang-Undang Nomor 02 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Berdasarkan pasal-pasal tersebut, maka wewenang kepolisian terkait dengan perlindungan terhadap seorang tersangka harus melandaskan pada prinsip-prinsip hak asasi manusia, termasuk prinsip hak seorang tersangka untuk tidak disiksa. Pasal 13 menjelaskan mengenai tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia yang meliputi: a memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; b menegakkan hukum; dan c memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Pada pasal penjelasan mengenai pasal 13 tersebut dijelaskan bahwa rumusan tugas pokok tersebut bukan meruapakan urutan prioritas, ketiga-tiganya sama penting, sedangkan dalam pelaksanaannya tugas pokok mana yang akan dikedepankan sangat tergantung pada situasi masyarakat dan lingkungan yang dihadapi karena pada dasarnya ketiga tugas pokok tersebut dilaksanakan secara simultan dan dapat dikombinasikan. Di samping itu, dalam pelaksanaan tugas ini harus berdasarkan norma hukum, mengindahkan norma agama, kesopanan, dan kesusilaan, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia. Berdasarkan tugas pokok sebagaimana dijelaskan pada pasal 13 di atas, maka diatur pada pasal 14 ayat 1 huruf g bahwa dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana harus sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundangan lainnya. 3 Oleh karenanya dalam proses sebuah penyelidikan dan penyidikan, aparat harus dibekali dengan pengetahuan dan kemampuan dalam menangani sebuah perkara. Hal ini sebagaimana diatur pada pasal 15 ayat 2 huruf g bahwa tugas kepolisian adalah memberikan petunjuk, mendidik, dan melatih aparat kepolisian khusus dan petugas pengamanan swakarsa dalam bidang teknis kepolisian. Termasuk juga pengetahuan dan kemampuan penyelidikan dan penyidikan tanpa menggunakan kekerasan atau penyiksaan. Pada pasal 16 ayat 1 dijelaskan secara tegas tugas-tugas kepolisian di bidang pidana khususnya yang berkaitan dengan seorang tersangka atau orang yang diduga melanggar tindak pidana bahwa kepolisian berwenang melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan; membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam rangka penyidikan; melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat; dan memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi. Namun tindakan ini harus melandaskan pada nilai-nilai HAM sebagaimana diatur pada pasal 16 ayat 2 bahwa tindakan penyelidikan dan penyidikan yang dilaksanakan jika memenuhi syarat sebagai berikut: 3 Peraturan perundangan lainnya seperti Pasal 8 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 Tenatang Pokok Kekuasaan Kehakiman, yang menjelaskan tentang seorang tersangka yang harus diperlakukan sebagai orang yang belum bersalah {resumption of Innocence Asas Praduga Tak Bersalah. a. Tidak bertentangan dengan suatu aturan hukum; b. Selaras dengan kewajiban hukum yang mengharuskan tindakan tersebut dilakukan; c. Harus patut, masuk akal, dan termasuk dalam lingkungan jabatannya; d. Pertimbangan yang layak berdasarkan keadaan yang memaksa; dan e. Menghormati hak asasi manusia. Dari uraian mengenai kedudukan dan wewenang Kepolisian Negara Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 di atas, maka Kepolisian berada di bawah Presiden. Kepolisian sebagai alat negara harus melaksanakan kekuasaan negara di bidang kepolisian preventif dan represif dalam rangka criminal justice system, dengan tugas utama pemeliharaan keamanan negeri serta menjunjung tinggi prinsip dan nilai-nilai hak asasi manusia.

B. Pengertian Penegakan Hukum