Dasar Hukum Receivable Financing

29 dalam pembayaran yang dilakukan secara angsuran maupun tunai. 29 Ia menambahkan bahwa Al­Qardhul Hasan merupakan pinjaman yang harus dikembalikan pada akhir suatu waktu yang telah disepakati tanpa keharusan membayar bunga ataupun pembagian untung rugi dalam bisnis. 30 Sedangkan menurut Abdul Fatah, Al­Qardhul Hasan adalah suatu pinjaman yang diberikan seseorang kepada orang lain tanpa dituntut untuk mengembalikan apa­apa bagi peminjam, kecuali pengembalian modal pinjaman tersebut. 31 Dari beberapa uraian di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Al­Qarhdul Hasan merupakan suatu jenis pinjaman produk pembiayaan dari pemilik modal baik individu maupun kelompok yang pengembalian pinjaman uangnya tidak disertai dengan bunga, namun pihak peminjam berkewajiban untuk membayar biaya administrasi.

2. Dasar Hukum Receivable Financing

Dalam Islam piutang yang tidak mengharapkan imbalan bagi pemilik modal dikenal dengan istilah Al­Qardhul Hasan. Al­Qardhul Hasan adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali. Al­Qardhul Hasan disyaratkan sebagai bentuk atau cara pendekatan manusia kepada Allah SWT, karena Al­Qardh berarti lemah lembut kepada manusia, mengasihi mereka dan memberikan kemudahan 29 M. Umar Chapra, Al­Qur’an Menurut Sistem Moneter Yang Adil, Yogyakarta: Yayasan Dana Bhakti Primayasa, 1997, h. 40 30 M. Umar Chapra, Al­Qur’an Menurut Sistem Moneter Yang Adil, h. 40 31 Toto Abdul Fatah, Bank Tidak Identik Dengan Riba, Jawa Barat: MUI, tth, h. 42 30 dalam urusan mereka. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT sebagai berikut : ... qçRuryès?ur ’n?tã ÎhŽÉ9ø9 3“uqø-G9ur Ÿwur qçRuryès? ’n?tã ÉOøOM} Èbºurô‰ãèø9ur 4 qà¨?ur © ¨bÎ © ߉ƒÏ‰x© ÉsÏèø9 ﺓﺪﺋﺎﻤﻟﺍ : 2 . Artinya : “... Dan tolong­menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong­menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa­Nya” QS. Al­ Maidah : 2 Transaksi Al­Qardh diperbolehkan oleh para ulama berdasarkan Al­Qur’an dan hadits Rasulullah SAW serta ijma’ ulama. Sungguh pun demikian, Allah SWT mengajarkan kepada hamba­Nya agar meminjamkan sesuatu bagi Allah SWT. 32 Dasar hukum dari pemberian pinjaman tunai kebajikan Al­Qardhul Hasan adalah firman Allah SWT sebagai berikut : ƨB sŒ “Ï© ÞÚÌ•øム© ·Êö•s YZ|¡ym çmxÿÏ軟Òã‹sù ms9 ÿãsur Ö•ô_r ÒOƒÌ•x. ﺪﻳﺪﺤﻟﺍ : 11 . Artinya : “Barang siapa yang meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan balasan pinjaman itu untuknya, dan ia akan memperoleh pahala yang banyak” QS. Al­Hadid : 11. Adapun yang menjadi landasan dalil dalam ayat ini adalah bahwa seorang hamba yang diserukan untuk meminjam kepada Allah SWT, yaitu dengan cara membelanjakan harta di jalan Allah. Selaras dengan meminjam kepada Allah SWT, seorang hamba diseru untuk meminjam 32 M. Syafi’i Antonio, Bank Syariah; Dari Teori ke Praktek, h. 132 31 kepada manusia sebagai bagian dari kehidupan masyarakat. 