tersebut.
49
Dalam  hal  hibah  yang  akan  dibuat  di  luar  negeri  ternyata  negara  tersebut tidak ada hubungan diplomatik dengan negara Indonesia, maka si penghibah harus ke
negara  tetangga  tempat  domisili  yang  ada  konsulat  jenderal  atau  kedutaan Indonesia.
50
KHI menentukan hibah  dari orang tua kepada anaknya dapat diperhitungkan sebagai warisan,
51
dan juga hibah tersebut tidak dapat ditarik kembali, kecuali hibah orangtua kepada anaknya.
52
Dengan terjadinya penarikan atau penghapusan hibah ini, maka segala macam barang yang telah dihibahkan harus segera dikembalikan kepada
penghibah  dalam  keadaan  bersih  dari  beban-beban  yang  melekat  di  atas  barang tersebut. Misalnya saja, barang tersebut sedang dijadikan jaminan hutang, maka harus
segera  dilunasi  oleh  penerima  hibah  sebelum  barang  tersebut  dikembalikan  kepada pemberi  hibah.
53
Kemudian  juga  dalam  hal  pewaris  menghibahkan  hartanya  kepada bukan  ahliwaris,  penghibahan  dibatasi  sepanjang  tidak  merugikan  hak  para  ahli
waris.
54
2. Konsepsi
Konsep adalah salah satu bagian terpenting dari teori. Konsepsi diterjemahkan
sebagai  usaha  membawa  sesuatu  dari  abstrak  menjadi  suatu  yang  konkrit,  yang disebut dengan operational definition.
55
Pentingnya definisi operasional adalah untuk
49
Pasal 214 KHI.
50
Hasil  wawancara  dengan  Ibu  Jasmi  Riva’i,  S.H.,  Notaris  di  Kota  Medan,  tanggal  3  Juni 2009 di Medan.
51
Pasal 211 KHI.
52
Pasal 212 KHI.
53
Eman Suparman, op. cit., hal. 95.
54
Ibid., hal. 98.
55
Sutan Remy Sjahdeini, Kebebasan Berkontrak Dan Perlindungan Yang Seimbang Bagi Para Pihak Dalam Perjanjian Kredit Bank di Indonesia, Institut Bankir Indonesia, Jakarta, 1993, hal. 10.
menghindarkan  perbedaan  pengertian  atau  penafsiran  mendua  dubius  dari  suatu istilah  yang  dipakai.
56
Oleh  karena  itu  untuk  menjawab  permasalahan  dalam penelitian  ini  harus  didefinisikan  beberapa  konsep  dasar,  agar  secara  operasional
diperoleh  hasil  penelitian  yang  sesuai  dengan  tujuan  yang  telah  ditentukan,  sebagai berikut:
a. Perkawinan  ialah  ikatan  lahir  bathin  antara  seorang  pria  dengan  seorang  wanita
sebagai  suami  isteri  dengan  tujuan  membentuk  keluarga  rumah  tangga  yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
57
b. Harta  gono-gini  atau  harta  bersama  adalah  harta  benda  yang  diperoleh  selama
perkawinan,  menjadi  harta  bersama,  kecuali  harta  bawaan  dari  masing-masing suami  dan  isteri  dari  harta  benda  yang  diperoleh  masing-masing  sebagai  hadiah
atau  warisan,  adalah  di  bawah  penguasaan  masing-masing  sepanjang  para  pihak tidak menentukan lain dalam perjanjian pra nikah.
58
c. Hibah  adalah  pemberian  suatu  benda  secara  sukarela  dan  tanpa  imbalan  dari
seseorang  kepada  orang  lain  yang  masih  hidup  untuk  dimiliki,  dan  tidak  dapat ditarik kembali, kecuali hibah orangtua kepada anaknya.
59
d. Anak  yang  sah  adalah  anak  yang  dilahirkan  dalam  atau  sebagai  akibat
perkawinan yang sah.
60
56
Tan  Kamelo,  Perkembangan  Lembaga  Jaminan  Fiducia:  Suatu  Tinjauan  Putusan Pengadilan dan Perjanjian di Sumatera Utara, Disertasi, PPs-USU, Medan, 2002, hal 35
57
Pasal 1 UU No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
58
Pasal 35 UU No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
59
Pasal 171 huruf g dan Pasal 212 KHI.
60
Pasal 42 UU No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
G. Metode Penelitian
1. Spesifikasi Penelitian