Agustinus Sayur Matua Purba : Menjaga Kerahasiaan Bank Sebagai Wujud Perlindungan Nasabah, 2009. USU Repository © 2009
Bank wajib menerapkan Prinsip Mengenal Nasabah bagi walk-in customer yang melakukan transaksi dengan nilai lebih besar Rp 100.000.000,- seratus juta
rupiah per transaksi atau nilai yang setara. c. Penitipan custodian dan safe deposit box
Bank perlu melakukan tindakan pengamanan khusus terhadap nasabah yang menggunakan jasa penitipan custodian dan safe deposit box. Bank juga harus
menerapkan Prinsip Mengenal Nasabah terhadap walk-in customer yang menggunakan safe deposit box.
d. Penyetoran dan penarikan Transaksi penyetoran dan penarikan adalah metode yang lazim dilakukan oleh
pelaku tindak pidana untuk mencuci hasil tindak pidananya melalui sistem perbankan. Oleh karena itu untuk menjamin kebenaran transaksi, sejak awal
petugas bank harus memastikan semua informasi yang diperlukan berkenaan dengan identitas nasabah. Informasi nasabah yang lengkap akan mempermudah
bank untuk mengidentifikasi transaksi keuangan mencurigakan. e. Kredit pembiayaan
Kredit pembiayaan dalam bentuk kartu kredit perlu mendapat perhatian karena instrument ini dapat digunakan oleh pelaku tindak pidana untuk mencuci hasil
tindak pidananya melalui proses layering atau integration.
D. Hubungan Prinsip Mengenal Nasabah
Know Your Customer dengan Rahasia Bank
Agustinus Sayur Matua Purba : Menjaga Kerahasiaan Bank Sebagai Wujud Perlindungan Nasabah, 2009. USU Repository © 2009
Bank adalah bagian dari sistem keuangan dan sistem pembayaran suatu negara, bahkan pada era globalisasi sekarang ini, bank juga telah menjadi bagian dari
sistem keuangan dan sistem pembayaran dunia. Mengingat hal yang demikian itu, maka begitu suatu bank telah memperoleh izin berdiri dan beroperasi dari suatu
otoritas moneter negara yang bersangkutan, bank tersebut menjadi milik masyarakat. Sebagaimana diketahui, salah satu faktor untuk dapat memelihara dan
meningkatkan kadar kepercayaan masyarakat terhadap suatu bank pada khususnya dan perbankan pada umumnya ialah kepatuhan bank terhadap kewajiban rahasia
bank. Maksudnya adalah menyangkut dapat atau tidaknya bank dipercaya oleh nasabah yang menyimpan dananya danatau menggunakan jasa-jasa lainnya dari bank
tersebut untuk tidak mengungkapkan keadaan keuangan dan transaksi nasabah serta keadaan lain dari nasabah yang bersangkutan kepada pihak lain. Dengan kata lain
tergantung kepada kemampuan bank itu untuk menjunjung tinggi dan mematuhi dengan teguh rahasia bank.
102
Namun dengan seiring perkembangan zaman dan sehubungan dengan keadaan politik dalam negeri dan keadaan sosial, terutama yang menyangkut timbulnya
kejahatan-kejahatan dibidang pencucian uang Money Laundering dan kebutuhan akan perlunya pelonggaran terhadap kewajiban rahasia bank yang mutlak itu.
Artinya, apabila kepentingan negara, bangsa, dan masyarakat umum harus
102
Adrian Sutedi, Hukum Perbankan, Suatu Tinjauan Pencucian Uang, Merger, Likuidasi, dan Kepailitan, Jakarta: Penerbit PT. Sinar Grafika Offset, 2007 , hal. 1-2.
Agustinus Sayur Matua Purba : Menjaga Kerahasiaan Bank Sebagai Wujud Perlindungan Nasabah, 2009. USU Repository © 2009
didahulukan daripada kepentingan nasabah secara pribadi, maka kewajiban bank untuk melindungi kepentingan nasabah secara individual itu, dalam arti tidak boleh
mengungkapkan keadaan keuangan nasabah, harus dapat dikesampingkan.
103
Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang yang kemudian diubah dengan Undang-undang
Nomor 25 Tahun 2003 dan diikuti dengan dikeluarkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 521PBI2003 tentang perubahan Kedua atas Peraturan Bank Indonesia
Nomor 310PBI2001 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah Know Your Customer, maka perlu dilakukan beberapa perubahan dalam Pedoman Standar yang
dikeluarkan pertama kali pada tahun 2001 untuk menyesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
104
Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas bahwa terdapat hubungan antara Prinsip Mengenal Nasabah Know Your Customer dengan kerahasiaan bank.
Penerapan kebijakan dan prosedur Mengenal Nasabah bertujuan agar bank mengenali profil nasabah maupun karakteristik setiap transaksi nasabah sehingga pada
gilirannya bank dapat mengidentifikasi Transaksi Keuangan Mencurigakan Suspicious transaction dan selanjutnya melaporkan kepada PPATK. Dengan
Dengan adanya ketentuan tersebut diharapkan Pedoman Standar ini dapat tetap menjadi referensi utama bagi bank-bank dalam
menyesuaikan Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah.
103
Ibid, hal. 3
104
Kumpulan Ketentuan Perbankan tentang Prinsip Mengenal Nasabah, Jakarta: Penerbit Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia, 2003, hal. 111.
Agustinus Sayur Matua Purba : Menjaga Kerahasiaan Bank Sebagai Wujud Perlindungan Nasabah, 2009. USU Repository © 2009
menerapkan Prinsip Mengenal Nasabah Know Your Customer berarti bank juga dapat meminimalkan kemungkinan risiko yang mungkin timbul yaitu: operational
risk, legal risk, concentration risk, dan reputational risk.
105
A. Kejahatan perbankan dan Kejahatan Rahasia Bank