Latar belakang Permasalahan PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang Permasalahan

Pasca bencana gempa bumi dan gelombang tsunami telah membawa pada kondisi yang sangat memprihatinkan dengan melihat kerusakan fisik yang sangat parah di propinsi NAD dan Sumatera Utara. Penderitaan masyarakat Aceh yang demikian lama akibat konflik bersenjata yang panjang, ditambah lagi dengan bencana gempa dan tsunami, telah menempatkan mereka pada posisi yang semakin terpuruk. Dengan kata lain pembangunan kembali masyarakat Aceh harus dilakukan dengan membangun kembali prakondisi yang diperlukan agar Aceh bangkit. Demikian halnya masyarakat pulau nias Propinsi Sumatera Utara yang mengalami bencana dapat segera memulihkan kondisi sosial ekonominya. Berbagai infrastruktur sosial dan ekonomi, terutama yang berada di wilayah perkotaan mengalami kerusakan berathancur. Diperkirakan akibat gempa tersebut 90 masyarakat, terutama di perkotaan mengalami kehilangan mata pencaharian. Pasca gempa, banyak program bantuan masuk ke Aceh, baik yang berasal dari Pemerintah RI maupun dari berbagai negara donor, pihak swasta, organisasi masyarakat sipil, politik, relawan dan pihak lainnya. Bantuan yang diberikan terbagi dalam 2 kategori besar, yaitu yang bersifat darurat dan bersifat membangun kembali rekonstruksi, rehabilitasi dan pemulihan. Saat ini, bantuan darurat secara umum telah dinyatakan selesai, sedangkan bantuan rekonstruksi, rehabilitasi dan pemulihan masih dalam tahap implementasi. Mauludi : Pemanfaatan Modal Sosial Dalam Rekonstruksi Sosial Ekonomi Pasca Gempa Bumi..., 2008 USU e-Repository © 2008 8 Mauludi : Pemanfaatan Modal Sosial Dalam Rekonstruksi Sosial Ekonomi Pasca Gempa Bumi..., 2008 USU e-Repository © 2008 9 Presiden RI mengeluarkan Keputusan Presiden tanggal 27 Desember 2004 yang menyatakan bencana alam gempa bumi dan gelombang tsunami di wilayah Aceh dan Nias Sumatera Utara sebagai bencana nasional, dan selanjutnya juga mengeluarkan arahan berupa 12 direktif kepada seluruh jajaran Kabinet Indonesia Bersatu dan Gubernur Provinsi NAD untuk melakukan tindakan yang segera dan komprehensif di dalam penanganan tanggap darurat bencana alam tersebut. Sebagai tindak lanjut dari arahan direktif tersebut, telah diterbitkan pula Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2005 tentang Kegiatan Tanggap Darurat dan Perencanaan serta Persiapan Rehabilitasi dan rekonstruksi Pasca Bencana Alam Gempa Bumi dan Gelombang Tsunami di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam . Permasalahan di Aceh itu sendiri tidaklah hanya terbatas pada tatanan kegiatan rekontruksi dan rehabilitasi, namun juga merupakan sintesa antara bencana gempa bumi dan tsunami serta konflik yang berkepanjangan. Permasalahan utama kenapa kemampuan seluruh pakar yang berkecimpung di Aceh dalam kegiatan rehabilitasi dan rekontruksi seperti tidak kelihatan hasilnya lebih dikarenakan oleh beberapa faktor utama, diantaranya: 1. Rusaknya struktur sosial akibat konflik yang berkepanjangan 2. Rusaknya infrastruktur pemerintahan dan pendidikan 3. Ketidakpercayaan masyarakat terhadap integritas pemerintah formal, baik dalam skala lokal maupun skala yang lebih besar. 4. Konflik juga mentransformasikan sebagian besar masyarakat Aceh mejadi masyarakat dengan pola pikir yang cendrung tertutup. www.kompas.co.id Setelah selesainya masa emergency, hal yang paling perlu dilaksanakan adalah kegiatan sustainable yang dapat mendukung ekonomi masyarakat pada Mauludi : Pemanfaatan Modal Sosial Dalam Rekonstruksi Sosial Ekonomi Pasca Gempa Bumi..., 2008 USU e-Repository © 2008 10 pengembangan ekonomi berdasarkan jenis usahanya. Adapun alasan diadakan program rekonstruksi sosial ekonomi masyarakat adalah berdasar pada sulitnya masyarakat dalam mengembangkan ekonominya karena mayoritas masyarakat banyak yang kehilangan matapencahariannya akibat dari bencana alam gempa bumi dan tsunami. Pola hidup masyarakat saat ini hanyalah bergantung kepada kapasitas alam tanpa memikirkan suatu hal yang baru yang dapat merobah keadaan menjadi lebih baik karena kurangnya pengetahuan mereka. Melihat kondisi masyarakat yang terkena musibah tersebut perlu adanya satu persiapan sosial dan pemanfatan potensi modal sosial yang didasari kepada kemampuan masyarakat untuk dapat menemukan kembali jati dirinya. Adapun hasil yang diinginkan dari pemanfaatan potensi modal sosial tersebut adalah