Review Study Terdahulu Penelitian berjudul “Measurement of Technical Efficiency and Its

13 Nasional dengan skor rata-rata efisiensi teknis sebesar 88,9. Posisi ketiga ditempati Bank swasta dengan skor efisiensi teknis rata-rata sebesar 85,6 dan posisi terakhir ditempati Bank Asing yang memiliki skor efisiensi teknis rata-rata sebesar 71.5. Secara keseluruhan jika bank tersebut semua digabung memiliki skor efisiensi teknis rata-rata 82,5. Hal ini memperlihatkan bahwa bank milik pemerintah baik memiliki tingkat skor efisiensi teknis yang lebih tinggi dari pada Bank Swasta dan Bank Asing di India. Penelitian berjudul “Cost Efficiency of Banks in Transition: Evidence from 289 banks in 15 post-communist countries ” oleh Steven Fries and Anita Taci dalam Working Paper European Bank No 86 tahun 2004. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti perbandingan tingkat efisiensi biaya dari bank-bank di kawasan eropa dalam kurun waktu 1994 hingga 2001 dengan menggunakan metode parametrik dengan alat analisis yaitu Stochastic Frontier Approach SFA. Sample yang digunakan oleh peneliti ialah bank yang terdapat di Eropa Timur. Jumlah bank yang ditetapkan ialah 289 bank di 15 negara. Variabel independen yang digunakan ialah modal, biaya tenaga kerja, pinjaman termasuk pinjaman kepada bank atupun non bank dan DPK. Selain itu penelitian ini juga menggunakan variabel negara yaitu kondisi makro ekonomi setiap negara seperti GDP dalam meneliti efisiensi biaya masing-masing bank. Variabel dependen pada penelitian ini ialah tingkat efisiensi biaya bank . 14 Hasil penelitian ini membagi hasil dengan kategori memasukkan variabel negara atau tidak. Pada penelitian efisiensi yang memasukkan variabel negara, skor efisiensi rata-rata terbaik dimiliki oleh bank yang berada di negara Republik Ceko dengan nilai sebesar 47. Sedangkan skor efisiensi rata-rata terburuk dimiliki oleh bank yang berada di negara Estonia dengan nilai sebesar 85. Penelitian efisiensi dengan kategori tidak memasukkan variabel negara, skor efisiensi rata-rata terbaik dimiliki oleh bank di negara Bulgaria dan Republik Ceko dengan skor efisiensi 42. Sedangkan skor efisiensi rata-rata terburuk dimiliki oleh bank yang berada di negara Estonia. Dari hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa bank yang berada di negara Republik Ceko memiliki skor efisiensi biaya rata-rata yang paling baik. Sementara itu bank di negara Estonia memiliki skor efisiensi rata-rata yang paling buruk. Penelitian berjudul “Profit and cost efficiency in the Italian banking industry 2006-2011 ” oleh Aiello Fransesco dan Bonanno Graziella diterbitkan dalam Munich Personal RePEc Archive MPRA No 48490 tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti tingkat efisiensi perbankan di Italia pada periode 2006 hingga 2011 dengan pendekatan biaya dan keuntungan menggunakan metode parametrik dengan alat analisis yaitu Stochastic Frontier Approach SFA. Pada tahun 2006, sampel yang digunakan berjumlah 686 bank. Tahun 2007, sampel yang digunakan berjumlah 692 bank. Tahun 2008, jumlah sampel yang digunakan ialah 689 bank. Tahun 2010, jumlah sampel yang 15 digunakan ialah 648 bank. Pada tahun terakhir yaitu 2011, jumlah bank yang digunakan yaitu 631 bank. Variabel independen yang digunakan pada penelitian ini adalah sama, namun berbeda dalam variabel dependen. Variabel independen diantaranya surat berharga, kredit, pendapatan komisi, modal, biaya tenaga kerja dan total