33 Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT sebagai berikut : `¨B sŒ “Ï© ÞÚÌ•øム© ·Êö•s YZ|¡ym mxÿÏ軟ÒãŠsù ÿs ]ùyèôÊr ZouŽ•ÏWŸ2 4 ªur âÙÎ6øtƒ äÝ+Áö6tƒur ÏmøŠs9Îur šcqãèy_ö•è? ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ : 245 . Artinya : “Barang siapa yang memberi pinjaman kepada Allah sesuatu pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan kelipatan yang banyak dan Allah akan menyempitkan dan melapangkan rizki, dan kepada­ Nyalah kamu dikembalikan” QS. Al­Baqarah : 245. Ayat lain yang berbicara tentang masalah Al­Qardhul Hasan adalah firman Allah SWT sebagai berikut : ... qãKŠÏrur no4qn=¢Á9 qè?uäur no4qx.¨“9 qàÊÌ•ørur © ·Êö•s YZ|¡ym 4 ... ﻞﻣﺰﻤﻟﺍ : 20 . Artinya : “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik” QS. Al­ Mujammil : 20. Pada ayat lainnya yang masih berbicara tentang Al­Qardhul Hasan adalah firman Allah SWT sebagai berikut : yg•ƒr¯»tƒ šúïÏ© þqãZtBuä sŒÎ LäêZtƒy‰s? Aûøïy‰Î ’nÎ 9y_r ‘wK|¡•B çnqç7çFò2sù ... ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ : 282 . Artinya : “Hai orang­orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya ...” QS. Al­Baqarah : 282. Al­Qardhul Hasan tidak hanya diabadikan dalam Al­Qur’an, tetapi juga terdapat dalam hadits Rasulullah SAW sebagai berikut : 33 M. Syafi’i Antonio, Bank Syariah; Dari Teori ke Praktek, h. 132 32 َﻋ ْﻦ ِﺇ ْﺑ ِﻦ َﻣ ْﺴ ُﻌ ْﻮ ٍﺩ َﺃ ﱠﻥ ﱠﻨﻟﺍ ِﺒ َﻲ َﺻ َﻠ ﻰ ُﷲﺍ َﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ َﻭ َﺳ ﱠﻠ َﻢ َﻗ َﻝﺎ : َﻣ ِﻣﺎ ْﻦ ُﻣ ْﺴ ِﻠ ٍﻢ ُﻳ ْﻘ ِﺮ ُﺽ ُﻣ ْﺴ ِﻠ ًﻤ ﺎ َﻗ ْﺮ ًﺿ ﺎ َﻣ ﱠﺮ َﺗ ْﻴ ِﻦ ِﺍ ﱠﻻ َﻛ َﻥﺎ َﻛ َﺻﺎ َﺪ َﻗ ِﺔ َﻣ ﱠﺮ ٍﺓ ﻩﺍﻭﺭ ﻦﺑﺍ ﺔﺟﺎﻣ ﻦﺑﺍﻭ ﻥﺎﺒﺣ . 34 Artinya : “Dari Ibnu Mas’ud bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, Bukan seorang muslim yang meminjam kepada muslim lainnya dua kali, melainkan salah satunya adalah setara dengan shadaqah”. HR. Ibnu Majah dan Ibnu Hibban. Selain Al­Qur’an dan hadits Rasulullah SAW yang menjadi landasan hukum Al­Qardhul Hasan, masih terdapat landasan hukum yang menjadi dasar diperbolehkannya transaksi Al­Qardhul Hasan yaitu ijma’ ulama yang diambil dari hadist Rasulullah SAW sebagai berikut : َﻋ ْﻦ َﺃ ِﺑ ﻰ ُﻫ َﺮ ْﻳ َﺮ َﺓ َﺭ ِﺿ َﻲ ُﷲﺍ َﻋ ْﻨ ُﻪ َﻗ َﻝﺎ ٬ َﻗ َﻝﺎ َﺭ ُﺳ ْﻮ ُﻝ ِﷲﺍ َﺻ َﻠ ﻰ ُﷲﺍ َﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ َﻭ َﺳ ﱠﻠ َﻢ : َﻣ ْﻦ َﻧ َﻔ َﺲ َﻋ ْﻦ ُﻣ ْﺴ ِﻠ ٍﻢ ُﻛ ْﺮ َِﺑ ًﺔ ِﻣ ْﻦ ُﻛ َﺮ ِﺏ ﱡﺪﻟﺍ ْﻧ َﻴ ﺎ َﻧ ﱠﻔ َﺲ ُﷲﺍ َﻋ ْﻨ ُﻪ ُﻛ ْﺮ َﺑ ًﺔ ِﻣ ْﻦ ُﻛ َﺮ ِﺏ َﻳ ْﻮ ِﻡ ْﻟﺍ ِﻘ َﻴ َﻣﺎ ِﺔ ٬ َﻭ َﻣ ْﻦ َﻳ َﺴ َﺮ َﻋ َﻠ ﻰ ُﻣ ْﻌ ِﺴ ٍﺮ َﻳ ﱠﺴ َﺮ ُﷲﺍ َﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ ِﻓ ﻰ ﱡﺪﻟﺍ ْﻧ َﻴ ﺎ َﻭ ْﺍ َﻵ ِﺧ َﺮ ِﺓ ٬ َﻭ َﻣ ْﻦ َﺳ َﺘ َﺮ ُﻣ ْﺴ ِﻠ ًﻤ ﺎ َﺳ َﺘ َﺮ ُﷲﺍ ِﻓ ﻰ ﱡﺪﻟﺍ ْﻧ َﻴ ﺎ َﻭ ْﺍ َﻵ ِﺧ َﺮ ِﺓ ٬ ُﷲﺍﻭ ِﻓ ﻰ َﻋ ْﻮ ِﻥ ْﻟﺍ َﻌ ْﺒ ِﺪ َﻣ َﻛﺎ َﻥﺎ ْﻟﺍ َﻌ ْﺒ ُﺪ ِﻓ ﻰ َﻋ ْﻮ ِﻥ َﺃ ِﺧ ْﻴ ِﻪ ﻩﺍﻭﺭ ﻢﻠﺴﻣ . 