Kegiatan Promosi Melalui Penggunaan Media

86

D. Kendala atau Hambatan yang Dihadapi Perpustakaan Kementerian

Pekerjaan Umum Dalam Melakukan Promosi Perpustakaan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum dalam melaksanakan kegiatan promosinya juga menemui kendala-kendala atau hambatan yang dapat menghambat proses berjalannya kegiatan promosi di perpustakaan ini. Banyaknya kendala yang dihadapi seperti masalah kurangnya petugas perpustakaan, kurangnya kreatifitas dan inovasi pustakawan dalam kegiatan promosi, dan juga masalah anggaran yang membuat promosi berjalan kurang maksimal dalam dilaksanakan di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum. Kurangnya Sumber Daya Manusia atau petugas perpustakaan menurut narasumber juga dapat menghambat kegiatan promosi perpustakaan, hal ini didukung oleh penjelasan dari narasumber yang merupakan pustakawan yang bertanggung jawab di bagian promosi perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum: “karena kita petugas perpustakaannya sedikit, jadi kalau promosi sering kurang orang apalagi kalau sedang melaksanakan promosi diluar perpustakaan pasti perpustakaan Kementerian PU akan tutup karena tidak ada orang.” 1 Kurangnya petugas perpustakaan atau Sumber Daya Manusia SDM di perpustakaan menjadi salah satu faktor kendala atau hambatan perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum dalam menjalankan promosi perpustakaan, hal ini menjadi kendala disebabkan bila perpustakaan sedang melakukan kegiatan promosi diluar dari perpustakaan maka perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum akan ditutup karena semua petugas perpustakaan membantu dalam 1 Wawancara pribadi dengan Wayan, Jakarta, 2 Oktober 2014. 87 menjalankan kegiatan promosi. Apabila perpustakaan tetap ingin buka untuk melayani pemustaka maka kegiatan promosi yang dilakukan akan mengalami hambatan dikarenakan kurangnya Sumber Daya Manusia dalam melakukan kegiatan promosi. Selain kurangnya Sumber Daya Manusia SDM permasalahan atau hambatan berikutnya dalam kegiatan promosi yang dilakukan oleh perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum adalah kurangnya kreatifitas dan inovasi pustakawan terhadap teknik pemasaran atau promosi. Hal ini didukung oleh penjelasan yang disampaikan dari narasumber yang merupakan pustakawan yang bertanggung jawab di bagian promosi perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum: “Kita ini kan pustakawan jadi kurang begitu mengerti tentang pemasaran atau promosi, misalnya kalau kita mau mengadakan promosi karena kita tidak mengerti desain dan segala macam jadi kita butuh tenaga ahli untuk desain, layout, poster, tampilan, pameran dll kita pasti panggil orang karena itu bukan bidang kita” 2 Dalam hal ini kurangnya kreatifitas dan inovasi pustakawan juga menjadikan salah satu kendala atau hambatan tersendiri yang dihadapi oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum, karena apabila setiap kali perpustakaan akan melakukan kegiatan promosi dan menggunakan tenaga diluar petugas perpustakaan atau pustakawan maka hal ini akan berdampak juga pada biaya atau anggaran yang dikeluarkan akan bertambah besar. Apalagi anggaran atau biaya menjadi salah satu faktor kendala atau hambatan perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum dalam menjalankan kegiatan promosi. Hal ini didukung oleh penjelasan yang dikemukakan dari 2 Wawancara pribadi dengan Wayan, Jakarta, 2 Oktober 2014. 88 narasumber yang merupakan pustakawan yang bertanggung jawab di bagian promosi perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum: “Anggaran itu masalah klasik, karena perpustakaan ini berada dibawah naungan Kementerian Pekerjaan Umum jadi kita juga harus menyesuaikan dengan anggaran yang diberikan kementerian PU jadi kegiatan promosi yang dilakukan perpustakaan juga harus disesuaikan dengan anggaran atau dana yang diberikan” 3 Keterbatasan dana atau anggaran menjadi kendala atau hambatan perpustakaan dalam menjalankan kegiatan promosi perpustakaan, pustakawan harus pintar-pintar dalam mengatasi keterbatasan biaya tersebut agar promosi perpustakaan tetap berjalan. Minimnya biaya atau anggaran akan menghambat proses berlangsungnya kegiatan-kegiatan promosi seperti pembuatan souvenir, brosur, poster, pengadaan kegiatan acara promosi dan lain-lain. Dengan adanya hambatan atau kendala seperti keterbatasan SDM, kurangnya kreatifitas dan inovasi pustakawan serta minimnya dana atau anggaran tentu saja akan berimbas kepada kelancaran kegiatan promosi yang akan dilakukan oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum. Karena kegiatan promosi sangat penting dilakukan oleh sebuah perpustakaan yang nantinya akan menunjang tugas dan fungsi sebuah perpustakaan itu sendiri dengan cara mengenalkannya serta mempublikasikannya kepada pengguna dan calon pengguna perpustakaan. 3 Wawancara pribadi dengan Wayan, Jakarta, 2 Oktober 2014. 89

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah pada bab sebelumnya dijelaskan mengenai hasil dan pembahasan penelitian, maka pada bab ini akan dikemukakan hal-hal yang merupakan kesimpulan yang diambil untuk menjawab permasalahan penelitian ini. Selanjutnya, akan diuraikan saran-saran yang dapat dijadikan masukan bagi beberapa pihak. 1. Secara umum pelaksanaan kegiatan promosi yang telah dilakukan oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum melalui penciptaan lingkungan, melalui layanan perpustakaan dan melalui penggunaanpemanfaatan media sudah berada pada tingkatan baik, yaitu 2,96. Kegiatan promosi melalui layanan perpustakaan memperoleh skor tertinggi dibandingkan dengan kegiatan promosi melalui penciptaan lingkungan dan melalui penggunaan media. 2. Pelaksanaan kegiatan promosi yang telah dilakukan oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum melalui penciptaan lingkungan sudah mencapai pada tingkatan baik. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang diperoleh dari beberapa variabel yaitu mencapai skor 2,94. 3. Pelaksanaan kegiatan promosi melalui layanan perpustakaan yang telah dilakukan oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum sudah berada pada tingkatan baik. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang diperoleh dari beberapa variabel yaitu 2,97. Sedangkan pada kegiatan promosi