simpanan. Variabel dependen pada pendekatan biaya adalah tingkat efisiensi biaya bank . Pada pendekatan keuntungan, variabel dependen adalah tingkat efisiensi keuntungan bank. Hasil penelitian ini menunjukkan pada tahun 2006, skor efisiensi rata-rata dengan pendekatan biaya sebesar 8,44. Sedangkan pada pendekatan keuntungan didapat skor efisiensi rata-rata sebesar 91,90. Pada tahun 2007, skor efisiensi rata-rata dengan pendekatan biaya yaitu 10,45. Sementara pada pendekatan keuntungan, skor efisiensi rata-rata yang berhasil didapat yaitu 89,33. Tahun 2008, skor efisiensi rata-rata yang didapatkan dengan pendekatan biaya yaitu 12,34. Pada pendekatan keuntungan, skor efisiensi yang berhasil didapat sebesar 88,14. Tahun 2009, skor efisiensi rata-rata pada pendekatan biaya sebesar 9,92. Sedangkan pada pendekatan keuntungan, skor efisiensi yang berhasil didapatkan yaitu 91,02. Tahun 2010, skor efisiensi rata-rata yang berhasil didapatkan dari pendekatan biaya yaitu 9,4. Pada pendekatan keuntungan, skor efisiensi rata- rata yang berhasil didapat sebesar 92,90. Pada tahun terakhir yaitu 2011, skor efisiensi yang berhasil didapat dari pendekatan biaya sebesar 7,93 dan pada pendekatan keuntungan sebesar 89,30. 16 Jika dilihat lebih jauh, saat skor efisiensi rata-rata dengan pendekatan biaya naik, maka skor efisiensi rata-rata pada pendekatan keuntungan akan turun. Sebaliknya, jika skor efisiensi rata-rata pada pendekatan biaya turun maka, skor efisiensi rata-rata pada pendekatan keuntungan akan naik. Penelitian yang berjudul “Efficiency of Conventional versus Islamic Banks: International Evidence using the Stochastic Frontier Approach SFA ”oleh Shamsher Mohamad, Taufiq Hassan dan Mohamed Khaled I. Bader diterbitkan dalam Journal of Islamic Economics, Banking and Finance tahun 2007. Penelitian ini meneliti tentang perbandingan efisiensi antara bank konvensional dan bank syariah dengan menggunakan metode parametrik dengan alat analisis yaitu Stochastic Frontier Approach SFA. Sampel yang digunakan 80 bank yang terdapat pada 21 negara Organisasi Konferensi Islam OKI yang terdiri dari 37 Bank Konvensional dan 43 Bank Syariah serta menggunakan data periode 1990 hingga 2005. Pada penelitian ini menggunakan dua pendekatan pengukuran efisiensi yaitu dari sisi biaya cost efficiency dan sisi keuntungan profit efficiency. Variabel independen yang digunakan pada penelitian ini sama, namun berbeda dalam penentuan variabel dependen. Variabel independen yang digunakan adalah adalah aktiva tetap, total simpanan, total pembiayaan, biaya tenaga kerja, aktiva lancar seperti surat berharga, pinjaman antar bank dan item pada laporan laba- rugi. Pada pendekatan keuntungan, variabel dependen adalah tingkat efisiensi 17 keuntungan bank . Pada pendekatan biaya, variabel dependen adalah tingkat efisiensi biaya bank . Hasil dari penelitian tersebut memperlihatkan nilai efisiensi dari sisi biaya cost efficiency Bank Konvensional sebesar 29,3 lebih rendah Bank Syariah yang memiliki nilai efisiensi sebesar 31,8. Sedangkan pengukuran dari sisi keuntungan profit efficiency menghasilkan nilai yang sebaliknya. Nilai efisiensi Bank Konvensional lebih besar yaitu 75,4 lebih besar dari Bank Syariah yang hanya sebesar 75,1 . Hal ini mengidikasikan bahwa Bank Konvensional memiliki skor efisiensi yang lebih baik dari Bank Syariah baik dari pendekatan efisiensi biaya ataupun efisiensi keuntungan. Penelitian yang berjudul “A Comparative