35 Artinya : “Dari Abi Hurairah ra berkata, bersabda Rasulullah SAW : Barang siapa melepaskan seorang muslim dari suatu kesusahan dunia, niscaya Allah akan melepaskan dia dari kesusahan­kesusahan hari kiamat, dan barang siapa yang memberi kelonggaran pada seseorang yang ditimpa kesusahan, niscaya Allah akan memberi kelonggaran baginya di dunia dan di akhirat, dan barang siapa yang menutupi keburukan seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi keburukannya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa menolong hamba­Nya selama hamba itu menolong saudaranya” HR. Muslim. Para ulama sepakat bahwa Al­Qardhul Hasan boleh dilakukan. Kesepakatan ulama ini didasari atas naluri manusia yang tidak dapat hidup 34 Abu Ishaq Al­Syaerazi, Al­Muhadzab, Mesir: Musthafa Al­Babi Al­Halabi, tth, h. 302 35 Abu Ishaq Al­Syaerazi, Al­Muhadzab, h. 302 33 tanpa pertolongan dan bantuan saudaranya, tidak ada seorang pun yang tidak membutuhkan pertolongan. Oleh sebab itu, pinjam meminjam sudah menjadi satu bagian kehidupan di dunia. Islam adalah agama yang sangat memperhatikan kebutuhan umatnya. 36 Contoh dalam perdagangan, seseorang memiliki modal tetapi tidak pandai berdagang atau tidak memiliki kesempatan untuk berdagang, sedangkan orang lain pandai dan cakap serta memiliki waktu yang cukup untuk berdagang, tetapi tidak memiliki modal. 37 Dari ketiga landasan tersebut yaitu Al­Qur’an, hadits Rasulullah SAW dan ijma’ ulama secara jelas membolehkan pelaksanaan Al­Qardhul Hasan, tetapi kebolehan tersebut belum bersentuhan dengan harta yang dapat dipinjamkan. Para ulama sepakat bahwa boleh meminjamkan harta yang bisa ditakar, ditimbang ataupun makanan. Imam Syafi’i berpendapat bahwa boleh meminjamkan segala sesuatu kecuali manusia. Sementara itu, Imam Hanafi berpendapat bahwa tidak boleh meminjamkan sesuatu yang tidak bisa ditakar dan ditimbang. 38 Menurut Imam Hanafi seperti dikutip Wahbah Zuhailly, sah memberi pinjaman barang­barang mitsly, yaitu barang­barang yang memiliki unit yang serupa di pasar atau barang­barang yang tidak memiliki perbedaan yang mencolok bila ditinjau dari aspek harga. Adapun yang termasuk barang mitsly adalah barang yang dapat ditakar dan 36 M. Syafi’i Antonio, Bank Syariah; Dari Teori ke Praktek, h. 132 ­ 133 37 Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2005, Cet. ke­38, h. 299 38 Hasan Ayyub, Fiqh Muamalat fi Al­Islam, Beirut: Daar Al­Tauhid, 1998, h. 174 34 ditimbang karena bentuknya sama seperti buah kelapa, telur dan dapat diukur dengan sesuatu ukuran panjang seperti kain. 39 Sedangkan Imam Malik, Syafi’i dan Hambali mengatakan bahwa boleh memberikan pinjaman pada setiap harta yang sah untuk dijual baik itu barang yang dapat ditakar atau ditimbang seperti emas, perak dan makanan atau barang­barang tersebut adalah barang qimiy, yaitu barang­ barang yang tidak mempunyai unit yang serupa di pasar seperti barang perniagaan. 40

3. Jenis­jenis Receivable Financing