untuk membangun dan memulihkan kondisi yang lama ke kondisi yang baru sehingga terbentuk program pembangunan yang didasari kepada norma-norma dan hubungan sosial yang mengakar dalam struktur masyarakat sehingga orang- orang dapat mengkoordinir tindakan untuk mencapai tujuan. Intinya adalah kemampuan masyarakat untuk mengorganisir diri sendiri tujuan-tujuan mereka. Dengan menggali kembali modal sosial tersebut, masyarakat kembali tumbuh kepercayaan dan jati dirinya untuk menata kembali kehidupan dan mengharapkan masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan tersebut. Kabupaten Aceh Utara merupakan daerah yang turut tertimpa musibah akibat gempa bumi dan gelombang Tsunami tersebut. Dari 22 kecamatan di Kabupaten Aceh Utara terdapat 7 tujuh kecamatan yang terkena langsung gelombang tsunami tersebut. Untuk pemulihan kondisi hasil dari dampak musibah tersebut di Kabupaten Aceh Utara terutama terhadap kerusakan infrastruktur dan Mauludi : Pemanfaatan Modal Sosial Dalam Rekonstruksi Sosial Ekonomi Pasca Gempa Bumi..., 2008 USU e-Repository © 2008 11 sufrastruktur yang begitu dasyhat, maka perlu di cari solusi alternatif agar masyarakat Aceh, khususnya Aceh Utara dapat kembali melangsungkan tatanan kehidupan yang normal seperti sebelum terjadinya musibah tersebut. Modal sosial bisa dikatakan sebagai sumberdaya sosial yang dimiliki oleh masyarakat. Sebagai sumberdaya tentunya modal sosial ini memberikan kekuatan atau daya dalam beberapa kondisi-kondisi sosial dalam masyarakat. Putnam 1993 menemukan bahwa modal sosial merupakan unsur utama pembangunan masyarakat Madani civil community. Menurut Fukuyama 1995 justru semakin bertambah bobotnya apabila semakin intensif di daya gunakan modal sosial itu. Putnam dalam Badaruddin.2002 menyebutkan bahwa modal sosial tersebut mengacu pada aspek-aspek utama dari organisasi sosial,seperti kepercayaan trust,norma-norma norms dan jaringan –jaringan networks yang dapat meningkatkan efisiensi dalam suatu masyarakat melalui fasilitas bagi tindakan-tindakan yang terkoordinasi. Modal sosial dapat terwujud di dalam kelompok sosial terkecil keluarga hingga kelompok sosial terbesar negara. Pada hakekatnya semua kelompok masyarakat memiliki sejumlah modal sosial karena modal sosial tercipta dari dinamika budaya masing-masing kelompok Lister, 2002 : 11 . Modal sosial merupakan norma-norma dan hubungan-hubungan sosial yang mengakar dalam struktur masyarakat,sehingga orang-orang dapat mengkoordinir tindakan untuk mencapai tujuan. Secara sederhana Modal sosial merupakan kemampuan masyarakat untuk mengkoordinir diri sendiri dalam memperjuangkan tujuan-tujuan mereka . Mauludi : Pemanfaatan Modal Sosial Dalam Rekonstruksi Sosial Ekonomi Pasca Gempa Bumi..., 2008 USU e-Repository © 2008 12 Sebelum terjadinya gempa bumi dan gelombang tsunami, kehidupan masyarakat Aceh Utara dalam menjalankan aktifitasnya selalu bergotong royong bekerja sama bahu membahu melaksanakan kegiatan saling bergandeng tangan dan mengedepankan musyawarah mufakat, kepercayaan,jaringan-jaringan mengikuti pranata-pranata yng sudah ada sejak dulu..” Untuk mengembalikan dan pemulihan kondisi dari dampak gempa bumi dan gelombang tsunami yang telah meluluh lantakkan seluruh sendi-sendi dan potensi masyarakat yang ada di kabupaten Aceh Utara .Maka perlu di gali kembali potensi modal sosial yang ada dan pernah ada di NAD khususnya di kabupaten Aceh Utara untuk dapat menata kembali kehidupan dan pembangunan masyarakat itu sendiri sehingga tidak tergantung kepada bantuan orang lain. Salah satu alternative tindakan yang diimplementasikan dalam hal perbaikan kondisi sosial ekonomi masyarakat adalah dengan mensosialisasikan program Credit Union dengan mengandalkan pondasi pada modal sosial masyarakat yang ada selama ini. Dimana dengan konsep kredit simpan-pinjam ini diharapkan dapat menjadi penopang pergerakan dan aktivitas kehidupan masyarakat korban bencana. Program tersebut diharapkan dapat membawa masyarakat kepada era perbaikan kualitas hidup dan juga kepada ikatan solidaritas sosial untuk bersama-sama mengembangkan kesejahteraan bersama dimana konsep koperasi kredit merupakan milik dan tanggung jawab bersama para anggota untuk memupuk semangat solidaritas dan sikap saling tolong menolong . Mauludi : Pemanfaatan Modal Sosial Dalam Rekonstruksi Sosial Ekonomi Pasca Gempa Bumi..., 2008 USU e-Repository © 2008 13

1.2. Rumusan Masalah