Technical, Cost and Profit Efficiency Analysis of Australian, Canadian and UK banks: Feasible Efficiency Improvements in The Context of Controllable and Uncontrollable Factors” oleh Dong Xiang, Abul Shamsuddin and Andrew C. Worthington disampaikan pada Discusion Paper Finance Griffith Business School tahun 2011 Penelitian ini bertujuan mengkomparasi efisiensi antar perbankan di Australia, Kanada dan Inggris dengan 3 pendekatan yaitu pendekatan teknis, pendekatan biaya dan pendekatan keuntungan. Sampel yang digunakan peneliti ialah 10 bank yang ada di Australia, 8 bank di Kanada dan 5 bank di Inggris. Penelitian tersebut menggunakan periode data 1988 hingga 2008 dengan metode parametrik menggunakan alat analisis yaitu Stochastic Frontier Approach SFA. Pada pendekatan teknis, variabel independen yang digunakan yaitu modal, deposito, jumlah pekerja, kredit dan pendapatan non-bunga. Sedangkan variabel 18 dependen ialah tingkat tingkat efisiensi teknis bank. Pada pendekatan biaya, variabel independen yang digunakan biaya tenaga kerja, beban bunga, biaya operasional. kredit dan pendapatan non-bunga dengan variabel dependen yaitu tingkat efisiensi biaya bank. Pada pendekatan keuntungan, variabel independen yang digunakan sama dengan pendekatan biaya, namun variabel dependen yang digunakan berbeda yaitu tingkat efisiensi keuntungan bank Penelitian tersebut mengungkapkan tentang perbandingan skor efisiensi bank di masing masing negara dengan 3 pendekatan tersebut. Pada pendekatan teknis, bank di negara Australia memiliki skor efisiensi rata-rata yang paling tinggi yaitu 88 . Sedangkan bank di negara Kanada hanya memiliki skor efisiensi rata-rata yaitu 77 dan bank di negara Inggris memiliki skor efisiensi rata-rata yaitu 75,7. Pada penelitian efisiensi dengan pendekatan biaya, diketahui bank di negara Kanada memiliki skor efisiensi rata-rata paling rendah yaitu 56,7. Selanjutnya skor efisiensi rata rata terendah kedua yaitu bank di negara Inggris dengan skor 60,6 dan yang terakhir yang memiliki skor efisiensi rata-rata paling tinggi adalah bank di negara Australia dengan skor 64,1. Penelitian efisiensi terakhir yaitu dengan pendekatan keuntungan. Skor efisiensi rata-rata tertinggi diraih oleh bank di negara Australia dengan skor 94,5, lalu diikuti oleh bank di negara Kanada dengan skor efisiensi rata-rata yaitu 93,5 dan yang terakhir ialah bank di negara Inggris dengan skor efisiensi rata-rata 92.

H. Sistematika Penulisan

19

BAB 1 : PENDAHULUAN

Pada bab ini terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan review study terdahulu.

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini terdiri dari konsep efisiensi, pengukuran efisiensi termasuk contoh-contoh penelitian tentang efisiensi, pengertian bank, pembagian kategori bank, tugas serta fungsi bank, jasa dan usaha bank dan sebagainya.

BAB 3 : METODE PENELITIAN

Bab ini terdiri dari populasi dan sampel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, variabel independen dan variabel dependen, definisi operasional, metode analisis dan hipotesis.

BAB 4 : HASIL PEMBAHASAN

Bab ini terdiri dari analisis perbandingan efisiensi perbankan di Indonesia per tahun dengan 3 pendekatan berbeda, melakukan analisis model regresi, serta uji asumsi klasik dan uji statistik.

BAB 5 : KESIMPULAN SARAN

Pada bab ini terdiri dari kesimpulan berdasarkan pembahasan dari bab sebelumnya serta menghasilkan saran rekomendasi mengenai objek penelitian ini.